Pernah melihat turis luar negeri liburan ke Indonesia jalan-jalan sambil membawa tas ransel besar dan hanya membawa peralatan seadanya? Biasanya mereka menyebut dirinya sebagai “backpacker“.

Bagi sebagian orang yang tak mau mengeluarkan banyak uang saat traveling biasanya lebih memilih backpackeran karena dinilai lebih praktis, simple dan tidak bikin kantong jebol.

Lalu bagaimana konsep backpacker itu? Pelajari selengkapnya dalam artikel ini mulai dari pengertian, tujuan dan perbedaannya dengan traveler.

Apa itu Backpacker?

Backpacker” berasal dari Bahasa Inggris, dengan kata dasar “backpack”. Dalam Bahasa Indonesia, “backpack” dikenal sebagai tas punggung atau tas ransel. Oleh karena itu, turis yang membawa tas ransel disebut “backpacker”.

Menurut Oxford Languages, “backpacker” adalah orang yang melakukan perjalanan wisata atau pendakian gunung, membawa perlengkapan penting dalam tas ransel mereka.

Sementara dalam dictionary.cambridge.org, “backpacker” juga bisa diartikan sebagai orang yang berwisata dengan tas ransel, berhemat, dan menginap di penginapan yang terjangkau.

Istilah “Backpacker” awalnya berarti “seorang pendaki yang menggunakan tas punggung”. Namun, seiring waktu, makna “backpacker” telah berkembang. Saat ini, “backpacker” dapat diartikan sebagai seseorang yang berpergian dengan biaya rendah.

Sejarah munculnya “Backpacker” bermula pada tahun 1960 dan 1970 di Eropa Barat dan Amerika Utara. Pada waktu itu, ada kelompok orang yang menamai diri mereka sebagai kaum “Hippies”.

Mereka melakukan perjalanan independen dengan gaya khas mereka dan selalu membawa tas ransel (backpack) di punggung mereka. Kaum “Hippies” ini mempopulerkan metode berpergian dengan tas ransel.

Mereka memiliki kebiasaan unik, salah satunya adalah mengacungkan jempol jika ingin menumpang pada kendaraan yang melintas. Gaya mereka ini menjadi ikonik dan berbeda dengan pelancong lainnya.

Kaum “Hippies” ini memulai perjalanan mereka dari wilayah Eropa Barat hingga ke Asia Selatan. Beberapa negara yang telah mereka kunjungi antara lain Pakistan, India, Turki, Iran, Afghanistan, Nepal, Bangladesh, dan Bangkok.

Sejak saat itu, “backpacker” menjadi tren dan banyak traveler yang mengikuti gaya liburan tersebut.

Perbedaan Backpacker dan Traveler

Perbedaan Backpacker dan Traveler

“Traveler” dan “backpacker” adalah dua konsep yang berbeda dalam dunia perjalanan. Seorang “Traveler” adalah individu yang melakukan perjalanan, baik untuk tujuan bisnis, rekreasi, atau lainnya.

Mereka biasanya merencanakan perjalanan dengan rapi dan terjadwal, serta menikmati setiap momen dari perjalanan tersebut.

Di sisi lain, seorang “Backpacker” adalah jenis traveler yang melakukan perjalanan dengan anggaran yang minim dan membawa segala sesuatu yang diperlukan dalam ransel.

Mereka cenderung lebih spontan dan seringkali memilih untuk berangkat tanpa perencanaan matang, yang bisa menambah unsur petualangan dan kejutan dalam perjalanan mereka. Konsep perjalanan mereka lebih berorientasi pada petualangan dan survival.

Dengan demikian, meskipun setiap backpacker adalah traveler, tidak semua traveler adalah backpacker. Pilihan antara menjadi traveler atau backpacker tergantung pada preferensi pribadi, anggaran, dan tujuan perjalanan seseorang.

Karakteristik utama backpaker yaitu adaptabilitas dan fleksibilitas. Mereka bisa menyesuaikan rencana perjalanan mereka dengan kondisi atau peluang yang ada.

Backpacker juga terkenal sebagai penjelajah yang mencari pengalaman yang lebih dalam. Mereka ingin berkomunikasi dengan orang-orang lokal, mempelajari budaya dan adat istiadat mereka, dan ikut serta dalam acara budaya.

Mereka biasanya lebih suka makanan lokal dan mencicipi makanan kaki lima, daripada makan di restoran mahal. Backpacker juga sering berpartisipasi dalam aktivitas outdoor seperti mendaki, bersepeda, atau menyelam untuk menikmati alam secara langsung.

Tujuan Backpacker

Menghemat Biaya

“Backpacking” adalah cara yang efisien untuk berwisata dengan anggaran terbatas. Dengan merencanakan sendiri perjalanan dan menginap di penginapan yang terjangkau, seseorang dapat menghemat biaya.

Kebebasan dan Fleksibilitas

Sebagai “backpacker”, seseorang memiliki kebebasan untuk merencanakan dan menyesuaikan jadwal perjalanan mereka sendiri. Mereka dapat mengubah rencana mereka kapan saja sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka.

Pengalaman Budaya yang Otentik

“Backpacking” memungkinkan seseorang untuk merasakan budaya setempat dengan lebih dekat. Mereka dapat berinteraksi langsung dengan penduduk setempat, mencoba makanan tradisional, dan mengunjungi tempat-tempat yang tidak biasa dikunjungi oleh turis biasa.

Tantangan dan Petualangan

Bagi beberapa orang, “backpacking” adalah cara untuk menguji diri mereka sendiri dan keluar dari zona nyaman mereka. Mereka menikmati tantangan dan petualangan yang datang dengan merencanakan dan menjalankan perjalanan mereka sendiri.

Pembelajaran dan Pertumbuhan Pribadi

“Backpacking” juga dapat menjadi pengalaman belajar yang berharga. Dengan menghadapi berbagai situasi dan tantangan, “backpacker” dapat belajar banyak hal dan mengembangkan keterampilan hidup yang berharga.

Jenis-jenis Backpaker

Jenis-jenis Backpaker

Flashpacker

Flashpacker adalah salah satu jenis backpacker yang tidak jauh berbeda dengan backpacker biasa. Yang membedakan adalah arah atau tujuan dari perjalanan yang mereka lakukan.

Backpacker biasanya berorientasi pada budget yang rendah, sedangkan flashpacker lebih mengutamakan pengalaman dan kenyamanan.

Flashpacker ingin merasakan pengalaman baru yang menarik dan berkesan tanpa harus terikat dengan budget. Jadi perjalanan mereka tidak hanya murah tetapi juga lebih menyenangkan dan bermakna.

Gap-packer

Gap-packer adalah backpacker yang melakukan perjalanan dalam waktu yang terbatas. Biasanya mereka adalah orang-orang yang memanfaatkan waktu luang di antara kesibukan mereka, seperti libur sekolah atau cuti kerja.

Gap-packer tetap mengikuti konsep backpacker, yaitu berhemat dan mandiri, tetapi hanya dalam jangka waktu yang singkat.

Megaloping

Megaloping adalah jenis backpackeran yang hanya menggunakan angkutan umum sebagai sarana transportasi. Mereka tidak mau repot-repot menyewa kendaraan pribadi atau bergabung dengan tur.

Megaloping lebih suka mencari informasi sendiri tentang rute dan jadwal angkutan umum di tempat tujuan. Mereka menikmati tantangan dan petualangan yang ditawarkan oleh angkutan umum, seperti bus, kapal, atau kereta.

Tips Liburan Nyaman dengan Backpacker

Tips Liburan Nyaman dengan Backpacker

Liburan dengan gaya backpacker adalah salah satu cara untuk menikmati perjalanan dengan hemat dan menyenangkan. Namun, sebagai backpacker pemula, Anda perlu mempersiapkan beberapa hal agar liburan Anda berjalan lancar dan nyaman.

Berikut adalah beberapa tips liburan dengan backpackeran yang bisa Anda coba:

Tentukan budget dan destinasi yang sesuai

Sebelum berangkat, Anda harus menentukan berapa budget yang Anda siapkan untuk liburan dan destinasi mana yang ingin Anda kunjungi.

Cari tahu informasi tentang biaya transportasi, penginapan, makanan, dan tiket masuk tempat wisata di destinasi pilihan Anda. Sesuaikan budget dengan kebutuhan dan jangan tergoda untuk menghambur-hamburkan uang.

Susun itinerary yang fleksibel

Itinerary adalah rencana perjalanan yang berisi jadwal, lokasi, dan aktivitas yang akan Anda lakukan selama liburan. Itinerary akan membantu Anda mengatur waktu dan rute perjalanan dengan lebih efisien.

Namun, jangan membuat itinerary yang terlalu kaku dan tidak memberi ruang untuk improvisasi. Jadilah fleksibel dan siap menghadapi situasi yang tidak terduga.

Bawa barang seperlunya

Salah satu kunci backpackeran adalah membawa barang yang minimalis dan praktis. Usahakan untuk membawa satu ransel atau koper yang bisa menampung semua barang bawaan Anda.

Pilihlah barang yang penting dan sering Anda gunakan, seperti pakaian, perlengkapan mandi, obat-obatan, kamera, dan charger. Hindari membawa barang yang berat, mudah rusak, atau tidak perlu, seperti laptop, perhiasan, atau buku.

Bawa botol minum sendiri

Air minum adalah kebutuhan yang sangat penting selama liburan. Namun, membeli air minum di tempat wisata bisa menguras budget Anda.

Untuk menghemat uang, bawalah botol minum sendiri yang bisa Anda isi ulang di tempat-tempat yang menyediakan air minum gratis, seperti hotel, restoran, atau pom bensin.

Selain itu, membawa botol minum sendiri juga bisa mengurangi sampah plastik yang merusak lingkungan.

Gunakan transportasi umum

Transportasi umum adalah pilihan yang paling murah dan mudah untuk backpacker. Anda bisa menggunakan bus, kereta, kapal, atau pesawat tergantung pada jarak dan tujuan perjalana Anda.

Cari tahu informasi tentang jadwal, rute, dan harga tiket transportasi umum di destinasi yang Anda kunjungi. Jika perlu, beli tiket secara online untuk mendapatkan harga yang lebih murah dan menghindari antrean.

Cari penginapan yang murah dan nyaman

Penginapan adalah salah satu biaya terbesar dalam liburan. Untuk menghemat uang, carilah penginapan yang murah dan nyaman, seperti hostel, guesthouse, atau homestay.

Anda bisa mencari penginapan melalui situs-situs online, seperti Traveloka, Agoda, Tiket, dll. Pilihlah penginapan yang dekat dengan tempat wisata atau transportasi umum agar lebih praktis.

Jangan lupa untuk membaca ulasan dan testimoni dari pengunjung sebelumnya untuk mengetahui kualitas dan fasilitas penginapan.

Nikmati makanan lokal

Makanan adalah salah satu hal yang bisa membuat liburan Anda lebih berkesan. Sebagai backpacker, Anda harus mencoba makanan lokal yang khas dan lezat di destinasi yang Anda kunjungi.

Anda bisa mencari makanan di tempat-tempat yang ramai dikunjungi oleh penduduk lokal, seperti warung, pasar, atau kaki lima. Selain lebih murah, makanan lokal juga lebih autentik dan bervariasi.

Jangan takut untuk mencoba makanan yang belum pernah Anda coba sebelumnya, asalkan Anda yakin bahwa makanan itu halal dan bersih.

Bersikap ramah dan sopan

Orang-orang yang sedang backpakeran biasanya suka berinteraksi dengan orang-orang baru, baik sesama backpacker maupun penduduk lokal. Oleh karena itu, Anda harus bersikap ramah dan sopan saat berkomunikasi dengan orang lain.

Hormati budaya dan adat istiadat setempat, jangan mengganggu atau menyinggung orang lain, dan minta izin sebelum mengambil foto atau video.

Jika Anda bisa berbahasa setempat, gunakanlah bahasa itu untuk berbicara. Jika tidak, gunakanlah bahasa Inggris atau bahasa isyarat untuk berkomunikasi.

Menggunakan Biro Travel

Memanfaatkan jasa layanan biro travel untuk mengurus segala kebutuhan akan membuat perjalanan backpakeran menjadi lebih mudah dan nyaman.

Penginapan, transportasi dan tiket destinasi wisata sudah diurus oleh biro travelnya. Anda cukup mengikuti itinerary yang sudah dibuat oleh biro.

Itu semua bisa Anda dapatkan di Salsa Wisata, biro travel profesional yang telah melayani ribuan tamu selama belasan tahun. Salsa Wisata selalu berkomitmen membuat liburan pelanggan menjadi pengalaman yang berkesan.

By Categories: Glosarium

Bagikan Artikel Ini Ke: