Pura Besakih merupakan pura terbesar yang ada di pulau Bali dan menjadi bagian dari Pura Kahyangan Jagat. Bangunan suci ini sering menjadi pusat upacara keagamaan Hindu bagi masyarakat Bali.

Selain menjadi tempat religius, Pura Besakih juga terkenal sebagai tempat wisata unik yang ada di Bali. Keindahan pura ini selalu mampu menarik banyak wisatawan datang baik lokal maupun mancanegara.

Apa saja daya tarik dari Pura ini? Simak ulasan lengkap tentang Pura Agung Besakih berikut ini

Sejarah Singkat Pura Besakih

Berdasarkan beberapa literatur, Pura Besakih diperkirakan mulai dibangun pada abad ke 8 oleh Rsi Markandeya, seorang pemuka agama Hindu India. Beliau juga yang berperan dalam berkembangnya agama Hindu yang ada di Indonesia.

Pada awalnya Rsi Markandeya mendapat wahyu saat sedang bersemedi di Gunung Hyang yang kini dikenal dengan nama Gunung Dieng. Wahyu tersebut memerintahkan Rsi Markandeya untuk membuka hutan yang ada di Pulau Dawa, nama dari pulau Bali pada waktu itu.

Nama pulau Dawa ini diberikan karena pulau Bali terlihat menyatu dan memanjang hingga kawasan Nusa Tenggara dari pulau Jawa. Setelah tiba di Pulau Dawa, beliau bersama pengikutnya melakukan pembabatan hutan di kaki Gunung Toh Langkir, nama lain dari Gunung Agung.

Namun sayangnya banyak kendala yang terjadi seperti penyakit, pengikut yang meninggal mendadak, dan lainnya, sehingga Rsi bertapa ke Gunung Raung. Setelah bertapa dan mendapat petunjuk, Rsi pun kembali dan melakukan upacara Yadnya sebelum melanjutkan pembukaan hutan.

Beliau menimbun lima unsur logam seperti emas, perak, tembaga, perunggu, dan besi ke dalam kendi bersama permata utama (Mirah Adi). Oleh masyarakat sekitar kendi atau persembahan ini disebut Panca Datu.

Lokasi penimbunan Panca Datu inilah yang kemudian menjadi tempat dibangunnya Pura Besakih. Nama Besakih sendiri berasal dari kata Basuki yang berarti Selamat dalam jawa kuno dan lambat laun berubah menjadi Besakih.

Daya Tarik Pura Besakih

Pura besakih terletak di kaki Gunung Agung dengan ketinggian sekitar 1000 mdpl. Luas kawasan pura ini mencapai 20 Hektar lebih dan terdiri dari beberapa kompleks dengan pusat Pura Penataran Agung.

Saking luas dan megah bangunan Pura ini, banyak yang menyebut pura ini sebagai The Mother of Bali Temple. Ada banyak kegiatan dan keindahan yang bisa Anda temukan ketika berkunjung ke Pura Besakih, berikut ini diantaranya

Pemandangan Gunung Agung

Puncak Gunung Agung Bali hanya berjarak sekitar 7.5 kilometer dari Pura Besakih. Kemegahan gunung tertinggi di Bali ini dapat terlihat dengan jelas sebagai latar belakang Pura.

Pemilihan lokasi Pura ini juga tidak lepas dari kepercayaan masyarakat mengenai Gunung Agung. Masyarakat meyakini Gunung Agung sebagai istana para dewata dan Pura Besakih menjadi penghubung doa-doa kepada dewata.

Saat cuaca cerah Anda dapat melihat langsung Gunung Agung yang gagah di belakang bangunan Pura. Keindahan ini menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan Pura Besakih.

Mengelilingi Komplek Pura

Butuh waktu dan tenaga ekstra jika Anda ingin mengunjungi setiap sisi dari Pura Besakih dan menikmati segala keindahan nya. Pura ini terbagi menjadi beberapa komplek yakni 22 pura umum serta 16 pura pedharman.

Seluruh Pura Umum yang ada bisa digunakan sebagai tempat ibadah bagi siapapun yang ingin bersembahyang. Sedangkan pura pedharman menjadi tempat sembahyang khusus sesuai tingkatan kasta yang datang.

Dari semua komplek, Pura Penataran Agung menjadi pusat dan pura terbesar di kawasan tersebut. Pura ini terdiri dari tujuh tingkatan dan arca tiga dewa utama yakni Dewa Wisnu, Brahma, dan Siwa.

Di kawasan Pura ini, Anda masih dapat menemukan dengan mudah peninggalan zaman batu seperti tahta batu dan menhir. Selain itu arsitektur bangunan pura memiliki filosofi dengan atap bersusun ganjil 1, 3, 5, 7, 9, 11 dapat melambangkan kemakmuran.

Komplek pura ini juga terdiri dari beberapa punden dan terhubung olah sekitar 800 anak tangga. Meskipun terlihat melelahkan, namun keindahan komplek pura dan udara segar kaki gunung akan menjadi pengalaman tak terlupakan.

Menyaksikan Upacara Adat

Pura Besakih masih aktif digunakan umat Hindu Bali sebagai tempat ibadah hingga sekarang. Terkadang kegiatan ritual yang dilakukan justru menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin berkunjung.

Suasana ramai dan meriah di seluruh komplek pura jadi pemandangan yang menarik untuk disaksikan. Banyak umbul-umbul dan persembahan menghiasi setiap sudut pura saat upacara besar berlangsung.

Upacara adat ini bisa Anda saksikan saat hari-hari besar umat hindu atau saat ritual rutin diadakan. Biasanya ritual rutin ini berlangsung ada yang setiap bulan, tahunan, dan dasawarsa tergantung penanggalan.

Sebagai tempat ibadah tentu wisatawan yang datang harus menjaga kesopanan terutama dari pakaian. Selain itu kawasan pura juga melarang pengunjung wanita yang sedang datang bulan untuk masuk.

Harga Tiket Masuk Pura Besakih

Untuk bisa memasuki kawasan Pura Besakih terdapat biaya masuk yang harus dibayarkan. Tarif nya cukup terjangkau begitu juga dengan fasilitas yang ada, lebih jelasnya lihat tabel berikut:

Retribusi Tarif
Wisatawan Lokal Rp40.000,00
Wisatawan Asing Rp60.000,00
Parkir Motor Rp2.000,00
Parkir Mobil Rp5.000,00

Harga yang tercantum sewaktu-waktu dapat berubah dan kemungkinan masih ada biaya yang belum dimasukan. Namun daftar ini bisa Anda jadikan persiapan sebelum mengunjungi Pura Besakih untuk berlibur.

Biaya liburan hemat di Bali bisa juga Anda dapatkan dengan menggunakan paket tour Bali dari Biro Perjalanan. Di dalam paket tersebut sudah termasuk akomodasi Anda mengunjungi banyak destinasi wisata di Bali sehingga lebih murah.

Lokasi dan Rute Menuju Pura Besakih

Pura besakih berada di Kabupaten Karangasem tepatnya di Jl. Gunung Mas No.Ds, Besakih, Rendang, Kabupaten Karangasem. Jaraknya sekitar 54 kilometer dari kota Denpasar dengan waktu tempuh kurang lebih 90 menit menggunakan jasa rental avanza Bali.

Anda hanya perlu berangkat dari Kota Denpasar mengikuti Jl. Prof. Dr. Ida Bagus Mantra hingga sampai di persimpangan Takmung. Dari persimpangan ini belok ke utara melewati Jl. Raya Takmung menuju Jl. Raya Besakih.

Ikuti petunjuk jalan yang ada dan Anda bisa sampai di Pura ini dengan aman. Anda pun dapat menuju Pura Besakih dengan menggunakan kendaraan umum.

Carilah kendaraan yang menuju terminal Klungkung, lalu setelah itu naik kendaraan umum yang langsung menuju Besakih. Sayangnya kendaraan umum ini hanya beroperasi hingga pukul 15.00 WITA dan akan cukup menyulitkan Anda.

Cara paling mudah tetap menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan dan bantuan dari Google Maps untuk mendapat rute terbaik. Bisa juga dengan memanfaatkan paket wisata Bali yang siap mengantar Anda langsung ke lokasi.

Dengan paket ini juga, Anda dapat mengunjungi lebih banyak tempat wisata di Bali tanpa ribet. Cukup duduk santai, liburan Anda akan terasa lebih menyenangkan karena tidak perlu repot urus ini dan itu.

Jam Operasional Pura Besakih

Bagi wisatawan, Pura Besakih hanya dibuka sejak pukul 09.00 WITA hingga pukul 17.00 WITA setiap harinya. Terkadang di hari-hari tertentu Pura ini juga tertutup untuk umum seperti hari Nyepi atau Gunung Agung erupsi.

Agar Anda bisa menikmati keindahan Pura Besakih dengan sempurna, sebaiknya datang di waktu terbaik berkunjung. Biasanya waktu tersebut berlangsung saat pagi atau sore hari dimana suasana pura tidak terlalu ramai dan panas.

By Categories: Destinasi, Bali

Bagikan Artikel Ini Ke: