Liburan akhir pekan sebentar lagi datang dan jika Anda memutuskan untuk melancong ke Aceh, terdapat tempat wisata Aceh Besar yang masih asri bernama Bukit Lamreh.
Bukit tersebut memiliki keindahan yang di gadang-gadang tidak kalah dengan Bali. Tak hanya menawarkan pemandangan asri tetapi di sana kita juga bisa melihat banyak peninggalan arkeologi.
Anda juga dapat melihat adanya pulau bebatuan mirip dengan dongeng Malin Kundang. Pasir yang tersedia di sana juga berupa pasir putih.
Kita juga akan bisa melihat ada banyak sekali pemandangan pohon yang berada di tengah laut. Dahulu pantai ini terkenal dengan pemandangan yang eksotis sebelum terjadinya tsunami. Dan pasca Tsunami Aceh, bukit ini kini mulai menampakan pesonanya kembali.
Sejarah Wisata Bukit Lamreh
Melihat tentang sejarah Aceh, tidak hanya bisa Anda lakukan tour ke Museum Aceh. Anda juga bisa menambah wawasan sejarah Aceh hanya dengan mengunjungi situs-situs sejarahnya. Salah satunya adalah situs benteng yang kini masih berdiri kokoh di area wisata bukit ini.
Tidak hanya sebagai tempat yang memiliki banyak benteng tetapi para ahli dari berbagai universitas sempat berhipotesis kalau di tempat ini pernah menjadi kota metropolitan yang hilang.
Kota metropolitan yang dimaksud adalah Lamuri yang memang mirip dengan kata Lamreh. Tentu saja hal ini bisa semakin mengundang para arkeolog dan berpotensi untuk menjadi tempat wisata bersejarah.
Mungkin sebagian dari kita juga belum pernah mendengar sejarah tentang kerajaan Lamuri. Kerajaan ini berdiri lebih dahulu daripada Aceh Darussalam.
Masa-masa kerajaan tersebut berdiri antara tahun 800 sampai 1503 Masehi. Masyarakat Kerajaan Lamuri mayoritas beragama Hindu atau Islam.
Masalahnya dokumentasi mengenai kerajaan Lamuri justru lebih banyak dari berita luar negeri. Misalkan saja berita-berita yang dibawa oleh para pelaut alias pedagang dari Arab, India, serta China.
Sumber dari mancanegara seperti China menyebutkan tentang Lamuri sebagai Lan-wu-li yang tulisannya dibuat oleh Zhao Rugua asal China. Dalam tulisan itu disebutkan kalau Kerajaan Lan-wu-li selalu memberikan upeti kepada San-fo-chi alias Sriwijaya.
Cukup menarik bukan sejarah di balik area perbukitan ini. Hal inilah yang membuat sebagian wisatawan juga tertarik untuk datang.
Daya Tarik Objek Wisata Bukit Lamreh
Jika kita membicarakan tentang wisata bukit ini, tak hanya berupa view pantai saja yang unggul. Pemandangan unik yang ada di sana cocok untuk mengunggah foto atau video di Instagram.
Tempat ini pun terkenal sebagai tempat wisata pasir putih ala Aceh. Bagi Anda yang tertarik bisa terus baca daya tarik dari bukit yang satu ini.
Terdapat Situs Arkeologi Benteng Malahayati
Pada dasarnya Lamreh merupakan daerah perbukitan yang terbentuk dari bebatuan karst. Di perbukitan itu pernah dibangun banyak benteng bersejarah seperti Benteng Malahayati.
Benteng tersebut sekarang masih bisa Anda lihat dan menjadi peninggalan arkeologi. Bangunan benteng ini menjadi spot yang baik untuk melakukan kegiatan diving maupun sekedar melihat pemandangan sekitar.
Situs benteng tersebut pertama kali dibangun pada tahun 1589-1604 Masehi. Proses pembangunan dilakukan pada masa pemerintahan Sultan Alaiddin Riayat Syah Almukammil.
Pembangunan benteng dimaksudkan sebagai tempat pertahanan rakyat dan digunakan sebagai asrama untuk menampung para istri yang suaminya gugur di medan pertempuran. Di sekitar benteng juga terdapat batu nisan yang sekarang usianya sudah cukup tua.
Tidak heran bila seluruh tempat tersebut menjadi kecintaan para arkeolog juga. Para pengunjung juga dapat belajar mengenai sejarah di area perbukitan ini selain menikmati keindahan pantai pasir putihnya juga.
Bebatuan Mirip dengan Dongeng Malin Kundang
Dongeng Malin Kundang menceritakan tentang kisah seorang anak yang durhaka kepada ibunya. Kemudian ibu Malin sempat melontarkan doa yang akhirnya membuat anaknya menjadi batu.
Dongeng tersebut masih terus terkenal hingga saat ini. Menariknya, ada bagian dari bukit ini yang menampilkan bebatuan yang mirip dengan batu kutukan Malin Kundang.
Tepat di arah laut dekat pantainya terdapat pulau yang bentuknya mirip dengan badan kapal. Masyarakat setempat menamai pulau tersebut sebagai Batee Kapal yang dapat diartikan sebagai Karang Kapal.
Berdasarkan keterangan masyarakat setempat area perbukitan tersebut merupakan Kapal Amat Ramanyang yang kena kutuk karena sudah berlaku jahat terhadap ibunya.
Jadi dongeng tersebut memang mirip-mirip dengan kisah Malin Kundang yang berasal dari Sumatera Barat. Pulau Amat Ramanyang kini juga menjadi destinasi wisata tersendiri.
Tempat ini pun kerap jadi destinasi unggulan para wisatawan yang menggunakan jasa sebuah travel organizer profesional seperti Salsa Wisata.
Melalui aneka pilihan paket wisata murah dan lengkap, Salsa Wisata sering menjadi pilihan terbaik para wisatawan untuk menjadi fasilitator selama mereka liburan di hidden gem ini.
Banyak Spot Selfi Menarik
Hampir sebagian besar dari generasi muda juga tertarik datang ke area wisata alam ini. Penyebabnya adalah di area Bukit banyak sekali spot indah untuk berfoto ria. Dari arah perbukitan dapat melihat pemandangan sekeliling dengan jelas.
Bahkan hanya dengan mengambil gambar area lautnya, kita bisa melihat gradasi warna indah antara pasir dan laut yang berwarna hijau sampai dengan biru.
Pada bagian bukit juga terdapat pohon yang memiliki batang condong ke arah laut. Bentuk batang tersebut unik dan memang disebabkan oleh hembusan angin yang kuat. Keunikan view dari pohon yang bengkok ini justru dimanfaatkan oleh para wisatawan untuk berfoto ria.
Jalan untuk bisa mencapai spot pohon ini sebaiknya menggunakan kendaraan motor trail yang dapat Anda sewa dari masyarakat sekitar.
Harga penyewaan kendaraan tersebut biasanya sekitar Rp 15.000 – Rp 25.000. Bahkan dari spot tertentu Anda bisa mengambil foto cantik Instagramable hasil perpaduan area perbukitan yang hijau dan pasir putih serta warna laut yang bergradasi. Inilah yang menjadi alasan mengapa masih banyak orang yang mau datang berkunjung.
Menjadi Area Camping
Bagi para pecinta alam pasti senang dengan pemandangan asri di bukit ini. Saking indahnya pemandangan sekitar dan terdapat area bukit memungkinkan wisatawan untuk membangun tenda camping.
Tenda- tenda di sini akan aman dari risiko terkena terjangan ombak karena letaknya yang agak tinggi daripada bibir pantai. Penting untuk diingat bagi siapapun yang hendak mendirikan tenda maka perlu membawa tenda sendiri.Tak hanya itu saja, apabila Anda berminat untuk berkemah di tempat ini sebaiknya membawa makanan yang cukup.
Pada malam harinya Anda bisa memandang bintang saat malam tiba karena di dekat perbukitan yang jarang ada rumah.
Jika Anda beruntung, keesokan harinya Anda dapat melihat adanya kapal yang berlabuh dekat dengan area perbukitan.
Dapat Melihat Sunset
Keindahan sunset juga dapat Anda saksikan dengan jelas dari atas bukit ini. Pemandangan sunset memberikan gradasi langit yang indah sehingga sangat cocok bila diabadikan dalam bentuk foto.
Selama menunggu terjadinya sunset maka pengunjung bisa menikmati pemandangan sekitar sambil mendengar deburan ombak. Tentu saja efek ini bisa menenangkan pikiran dari hiruk pikuk perkotaan atau pekerjaan.
Bahkan Anda juga bisa menangkap pemandangan dari sisi perbukitan yang satu ke perbukitan lainnya. Hal ini akan menciptakan foto yang sangat dramatis dan menarik perhatian ketika Anda unggah ke Instagram.
Bagi para pengunjung yang sekaligus ingin camping biasanya selalu menyempatkan diri untuk mendapatkan foto sunset. Pastikan Anda membawa kamera dan power bank sehingga tidak kehabisan baterai di saat harus mengambil foto di momen-momen indah.
Benteng Kuta Lubok Aceh
Daya tarik lainnya yang ditawarkan oleh Bukit ini adalah adanya Benteng Kuta Lubok. Dahulu bagian benteng memiliki fungsi yang penting bagi masyarakat setempat.
Benteng tersebut eksis sejak abad ke-12 Masehi dan menjadi bagian dari kerajaan Lamuri. Dan benteng ini masuk kategori sebagai benteng tertua di kawasan Aceh.
Walaupun kondisi benteng sekarang kurang terpelihara dan banyak tumbuh ilalang, bangunan benteng tetap saja bisa Anda nikmati.
Bentuk dari bangunan benteng ini sangat unik, yaitu berbentuk huruf L jika Anda amati dari atas.  Jika Anda beranjak ke bagian tengah benteng, bangunan bersejarah ini terlihat masih kokoh.
Sebagai salah satu benteng tertua di Indonesia, benteng ini masih menjadi incaran para arkeolog. Jadi tak usah heran jika saat Anda berkunjung ke benteng ini akan bertemu dengan team arkeolog, baik arkeolog lokal maupun arkeolog dari negara lain.
Pasir Putih
Mencari pantai dengan pasir putih tidak harus repot-repot ke Bali karena Aceh juga punya pantai dengan pasir putih yang mempesona.
Warna putih pasir yang berpadu dengan pepohonan dan perbukitan hijau menjadikan tempat wisata ini sangat eksotis. Anda bisa mendapati semua keindahan ini hanya dengan datang ke tempat ini.
Selain menikmati pemandangan pasir putih maka Anda juga dapat menikmati deburan ombak yang lembut seperti yang Anda jumpai di Pantai Iboih.
Kalau Anda jago berenang juga tidak masalah untuk sesekali berenang. Bagian air lautnya tidak terlalu bergelombang sehingga lebih aman daripada pantai yang mengarah ke bagian Selatan.
Fasilitas di Lokasi Wisata Bukit Lamreh
Pada dasarnya tempat ini masih belum mendapat perhatian dari Pemerintah setempat. Jadi fasilitas yang tersedia juga belum terlalu lengkap. Termasuk akses jalan yang masih belum beraspal dan terkesan masih apa adanya.
Area jalan yang ada di tempat tersebut masih berupa tanah dan bebatuan. Kendaraan paling tepat untuk bisa menuju tempat wisata masih berupa motor saja. Akan sulit bila Anda menggunakan mobil atau kendaraan besar lainnya di jalan ini.
Namun setidaknya terdapat beberapa fasilitas yang sudah tersedia di desa Lamreh. Beberapa fasilitas yang tersedia di dekat tempat wisata adalah sebagai berikut:
Penyewaan Motor
Akses menuju tempat wisata ini cukup terjal sehingga tidak memungkinkan mobil untuk masuk ke area tersebut. Para pengunjung dapat menyewa motor bila memang pada awalnya membawa kendaraan mobil.
Menyewa motor di tempat ini cukup terjangkau. Tarif sewanya tidak sampai Rp50.000,00. Maksimal tarif yang harus Anda bayar yaitu Rp25.000,00.
Saat di perjalanan, sebaiknya berhati-hati dalam berkendara karena bagian jalan menuju ke bukit cukup terjal. Terlebih di sebelah kirinya adalah laut.
Jalur setapak yang harus Anda lalui untuk menuju bukit memang cukup memacu adrenalin.
Tempat Parkir
Setiap orang yang hendak menikmati keindahan bukit ini bisa memarkirkan kendaraannya dengan nyaman karena sudah tersedia area parkir yang layak. Namun memang area parkir hanya bisa untuk mengakomodasi kendaraan bermotor.
Wahana Air
Kawasan perbukitan ini juga menyediakan sejumlah fasilitas yang berkaitan dengan wahana air. Anda bisa melakukan kegiatan memancing sampai dengan diving.
Seluruh peralatan yang berkaitan dengan kegiatan memancing dan diving bisa Anda dapatkan dengan cara sewa. Jadi bagi siapapun yang tertarik untuk menggunakan wahana air tinggal menyewa peralatannya supaya tidak terlalu repot harus bawa dari rumah.
Mengingat belum lengkapnya fasilitas di sini, Anda kami sarankan untuk mampir ke warung atau resto makanan Aceh terdekat dan membeli beberapa sebagai bekal.
Untuk kebutuhan MCK, Anda bisa singgah sebentar ke desa atau kota terdekat sebelum memutuskan untuk berangkat menuju lokasi wisata.
Harga Tiket Masuk Wisata Bukit Lamreh
Tak mahal untuk bisa menyaksikan sekaligus menikmati daya tarik wisata bukit ini lantaran biaya tiketnya sangat murah. Untuk biaya parkir kendaraan sepeda motor juga tak mahal dan terbilang standard untuk sebuah objek wisata.
Berikut adalah biaya retribusi tiket masuk dan retribusi parkir kendaraan yang berlaku hingga saat ini:
Retribusi | Tarif |
---|---|
Tiket Masuk | Rp5.000,00 |
Parkir Motor | Rp5.000,00 |
Pastinya terbilang terjangkau untuk Anda. Bisa menambah rencana untuk beli oleh-oleh khas Aceh makanan atau souvenir yang diinginkan.
Rute Menuju Lokasi Objek Wisata Bukit Lamreh
Bagi Anda yang tertarik untuk datang ke tempat wisata dapat langsung menuju ke lokasi wisata ini. Lokasinya ada di Ujung Kelindu, Lamreh, Kec. Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Aceh.
Setidaknya Anda harus berjalan jauh sekitar 33 KM dari Kota Banda Aceh untuk menuju ke objek wisata bukit dan pantai ini. Waktu tempuhnya rata-rata 30-50 menit dengan menggunakan kendaraan pribadi.
Rute menuju objek wisata ini memang cukup sulit tapi Anda tetap bisa menjangkaunya dengan memilih rute menuju Pantai Lhok Mee. Anda dapat memulai perjalanan dari Bundaran Simpang Mesra.
Setelah itu belok kiri ke arah Jembatan Kreung Cut. Anda nantinya akan memasuki jalur Laksamana Keumala Hayati.
Sebentar lagi Anda akan tiba di Pelabuhan Malahayati. Dari pelabuhan ini, Anda bisa langsung meneruskan perjalanan Anda menuju Pantai Lhok Mee lalu lanjut ke bukit ini.
Jika memang Anda ingin lebih mudah lagi menuju lokasi, bisa menggunakan rental mobil Aceh dari Salsa Wisata yang menawarkan paket sewa kendaraan seperti paket sewa mobil Innova Reborn Aceh.
Jam Operasional
Tidak ada jam operasional untuk tempat wisata yang satu ini. Para pengunjung dapat mengunjungi bukit ini sampai 24 jam.
Kondisi ini berlaku setiap hari sehingga tidak heran orang-orang pecinta alam menggunakan area tersebut untuk mendirikan tenda lalu berkemah. Jadi kapanpun Anda punya waktu bisa segera datang ke tempat ini.
Bukit Lamreh merupakan surga tersembunyi di wilayah Aceh besar. Wisata bukit ini sangat indah dengan gugusan bukit batu yang berbentuk unik dan pantai cantik di sekelilingnya. Rasanya bukit ini sangat layak mendapat julukan surga dunia berkat pesona alamnya yang memukau. Layak pula jadi destinasi wisata terindah di Tanah Aceh.