Sudah sering mendengar istilah jet lag, namun masih belum mengerti apa makna dari istilah tersebut? Berikut akan Kami jelaskan tentang pengertian jet lag dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kondisi ini.
Apa itu Jet Lag?
Jet lag adalah kondisi di mana tubuh merasa lelah, kantuk, dan sulit tidur setelah melakukan perjalanan lintas zona waktu dengan pesawat.
Hal ini terjadi karena jam biologis tubuh tidak segera menyesuaikan diri dengan waktu setempat. Kondisi ini bisa mengganggu aktivitas kita di tempat tujuan.
Sebagai contoh, Anda terbang dari Jakarta ke New York. Saat sampai di sana, tubuh masih mengikuti ritme Jakarta. Anda ingin segera beristirahat, tapi di New York masih siang.
Anda pun sulit tidur karena cahaya matahari yang membuat otak Anda terpikir ini belum waktunya istirahat. Hal ini akibat perbedaan waktu yang sangat jauh antara Jakarta dan New York.
Jet lag sendiri termasuk hal yang wajar dan bisa menimpa siapa saja, tidak tergantung usia. Namun, biasanya orang yang lebih tua akan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih daripada orang yang lebih muda.
Selain itu, jet lag juga tidak berbahaya dan hanya bersifat sementara. Namun efeknya mungkin akan sangat mengganggu Anda terutama jika Anda sudah memiliki rencana perjalanan yang padat.
Faktor Penyebab Terjadinya Jet Lag
Gangguan Ritme Sirkadian
Penyebab utama jet lag adalah perbedaan zona waktu yang menyebabkan tubuh tidak dapat menyesuaikan diri dengan siklus siang dan malam di tempat tujuan.
Tubuh memiliki jam internal yang disebut nukleus suprakiasmatis, yang terletak di hipotalamus otak. Jam internal ini mengatur ritme sirkadian tubuh dengan menerima sinyal cahaya dari mata.
Saat terjadi perubahan zona waktu, jam internal ini menjadi tidak sinkron dengan siklus siang dan malam di tempat tujuan, sehingga terjadi jet lag.
Perbedaan Tekanan dan Kelembaban Udara
Tekanan dan kelembaban udara di pesawat juga dapat memicu terjadinya jet lag. Beberapa studi menunjukkan bahwa semakin tinggi pesawat terbang, semakin besar risiko gangguan tidur.
Selain itu, udara di pesawat sangat kering. Jika Anda tidak minum cukup air, Anda akan dehidrasi dan merasakan jet lag.
Kurangnya Paparan Sinar Matahari
Jet lag dipengaruhi oleh sinar matahari. Sinar matahari membantu tubuh memproduksi melatonin, hormon yang mengatur kantuk dan tidur. Jika Anda terbang ke zona waktu yang jauh dan tidak terkena sinar matahari secara normal, jam tidur Anda akan berantakan.
Arah Perjalanan
Jet lag juga tergantung pada arah perjalanan. Jika Anda terbang ke utara atau selatan, biasanya tidak terlalu parah karena zona waktu tidak berubah banyak.
Tapi, jika Anda terbang ke timur, Anda harus menyesuaikan dengan waktu yang lebih cepat, sehingga Anda harus tidur lebih awal. Biasanya, tubuh lebih mudah menyesuaikan dengan hari yang lebih lama daripada hari yang pendek.
Gejala Jet Lag
Gejalanya bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan, durasi, dan frekuensi perjalanan. Namun secara umum gejalanya meliputi:
- Kesulitan tidur di malam hari atau mengantuk di siang hari
- Gangguan mood, seperti mudah marah, cemas, atau depresi
- Gangguan kognitif, seperti kesulitan berkonsentrasi, mengingat, atau belajar
- Gangguan fisik, seperti sakit kepala, mual, pusing, atau lemas
- Gangguan pencernaan, seperti sembelit, diare, atau perut kembung
- Gangguan imun, seperti mudah terserang infeksi atau alergi .
Tips Cara Mengatasi Jet Lag
Sebelum Perjalanan
- Sesuaikan pola tidur dan bangun Anda dengan zona waktu tempat tujuan beberapa hari sebelum perjalanan.
- Misalnya, jika Anda akan melakukan perjalanan ke arah barat, tidurlah lebih lambat dan bangunlah lebih lambat.
- Jika Anda akan melakukan perjalanan ke arah timur, tidurlah lebih cepat dan bangunlah lebih cepat.
- Hindari minuman berkafein, alkohol, atau obat-obatan yang dapat mengganggu tidur Anda beberapa hari sebelum perjalanan. Minuman dan obat-obatan ini dapat membuat Anda sulit tidur atau bangun, sehingga memperburuk keadaan.
- Istirahatlah dengan cukup sebelum perjalanan. Jangan begadang atau kurang tidur sebelum perjalanan, karena hal ini dapat membuat Anda lebih lelah dan rentan terhadap jet lag.
- Pilihlah penerbangan yang tiba di tujuan pada siang hari, menjelang sore. Setelah tiba, usahakan untuk tetap terjaga dan tidak tidur hingga pukul 22:00 waktu setempat. Hal ini akan membantu tubuhmu menyesuaikan diri dengan ritme tidur baru.
Selama Perjalanan
- Sesuaikan jam tangan Anda dengan zona waktu tempat tujuan sejak awal perjalanan. Hal ini dapat membantu Anda menyesuaikan diri dengan siklus siang dan malam di tempat tujuan.
- Minumlah air putih yang cukup selama perjalanan. Hindari minuman berkafein, alkohol, atau obat-obatan yang dapat mengganggu tidur Anda selama perjalanan.
- Minuman dan obat-obatan ini dapat membuat Anda dehidrasi, sakit kepala, atau mual, sehingga memperburuk keadaan.
- Tidurlah sesuai dengan zona waktu tempat tujuan selama perjalanan.
- Jika Anda melakukan perjalanan di siang hari, cobalah untuk tetap terjaga.
- Jika Anda melakukan perjalanan di malam hari, cobalah untuk tidur.
- Gunakan penutup mata, bantal, atau earplug untuk membantu Anda tidur dengan nyaman.
Sesudah Perjalanan
- Setelah tiba di tujuan, jangan lupa untuk segera mengubah jam tanganmu sesuai dengan waktu setempat. Dengan begitu, Anda bisa lebih cepat menyesuaikan aktivitas harianmu dengan ritme waktu baru.
- Terapkan pola tidur dan bangun yang normal sesuai dengan zona waktu tempat tujuan. Jangan tidur terlalu lama atau terlalu sedikit, karena hal ini dapat memperpanjang jet lag. Tidurlah pada waktu yang biasa dan bangunlah pada waktu yang biasa.
- Terpapar cahaya matahari yang cukup sesuai dengan zona waktu tempat tujuan.
- Cahaya matahari dapat membantu jam internal Anda menyesuaikan diri dengan siklus siang dan malam di tempat tujuan.
- Terpapar cahaya matahari di pagi hari jika Anda melakukan perjalanan ke arah timur.
- Terpapar cahaya matahari di sore hari jika Anda melakukan perjalanan ke arah barat.
- Lakukan aktivitas fisik yang ringan sesuai dengan zona waktu tempat tujuan. Aktivitas fisik dapat membantu Anda merasa segar, bugar, dan berenergi.
- Lakukan aktivitas fisik di pagi atau siang hari, dan hindari aktivitas fisik di malam hari, karena hal ini dapat mengganggu tidur Anda.
Berapa Lama Jet Lag Berlangsung
Jet lag adalah kondisi ketika tubuh sulit beradaptasi dengan perubahan zona waktu saat travelling. Gejala-gejalanya biasanya akan hilang dalam dua hari, tetapi bisa juga lebih lama tergantung pada beberapa faktor.
Salah satu faktor yang mempengaruhi lama jet lag adalah seberapa besar perbedaan zona waktu yang Anda tempuh. Semakin besar perbedaan zona waktu, semakin lama tubuhmu butuh waktu untuk menyesuaikan diri.
Misalnya, jika Anda terbang dari Jakarta ke New York, yang memiliki perbedaan waktu sekitar 12 jam. Ini berarti tubuh Anda akan butuh waktu lebih lama untuk pulih dari jet lag daripada saat perjalanan ke Singapura, yang hanya berbeda 1 jam.
Faktor lain yang mempengaruhi lama yaitu usia. Umumnya, orang yang lebih tua akan lebih rentan mengalami jet lag dan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.
Ini karena sistem biologis mereka lebih lambat beradaptasi dengan perubahan ritme sirkadian, yaitu siklus tidur dan bangun tubuh. Oleh karena itu, jika Anda seorang lansia, Anda mungkin akan merasakan lebih parah dan lebih lama daripada orang yang lebih muda.
Itulah informasi seputar jet lag yang bisa Anda baca sebelum bepergian jauh ke luar negeri dengan naik pesawat. Jika Anda ingin membeli tiket dengan mudah Salsa Wisata juga siap melayani kebutuhan tiket Anda tersebut.