Pernahkah kamu melancong ke Lombok? Selain terkenal dengan ragam destinasi wisata alamnya, wisata kuliner Lombok juga ternyata tidak kalah saing, lho.

Lantas, spot-spot wisata kuliner Lombok yang enak apa saja yang harus banget kamu sambangi saat mengunjungi pulau seribu masjid ini?

Daftar Wisata Kuliner Lombok yang Terkenal

Ayam Taliwang H Moerad

Ayam Taliwang H Moerad

Kalau Jogja punya gudeg dan Padang punya rendang, maka Lombok punya ayam taliwang.

Ayam taliwang memiliki sejarah yang panjang, dari masa ketika terjadi perang antara Kerajaan Selaparang dan Kerajaan Karangasem Bali.

Saat itu, Kerajaan Selaparang memiliki hubungan dengan Kerajaan Taliwang. Kerajaan Taliwang mengirimkan orang-orang Taliwang untuk berperan sebagai juru damai antara dua kerajaan yang sedang berperang tersebut.

Nah, di antara anggota tim juru damai yang dikirim oleh Kerajaan Taliwang adalah para juru masak. Mereka bertugas untuk membuat masakan dengan menu spesial berdasarkan bahan-bahan yang tersedia di daerah perang tersebut agar mudah diterima oleh lidah para pembesar kerajaan dan pasukan.

Bumbu-bumbu yang tersedia dari hasil alam setempat antara lain adalah bawang merah, bawang putih, cabai, garam, dan terasi. Kemudian, lidah orang-orang di tempat itu pun menyukai masakan yang pedas.

Oleh karena itu, mereka pun bereksperimen hingga mendapatkan resep ayam bakar rempah yang pedas, yang kemudian menjadi cikal bakal dari ayam taliwang yang sekarang kita ketahui.

Kemudian di tahun 1960-an, seorang warga Karang Taliwang bernama Nini Manawiyah membuat industri rumahan kecil yang menjual ayam taliwang. Dalam waktu singkat, dagangannya pun laku karena ayamnya terkenal enak dan orang-orang menyukainya.

Namun, pada saat itu jualan Nini Manawiyah masih belum berbentuk rumah makan/restoran.

Orang yang pertama membuka restoran ayam taliwang adalah H Ahmad Moerad. Usaha ini pun berkembang hingga menjadi besar, dan diteruskan secara turun temurun oleh anak-anak beliau.

Nah, rumah makan ayam taliwang H Moerad dalam list pertama ini adalah rumah makan dari keturunan penggagas restoran ayam taliwang pertama tersebut.

Menarik, ya? Nah, kalau kamu berwisata ke Kota Mataram, jangan lupa cari jasa sewa mobil innova Lombok atau sewa bus Lombok untuk mengantarmu ke tempat legendaris ini.

Saat ini, restoran ini pengelolanya adalah Ibu Hj. Siti Sovia Moerad, yang merupakan generasi kedua dari H. Ahmad Moerad.

Alamat: Jalan Pelikan no. 6, Pejanggik, Kota Mataram.

Waktu dan jam buka: Setiap hari dari pukul 07.00 – 22.00 WITA.

Harga: Rp 50.000,- untuk 1 porsi ayam taliwang beserta nasi.

Ayam Bakar Taliwang Irama

Ayam Bakar Taliwang Irama

Selain restoran H. Moerad, restoran Ayam Bakar Taliwang Irama pun cukup terkenal dan menjadi incaran pencinta ayam taliwang di Kota Mataram.

Restoran ini senantiasa penuh di jam makan siang, dan memiliki review yang sangat bagus. Pelanggan-pelanggan yang datang mengaku sangat puas dengan rasa khas pedasnya.

Sebagaimana di restoran ayam taliwang lainnya, kamu pun akan mendapat suguhan khas seperti ayam bakar pedas, ayam bakar madu, ayam goreng, plecing kangkung, dan beberuk terong.

Kalau kamu ke sini bersama rombongan, jangan lupa untuk booking terlebih dahulu ya, karena restoran ini terkenal selalu penuh utamanya di jam-jam makan.

Alamat: Jl. Ade Irma Suryani no. 53, Monjok, Kota Mataram.

Waktu dan jam buka: Setiap hari dari pukul 08.00 – 21.00 WITA.

Harga: Mulai dari Rp 45.000,- per porsi.

Ayam Taliwang Khas Pak Udin

Ayam Taliwang Khas Pak Udin

Masih seputar restoran ayam taliwang, restoran Ayam Taliwang Khas Pak Udin pun merupakan salah satu restoran taliwang andalan Kota Mataram.

Jika restoran lainnya mematok harga di atas 45 ribu per porsinya, maka Pak Udin hanya memasangnya dari mulai 28000 rupiah per porsi.

Oleh karena itu, restoran ini cocok sekali sebagai alternatif wisata kuliner Lombok murah, terutama untuk kamu yang travelling sebagai backpacker.

Meskipun rumah makan ini tempatnya tergolong sederhana, namun soal rasa sangat boleh diadu dengan restoran-restoran taliwang yang lainnya.

Selain itu, rumah makan ini pun buka hingga tengah malam, sehingga pas untuk agenda berburu kuliner malam Lombok.

Alamat: Jl. Gelatik no. 2B, Cakranegara Barat, Kota Mataram.

Waktu dan jam buka: Setiap hari dari pukul 17.00 – 22.00 WITA.

Harga: Mulai dari Rp 28.000,- per porsi.

Depot Bebalung Kelebet

Depot Bebalung Kelebet

Apa itu bebalung?

Bebalung dalam bahasa Suku Sasak yang merupakan suku asli Lombok memiliki arti “tulang-belulang”.

Makanan ini termasuk makanan khas istimewa yang biasa masyarakat Lombok hidangkan dalam acara-acara besar seperti pernikahan, sunatan, kenduri, dan acara-acara adat lainnya.

Makanan khas Lombok yang enak ini berupa sop daging tulang iga sapi atau kerbau dengan kuah yang pedas.

Kuah pedas bebalung yang terkenal bisa menghangatkan tubuh diracik dari cabai rawit, bawang putih, bawang merah, lengkuas, kunyit, dan jahe. Di beberapa daerah di Lombok Timur, kuah bebalung pun masyarakat tambahkan dengan santan sehingga rasanya lebih gurih.

Depot Bebalung Kelebet adalah salah satu rumah makan bebalung yang paling terkenal di Lombok. Pemilik rumah makan yang letaknya di belakang kantor Gubernur NTB ini adalah Ibu Hj. Wasiah.

Nah, kalau kamu ingin menghangatkan badan dan mengisi tenaga saat berjalan-jalan menyusuri Kota Mataram, jangan lupa untuk mampir di Depot Bebalung Kelebet, ya!

Alamat: Jl. HOS Tjokroaminoto no. 10, Monjok Timur, Kota Mataram.

Waktu dan jam buka: Setiap hari dari pukul 07.00 – 15.00 WITA.

Harga: Rp 25.000,- per porsi.

Sate Tanjung

Sate Tanjung

Jika sebelumnya kita membahas kuliner-kuliner khas Kota Mataram yang terletak di Lombok Barat, sekarang kita akan beralih ke Lombok Utara.

Di Lombok Utara, terutama di sebuah desa yang bernama Desa Tanjung, terdapat panganan khas yang sudah masyarakat setempat olah sejak zaman penjajahan Belanda dahulu.

Sate yang namanya berasal dari tempat kelahirannya ini adalah sate dengan bahan baku utama irisan daging ikan cakalang, tuna, serta marlin yang dibalur bumbu kuning.

Selain itu, masyarakat sekitar pun percaya bahwa sate ikan ini bisa mendongkrak stamina, sehingga mereka banyak memburunya terutama di bulan Ramadhan.

Sate ikan yang lezat dan mendongkrak stamina ini bisa kamu dapatkan dengan berjalan-jalan langsung ke Desa Tanjung, karena banyak sekali masyarakat yang membuka kios sate ini di sana.

Tempat wisata Lombok ini hanya membutuhkan waktu 1 jam saja untuk kamu datangi dari Kota Mataram. Agar lebih mudah, kamu bisa mencari jasa tour and travel yang menyediakan paket wisata Lombok yang lengkap seperti Salsa Wisata.

Selain itu karena masyarakat Desa Tanjung mengolah sendiri daging dan bumbu yang menjadi bahan bakunya, kamu bisa membelinya dalam keadaan mentah untuk kamu bawa pulang ke rumah sebagai oleh-oleh khas Lombok kekinian.

Harganya pun sangat ramah di kantong, yakni 15000 saja per porsi sudah termasuk lontong.

Alamat: Desa Tanjung, Lombok Utara.

Waktu dan jam buka: Bervariasi.

Harga: Rp 15.000,- per porsi.

Sate Rembiga Ibu Sinnaseh

Sate Rembiga Ibu Sinnaseh

Seperti halnya sate tanjung yang namanya berasal dari daerah kelahirannya, sate rembiga pun mendapatkan namanya dari Desa Rembiga yang menjadi tempat asal usulnya.

Yang membedakan sate rembiga dari sate lainnya adalah cara pengolahan dan bumbunya.

Sate rembiga menggunakan bahan utama daging sapi yang dipotong dadu. Daging sapi yang empuk ini kemudian direndam dalam campuran rempah istimewa khas Lombok selama 1 hingga 2 jam hingga meresap sempurna.

Bumbu yang menjadi pewarna rasa dari sate ini berasal dari racikan rempah-rempah khas Lombok seperti cabai dan terasi Lombok, bawang putih, kemiri, gula merah, dan garam.

Setelah mengalami pembakaran, sate ini pun matang sempurna dan mengeluarkan aroma yang kaya dan sangat menggoda.

Karena bumbunya sudah meresap, maka penjual pun tidak menyajikannya bersama bumbu seperti sate-sate lainnya.

Di gigitan pertama, kamu akan merasakan sensasi pedas, manis, dan gurih beserta tekstur daging sapi yang berserat halus dan tidak alot. Hmm, menggugah selera sekali, ya?

Restoran Sate Rembiga Ibu Sinnaseh ini adalah pelopor pertama yang mengenalkan sate rembiga sejak tahun 1988 di Mataram.

Lalu, karena Ibu Sinnaseh pun menyediakan sate rembiga dalam keadaan belum dibakar, kamu bisa membawanya sebagai oleh-oleh dalam wadah besek atau plastik mika.

Alamat: Jl. Dr. Wahidin no. 11B, Desa Rembiga, Kota Mataram.

Waktu dan jam buka: Setiap hari dari pukul 09.00 – 22.00 WITA.

Harga: Rp 30.000,- per porsi berisi 10 tusuk sate dan lontong.

Sate Rembiga Utama Bu Ririn

Sate Rembiga Utama Bu Ririn

Selain Sate Rembiga Ibu Sinnaseh, Sate Rembiga Utama Bu Ririn juga salah satu warung sate rembiga yang telah berdiri lebih dari 20 tahun dan menjadi salah satu ikon kuliner Kota Mataram.

Warung sate yang sudah berdiri sejak 1989 ini memiliki tampilan sederhana dengan sederet tempat duduk lesehan dan meja serta bangku plastik.

Sate rembiga di tempat Bu Ririn tersaji di atas piring anyaman dengan alas daun pisang.

Selain sate rembiga, Bu Ririn pun menyediakan menu-menu pendamping lainnya seperti lontong atau bulayak, sate pusut (daging sapi mashed yang dililit ke tusuk bambu), plecing, urap, telur dadar, dan mie goreng.

Bahan untuk satenya pun berasal dari daging sapi has dalam (tenderloin) kelas 1 dari sapi jantan yang empuk dan tidak banyak lemak.

Alamat: Jl. Dr. Wahidin no. 5, Desa Rembiga, Kota Mataram.

Waktu dan jam buka: Sejak jam 08.00 – 22.00 WITA.

Harga: Rp 25.000,- per 10 tusuk.

Rumah Makan Masteng

Rumah Makan Masteng

Selain olahan daging sapi, kamu pun bisa menemukan olahan daging kuda di Lombok. Salah satunya di Rumah Makan Masteng.

Rumah Makan Masteng mengolah tulang dan iga kuda menjadi bebalung, serta dagingnya menjadi sate.

Warung olahan kuda ini pun termasuk wisata kuliner Lombok legendaris yang sudah berdiri sejak tahun 1980-an. Dahulu, perintis warung ini adalah H Muhsin yang merupakan orang tua dari Khaeriah yang meneruskan usahanya.

Untuk kamu yang belum pernah merasakan daging kuda, daging ini memiliki beberapa perbedaan dengan daging sapi.

Dari segi tekstur, daging kuda lebih besar seratnya dan terasa lebih keras atau “liat” ketika digigit. Kemudian, setelah mengonsumsinya pun kita bisa merasakan rasa hangat di badan.

Dalam sehari, Khaeriah bisa menghabiskan hingga 60 kilogram tulang dan daging kuda untuk memenuhi permintaan dari konsumen-konsumennya.

Banyak konsumen yang datang ke sini karena merasakan bahwa mengonsumsi daging kuda dapat meningkatkan kekuatan dan vitalitas mereka. Selain itu, masyarakat juga mempercayai bahwa daging kuda dapat menjadi obat bagi penyakit malaria.

Alamat: Jl. TGH Faesal no. 102, Turida, Kota Mataram.

Waktu dan jam buka: Sejak jam 09.00 – 21.00 WITA.

Harga: Rp 25.000,- per porsi untuk bebalung kuda dan Rp 20.000,- untuk daging kuda.

Rumah Makan Dua Em Bersaudara

Rumah Makan Dua Em Bersaudara

Rumah Makan ini menyediakan makanan-makanan khas Lombok seperti ayam bakar taliwang, ayam julad (ekstra pedas), sate sum-sum, kangkung plecing, pecel, sop kikil, gurame goreng, nila bakar, ikan bakar madu, dan lain-lain.

Adapun menu yang paling banyak pemesanannya adalah ayam bakar taliwang, sate sum-sum, dan ikan terbang (gurame goreng kering).

Ayam bakar taliwang di Rumah Makan Em Dua mengalami pengukusan sebelum pembakaran, sehingga bumbunya sangat meresap dan dagingnya pun lembut dan matang merata.

Adapun sate sum-sumnya yang gurih dan sangat nikmat menjadi ciri khas dari restoran ini.

Alamat: Jalan Transmigrasi no. 99, Karang Taliwang, Kota Mataram.

Waktu dan jam buka: Setiap hari dari jam 10.00 – 22.00 WITA, kecuali hari Rabu tutup.

Harga: Dari Rp 25.000,- untuk sate sum-sum dan Rp 38.000,- untuk ayam taliwang dan ikan terbang.

Nasi Balap Puyung Inaq Esun

Nasi Balap Puyung Inaq Esun

Nasi Balap adalah hidangan nasi dengan topping ayam suwir bumbu pedas, tumis buncis, ayam kriuk, serta kedelai goreng yang penyajiannya di atas daun kelapa. Jika ingin, maka kamu pun bisa menambah telur asin yang menambah kaya paduan rasanya.

Selain itu, sambalnya yang pembuatannya dari cabai kering pun rasanya sangat juara.

Nasi Balap Puyung ini sudah berdiri sejak tahun 1973. Penamaan Nasi Balap berasal dari salah seorang cucu dari Inaq Esun yang merupakan pembalap lokal. Ia suka mentraktir teman-temannya di warung Inaq Esun jika menang, sehingga warung neneknya pun mendapat nama Nasi Balap.

Adapun “Puyung” berasal dari nama tempat asal warung ini, yaitu Kampung Puyung yang berada di Lombok Tengah.

Biasanya, masyarakat sekitar memesan makanan ini sebagai menu sarapan pagi mereka.

Alamat: Jalan Raya Puyung, Puyung, Lombok Tengah.

Waktu dan jam buka: Setiap hari dari pukul 08.00 – 22.00 WITA.

Harga: Rp 18.000,- dan Rp 23.000,- jika menggunakan telur asin.

Kesimpulan

Inilah 10 tempat wisata kuliner Lombok legendaris yang wajib kamu datangi saat melancong ke pulau seribu masjid ini.

Jangan lupa pesan minum yang banyak, ya! Karena banyak dari makanan-makanan khas Lombok yang terkenal dengan kepedasannya.

By Categories: Kuliner, Lombok

Bagikan Artikel Ini Ke: