Saat staycation di hotel, memberikan uang tip kepada pegawai yang sudah membantu jadi salah satu budaya yang biasa dilakukan oleh para tamu terutama tamu luar negeri, namun tidak sedikit juga yang tidak melakukannya.

Hal ini karena beberapa orang masih bingung mengenai wajib atau tidaknya memberi uang tip kepada karyawan hotel.

Lantas apa itu uang tip, bagaimana etika pemberiannya dan apakah setiap orang wajib memberikannya? Simak penjelasan tentang tip selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Apa itu Tip?

Tip bukanlah suatu singkatan dan merupakan kata dalam bahasa inggris tips. Pengertian uang tip adalah uang ekstra yang diberikan pelanggan kepada pemberi jasa.

Anda bisa memberikannya kepada siapa saja yang melayani Anda, seperti tukang ojek, karyawan restoran, resepsionis hotel, atau sopir taksi. Semua orang yang memberikan layanan kepada Anda bisa mendapatkan uang ekstra tersebut.

Biasanya jumlahnya menunjukkan seberapa baik pelayanan yang Anda terima. Di beberapa negara seperti Amerika, pemberian uang tip kepada pelayan adalah kewajiban.

Di Indonesia, uang tip diberikan secara sukarela dan tidak ada ketentuan pasti yang menentukan berapa jumlah uang yang harus diberikan. Anda bebas menentukan berapa saja.

Uang tip dalam islam juga tidak diharamkan. Asalkan niatnya untuk mengucapkan terima kasih. Bukan untuk menyuap atau untuk hal yang negatif.

Sejarah pemberian uang tip berawal dari Inggris pada abad ke-16 antara tamu dan pemilik penginapan. Kemudian seiring waktu, kebiasaan tersebut tersebar ke beberapa negara lain.

Bahkan di Amerika Serikat, Anda harus memberikan uang tip di restoran, hotel, atau jasa lainnya. Biasanya jumlahnya mulai dari 15% sampai 20% dari total pembayaran tergantung aturan di masing-masing negara.

Budaya Tipping di Negara-negara Asia

budaya tipping di negara asia

Setiap negara di Asia memiliki budaya tipping yang berbeda-beda sesuai dengan keragaman budayanya. Agar tidak salah langkah saat memberi tip dan menyinggung perasaan orang lain, ada baiknya kita mengenal lebih dulu budaya tipping di berbagai negara Asia dalam situasi yang beragam!

Restoran dan Bar

Di sebagian besar negara Asia, memberi tip untuk pelayanan di restoran atau bar bukanlah hal yang wajib. Negara-negara seperti Cina, Myanmar, Singapura, dan Taiwan tidak menganggap tip sebagai hal yang penting.

Namun, pengaruh budaya tipping dari benua lain seperti Eropa dan Amerika mulai merubah kebiasaan ini. Beberapa restoran baru di Cina kini menerima tip, begitu juga dengan Kamboja, Thailand, Vietnam, dan Malaysia.

Di India, memberi tip sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Para wisatawan diharapkan memberi tip sebesar 5 sampai 10 persen dari total tagihan di restoran yang tidak membebankan biaya pelayanan.

Di tempat makan atau minum yang lebih santai, wisatawan cukup membulatkan jumlah tagihan untuk dijadikan tip.

Berbeda dengan India, Jepang dan Nepal justru tidak mengharapkan tip. Di kedua negara ini, pelayanan yang baik dan ramah sudah menjadi kewajiban dan tidak perlu Anda beri imbalan.

Biasanya, tipping hanya untuk pelayanan yang sangat memuaskan. Bahkan dalam kondisi seperti ini, para pelayan di Jepang kemungkinan besar akan menolak tip.

Hotel

Budaya tipping untuk staf hotel di Cina mirip dengan di restoran. Secara umum, staf tidak berharap mendapat tip. Jika menginap di hotel mewah, wisatawan bisa memberi 5 yuan atau Rp12.000 untuk setiap koper yang dibawa oleh bell boy.

Tapi biasanya biaya ini sudah termasuk dalam tagihan akhir sebesar 10 persen. Hal yang sama juga berlaku di negara Thailand, Kamboja, Filipina, Singapura, dan Malaysia sehingga wisatawan tidak perlu memberi tip lagi.

Jika ingin memberi tip pada bellboy atau staf housekeeping, jumlah yang biasa diberikan adalah sekitar 1 dolar AS atau Rp15.000.

Staf hotel di Jepang juga tidak berharap mendapat tip dari para tamu. Para staf, terutama yang bekerja di penginapan tradisional atau ryokan, biasanya akan menolak tip.

Jika ingin memberi tip, wisatawan bisa menyimpan uang dalam amplop dan meninggalkannya di kamar. Amplop yang diberikan langsung kepada staf juga biasanya akan ditolak.

Di India, para pekerja hotel terkenal mendapat gaji yang rendah. Oleh karena itu, wisatawan diharapkan memberi tip untuk mereka.

Secara umum, tip untuk bell boy adalah sebesar 50 rupee atau Rp10.000 untuk setiap koper. Sementara tip untuk staf housekeeping sebesar 250 rupee atau Rp50.000 per hari.

Pemandu Wisata

Seperti pekerja lainnya di Cina, sopir dan pemandu wisata juga tidak berharap mendapat tip. Tapi di Korea Selatan dan Taiwan, wisatawan diharapkan memberi tip sebesar 10 persen untuk sopir dan pemandu wisata.

Hal serupa juga berlaku di Singapura dan Filipina, di mana sopir dan pemandu wisata akan membagi rata tip sebesar 10 persen dari total biaya tur.

Sementara di Jepang, pemandu wisata biasa diberi tip sebesar 2.500 yen atau Rp325.000 untuk tur sehari penuh. Tip bisa Anda berikan dalam amplop tertutup saat tur selesai.

Etika Memberi Tip

etike pemberian uang tip

Di Indonesia, tip adalah sesuatu yang opsional. Anda bebas memberi atau tidak, tergantung keinginan dan kemampuan. Tidak ada kewajiban atau paksaan untuk memberi tip.

Ada orang yang berpendapat bahwa tip tidak perlu karena sudah menjadi tugas orang yang melayani. Mereka sudah mendapat gaji dari pekerjaannya. Tidak perlu ada bonus dari pelanggan.

Namun, ada juga beberapa hal yang bisa Anda pertimbangkan sebelum memberi tip atau tidak, yaitu:

Pastikan orang yang menerima tepat

Meskipun maksudnya baik, namun jika uang Anda berikan kepada orang yang salah, maka tujuannya akan gagal. Ada beberapa layanan jasa yang telah mengimbau kepada konsumen untuk tidak memberikan uang kepada para pekerjanya.

Layanan jasa yang dimaksud antara lain seperti teknisi Telkom, jasa penjaga parkir di mal, dan sebagainya. Jika Anda pernah memberikan uang kepada mereka, maka sebaiknya berhenti melakukan hal tersebut karena bisa menyebabkan mereka mendapat hukuman.

Di sisi lain, ada beberapa layanan jasa yang memang mengharapkan uang tip sebagai pendapatan tambahan pekerjanya, misalnya seperti jasa parkir vallet, petugas hotel, pengantar koper, dan lainnya.

Sopan dalam memberi uang tip

Cara Anda memberi uang juga dapat menentukan makna dari pemberian tersebut. Beri uang dengan sopan, jangan dijatuhkan atau dilemparkan. Jika memberi dalam jumlah besar, Anda bisa menyimpannya di dalam amplop

Situasi finansial

Periksa dulu kondisi keuangan Anda. Jika sedang pas-pasan, tidak usah memberi. Meski mungkin Anda merasa bersalah, tapi Anda harus mengutamakan dirimu sendiri. Jangan memaksakan diri untuk memberi tip.

Atau Anda juga boleh memberikan meskipun dengan uang koin sekalipun. Asalkan niatnya tulus, dan bukan karena sombong.

Kualitas pelayanan

Anda bisa menilai apakah pelayanan yang Anda terima memuaskan atau tidak. Jika pelayanannya ramah, cepat, dan profesional, maka tidak ada salahnya untuk mengapresiasi dengan tip. Sebaliknya, jika pelayanannya buruk, tidak perlu memberi tip.

Selain itu, perhatikan juga tempat atau negara tempat Anda berada. Tidak semua negara menerima atau mengharapkan tip. Misalnya, di Jepang, memberi tip dianggap tidak sopan.

Hal ini karena setiap orang memiliki karakter dan budaya yang berbeda. Orang yang ekstrovert cenderung lebih suka memberi. Selain itu, norma sosial, hingga penghasilan juga mempengaruhi kebiasaan memberi.

Jumlah yang tepat

Indonesia tidak memiliki standar yang baku untuk tip. Berbeda dengan Amerika, Brazil, atau Swedia yang memiliki aturan tertentu. Namun, Anda bisa menggunakan kisaran antara 10% hingga 20% dari total tagihan. Sesuaikan dengan kemampuan dan kepuasanmu.

Anda juga bisa memberi tip di luar persentase tersebut. Misalnya, saat Anda pesan makanan online seharga Rp200.000 sudah termasuk ongkir. Anda bisa memberi tip untuk kurir sekitar Rp2.500 atau lebih. Terserah Anda mau berapa.

Siapkan pas dan jangan minta kembalian

Sediakan uang pas atau uang receh untuk tip. Jangan memberi uang besar yang membuat Anda harus minta kembali. Ini akan membuat Anda terlihat pelit dan merepotkan. Kecuali Anda rela memberi semua uangmu untuk tip.

Untungnya, sekarang banyak layanan yang menyediakan tip non tunai seperti ojek online. Anda bisa memberi tip non tunai tanpa harus repot-repot menyiapkan uang receh atau kembalian.

By Categories: Glosarium

Bagikan Artikel Ini Ke: