Candi Kidal bisa menjadi salah satu destinasi wisata alternatif yang bisa Anda kunjungi saat berada di Malang. Banyak nilai sejarah serta budaya yang bisa Anda pelajari di kawasan cagar budaya Candi Kidal.

Arsitektur bangunan yang unik menjadi salah satu daya tarik dari Candi Kidal. Anda bisa melihat peninggalan tertua dari candi yang ada di Jawa Timur dengan segudang keindahan yang dimilikinya.

Anda bisa mengunjungi Candi ini dengan menggunakan paket liburan keluarga ke Malang dari Biro Perjalanan. Namun sebelum itu, mari simak terlebih dahulu ulasan singkat mengenai keindahan dari Candi Kidal berikut ini

Sejarah Candi Kidal

Candi Kidal merupakan candi pemujaan tertua yang ada di Jawa Timur. Menurut catatan sejarah candi ini dibangun pada tahun 1248 M untuk pendharmaan atau penghormatan Raja Kedua Singasari, Raja Anusapati.

Pembangunan Candi ini dilakukan tepat setelah rangkaian upacara penghormatan sradha untuk Raja Anusapati selesai dilakukan. Pada waktu itu juga merupakan dimulainya pergeseran masa keemasan kerajaan Jawa Tengah ke Jawa Timur.

Kondisi inilah yang membuat banyak pakar sejarah menyebutkan Candi Kidal sebagai cikal bakal dari perkembangan candi gaya Jawa Timuran. Candi ini bercorak hindu dan termasuk candi peninggalan dari kerajaan singasari.

Pada tahun 1990, dilakukan pemugaran total bangunan Candi Kidal oleh pemerintah. Sejak saat itu, Candi ini masih berdiri kokoh dan terawat sehingga bisa terlihat jelas nilai-nilai yang dimiliki.

Lihat tempat wisata di Malang yang instagramable lainnya: Candi Badut.

Harga Tiket Masuk Candi Kidal

Untuk masuk kawasan Candi Kidal, Anda tidak harus membayar biaya apapun. Namun jika Anda ingin membantu pelestarian candi, Anda bisa menyumbang seikhlasnya pada pihak pengelola.

Retribusi Tarif
Tiket masuk kunjungan Gratis

Harga yang tercantum di atas sewaktu-waktu dapat berubah tergantung kebijakan dari pihak pengelola. Selain itu bisa jadi masih ada biaya lain yang belum tercantum di dalam tabel dan Anda butuhkan jika ingin mengunjungi Candi Kidal.

Anda juga bisa mengunjungi tempat wisata lain yang ada di Malang dengan Paket Wisata yang ada di Biro Wisata. Paket ini akan mengurus segala urusan akomodasi Anda selama liburan dengan biaya yang lebih hemat dan terjangkau.

Rute Menuju Lokasi Candi Kidal

Lokasi Candi Kidal berada di Jl. Raya Kidal, Panggung, Kidal, Kecamatan Tumpang, Malang. Jaraknya sekitar 13 km dari pusat Kota Malang dengan waktu tempuh kurang lebih 30 menit.

Rute terbaik mengunjungi Candi ini bisa Anda dapatkan dengan menggunakan petunjuk Google Maps. Cukup dengan memasukan titik lokasi candi Anda bisa langsung mendapatkan jalan yang harus Anda lewati.

Bisa juga dengan memanfaatkan jasa sopir dari rental alphard Malang atau biro perjalanan yang siap mengantar Anda langsung ke lokasi. Dengan begitu Anda tidak perlu repot menghafal jalan mana yang harus dilewati menuju Candi Kidal.

Jam Buka Candi Kidal

Waktu kunjungan dari Candi Kidal ini biasanya sekitar pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB setiap hari. Pada pagi hari dan sore hari bisa jadi waktu yang pas untuk mengunjungi Candi ini.

Pada waktu tersebut matahari tidak terlalu panas dan Anda bisa mendapatkan suasana yang pas untuk berfoto. Usahakan juga untuk datang saat musim panas atau kemarau agar Anda tidak terganggu hujan atau mendung saat liburan.

Mitos Garudeya

Relief yang bisa Anda lihat di Candi ini adalah relief tentang kisah Garudeya yang berada di bagian kaki candi. Adanya relief ini merupakan amanat dari Anusapati yang terinspirasi dari kisah Garudeya untuk mendoakan ibu kandungnya yaitu Ken Dedes.

Kisah Garudeya ini bercerita tentang perjuangan Garuda yang ingin membebaskan ibunya dari kesengsaraan dengan tirta amerta atau air kehidupan. Anda bisa membaca cerita ini bermula dari sisi selatan, timur, hingga utara atau berlawanan jarum jam dengan teknik prasawiya.

Relief pertama menggambarkan garuda yang menggendong tiga ular besar di pundaknya. Lalu pada bagian kedua, sang garuda terlihat membawa kendi di atas kepalanya yang berisi tirta amerta.

Kemudian di relief ketiga, garuda terlihat sudah menggendong ibunya yang sudah berhasil terselamatkan. Dari relief ini kita bisa belajar bagaimana berbakti kepada orang tua khususnya ibu dan menjadi nilai lebih yang bisa Anda dapatkan di Candi Kidal.

Karakteristik Bentuk Candi Kidal

sejarah candi kidal

Dari segi bangunan, ukuran Candi Kidal ini relatif kecil dibanding candi-candi bercorak hindu lainnya. Ukuran panjang candi sekitar 10.8 meter dengan lebar 8.36 meter serta tinggi sekitar 12.26 meter.

Bahan pembuatan candi ini sebagian besar berasal dari batu andesit dan disusun dengan metode geometri vertikal. Pada bagian luar candi terdapat susunan batu yang menjadi pagar area utama candi.

Secara umum candi ini terbagi menjadi tiga bagian yakni alas, badan, dan atap. Pada bagian badan candi terdapat ruang yang dulunya tempat menyimpan arca Dewa Siwa yang kini berada di Amsterdam.

Bentuk Kaki

Bagian kaki dari Candi Kidal memiliki tinggi sekitar 2 meter yang sering disebut dengan bagian batur. Pada bagian depan kaki candi terdapat susunan tangga yang mengarah ke selasar bagian badan candi.

Namun tangga ini terlihat sedikit berbeda dari tangga candi pada umumnya, dimana bentuknya yang tipis dan kecil. Selain itu tidak terdapat ukel yang menutup sisi kiri kanan tangga hanya ada tembok kecil berbentuk siku yang disebut badug.

Badug ini menutupi tangga bagian samping dan depan tangga dengan hiasan kepala hewan seperti naga. Keberadaan badug ini sendiri terbilang langka dan tidak biasa Anda temukan di candi hindu lainnya.

Bagian dinding kaki Candi ini juga dikelilingi dengan relief serta patung garuda dan patung singa di setiap sudut. Patung singa ini terlihat mengangkat tangan seperti sedang menopang bagian badan candi.

Bentuk Badan

Bentuk badan candi terlihat lebih ramping karena ukurannya yang lebih kecil daripada bagian kaki candi. Terdapat beberapa pintu yang mengarah ke ruang tengah peletakan arca dengan pintu utama candi menghadap barat.

Di atas setiap pintu terdapat ukiran kalamakara atau patung kepala kala (raksasa) yang melotot ke arah yang datang. Mulut kalamakara ini terbuka sehingga dua taring besar bisa terlihat mencuat mengerikan.

Kalamakara sendiri diyakini sebagai raksasa yang menjaga sebuah tempat suci. Itulah mengapa sosok kalamakara ini terlihat sangat menyeramkan dan berada di atas pintu masuk candi.

Selain itu Anda bisa melihat jari tangan kalamakara dengan mudra atau sikap mengancam yang semakin menambah kesan intimidasi kalamakara. Di sisi kiri dan kanan pintu masuk terdapat relung kecil tempat biasa meletakan arca yang kini sudah berpindah.

Bentuk Atap

Atap dari Candi ini berbentuk segi empat dengan tiga tingkat dan semakin ke atas, ukurannya semakin kecil. Pada bagian puncaknya pun tidak berbentuk lancip hanya alas persegi yang datar dan cukup luas.

Sekeliling bagian atap ini terdapa ukiran bunga serta tanaman sulur-suluran tepat di sisi samping tingkatan atap. Menurut cerita yang beredar, setiap pojokan bagian atap ini dulunya berhias dengan berlian berukuran kecil.

Sayangnya berlian tersebut sudah tidak terlihat lagi namun tidak mengurangi keindahan dari bentuk candi. Hiasan serupa juga bisa Anda lihat di bagian kaki candi yang terdapat ukiran medallion serta ukiran bunga dan sulur yang mengelilinginya.

Dengan bentuknya yang unik ini membuat arsitektur dari Candi Kidal terlihat menarik. Banyak nilai sejarah dan ciri khas bangunan candi yang bisa Anda pelajari ketika mengunjungi tempat wisata di Malang yang hits ini.

Selain belajar tentang sejarah, Anda juga bisa menikmati keindahan alam sekitar Candi Kidal yang asri dan indah. Tidak jarang tempat ini menjadi pemberhentian bagi para pesepeda yang berolahraga di pagi hari.

By Categories: Destinasi, Malang

Bagikan Artikel Ini Ke: