Candi Ratu Boko mungkin tidak setenar Candi Prambanan yang berada di dekatnya, namun keindahan dari candi ini patut diacungi jempol. Meski disebut sebagai candi, tempat ini sebenarnya merupakan sebuah komplek kerajaan kuno yang tinggal tersisa reruntuhannya.

Arsitektur bangunannya yang masih bisa terlihat jelas, tampak semakin indah karena lokasinya yang berada di ketinggian bukit. Objek wisata Jogja satu ini bahkan dijuluki sebagai salah satu tempat terbaik untuk menyaksikan matahari terbenam.

Candi Ratu Boko dan tempat menarik lainnya bisa Anda kunjungi dengan mudah menggunakan paket liburan ke Jogja yang ditawarkan biro perjalanan. Namun sebelum berkunjung, mari simak terlebih dahulu berbagai informasi menarik mengenai Candi Ratu Boko berikut ini:

Sejarah Candi Ratu Boko

Candi Ratu Boko atau lebih tepat disebut situs Ratu Boko merupakan komplek keraton yang telah berdiri sejak abad ke-8. Berdasarkan Prasasti Abhayagiriwihara yang memiliki angka tahun 792 M, komplek keraton ini dibangun oleh Rakai Panangkaran dari Wangsa Syailendra.

Pembangunan komplek ini pada awalnya untuk menjadi tempat mencari kedamaian dan pertapaan bagi Rakai Panangkaran yang menganut agama buddha. Namun setelah pemerintahan Rakai Walaing Pu Kumbayoni, Abhayagiri Wihara berubah fungsi menjadi benteng keraton dan berganti nama menjadi Keraton Walaing.

Selang beberapa waktu, bangunan ini diambil alih oleh kerajaan Mataram Hindu yang membuat bangunan ini memiliki pengaruh buddha dan hindu. Bentuk pengaruh ini bisa terlihat dari beberapa fungsi bangunan dan juga arca dewa hindu yang ada di sekitar kawasan keraton.

Nama Ratu Boko diberikan berdasarkan legenda yang beredar di masyarakat yang meyakini tempat ini merupakan bekas kerajaan Ratu Boko. Menurut legenda tersebut Ratu Boko atau Raja Bangau ini merupakan ayah dari Roro Jonggrang,yang masih berkaitan dengan Candi Prambanan.

Reruntuhan situs Ratu Boko sendiri pertama kali ditemukan pada tahun 1790 oleh seorang Belanda bernama Van Boeckhlozt. Baru pada satu abad kemudian FDK Bosch melakukan penelitian terkait reruntuhan sisa keraton ini.

Sejak saat itu beberapa bagian keraton dibangun kembali dan halaman sekitarnya ditata ulang sehingga terlihat semakin indah. Anda bisa menikmati pemandangan alam yang cantik di tengah sisa bangunan epik situs Ratu Boko.

Harga Tiket Masuk Candi Ratu Boko

Untuk masuk kawasan Candi Ratu Boko ini Anda perlu mempersiapkan biaya yang cukup terjangkau apalagi jika datang bersama rombongan. Lebih jelasnya mengenai biaya tersebut perhatikan tabel berikut:

Retribusi Tarif
Wisatawan Lokal Usia 10 Tahun ke Atas Rp40.000,00
Wisatawan Lokal Usia 3 – 10 Tahun Rp20.000,00
Rombongan Study Tour (min 20 orang) Rp20.000,00
Paket Terusan Prambanan Rp40.000,00 – Rp85.000,00
Paket Terusan Borobudur Rp35.000,00 – Rp75.000,00
Parkir Motor Rp5.000,00
Parkir Mobil Rp10.000,00

Harga yang tercantum di dalam tabel sewaktu-waktu dapat berubah tergantung kebijakan dari pihak pengelola. Namun daftar ini bisa menjadi bahan perkiraan biaya yang Anda perlukan jika ingin mengunjungi tempat ini.

Dapatkan juga kemudahan mengunjungi setiap tempat menarik di Jogja dengan paket tour dari Biro Perjalanan yang ada. Paket ini akan membantu Anda menikmati berbagai makanan khas Jogja yang enak atau belanja oleh-oleh khas Jogja yang Anda inginkan selama liburan.

Rute Menuju Lokasi Candi Ratu Boko

Lokasi Candi Ratu Boko

Candi Ratu Boko terletak di Jl. Raya Piyungan – Prambanan No.2, Gatak, Bokoharjo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman. Jaraknya hanya sekitar 6 km dari Candi Prambanan atau 3 km dari Tebing Breksi yang juga bisa Anda kunjungi.

Rute terbaik menuju candi ini bisa Anda dapatkan dengan mudah menggunakan bantuan petunjuk jalan dari Google Maps. Bisa juga dengan memanfaatkan jasa sopir sewa mobil avanza di Jogja atau biro perjalanan yang siap mengantar Anda langsung ke lokasi.

Daya Tarik Candi Ratu Boko

Sebagai situs bersejarah yang indah, Candi Ratu Boko memiliki banyak sekali daya tarik serta hal menarik yang bisa Anda temukan. Berikut ini beberapa hal yang dimiliki Situs Ratu Boko dan pasti akan membuat liburan Anda menjadi semakin berkesan:

Gerbang Ratu Boko

Gerbang Ratu Boko

Daya tarik utama dari Candi Ratu Boko ini adalah arsitekturnya yang unik dan tidak terlihat seperti candi biasa. Keunikan tersebut bisa terlihat dari Gerbang Ratu Boko yang menjadi pintu masuk utama menuju komplek keraton Ratu Boko.

Terdapat dua gerbang yang berada di situs Ratu Boko ini yakni Gerbang Luar dan Gerbang Dalam atau gerbang utama. Gerbang luar memiliki tiga gapura yang dengan ukuran pintu yang cukup lebar di bagian tengahnya.

Lalu kurang lebih 15 meter dari gerbang luar, Anda bisa melihat tiga jalur tangga mengarah langsung ke Gerbang Utama. Gerbang utama ini memiliki lima gapura yang diperkirakan dua gapura di pinggir berfungsi sebagai pos jaga prajurit.

Batu hitam yang terlihat kokoh dengan ukiran indah di atasnya membuat gapura ini tampak begitu menawan. Bentuk gapura yang unik tersebut sering menjadi tempat favorit wisatawan untuk melakukan sesi foto seperti prewedding atau lainnya.

Candi Pembokoran dan Sumur Suci

Setelah melewati gapura utama, di sisi utara Anda bisa melihat sebuah bangunan besar yang menyerupai teras bertingkat setinggi tiga meter. Bangunan ini merupakan Candi Pembokoran yang dulu digunakan sebagai tempat kremasi atau pembakaran jenazah.

Candi Pembokoran berbentuk bujur sangkar dengan luas sekitar 26 meter persegi dan terdapat lubang pada bagian tengahnya. Lubang berukuran 4×4 meter inilah yang menjadi lokasi pembakaran jenazah di Candi Pembokoran.

Tepat di sisi timur candi pembokoran terdapat sebuah kolam yang dahulu merupakan sumur tua dengan sumber air yang dianggap suci. Sumur ini diyakini sebagai sumber air utama sistem pengairan yang ada di Candi Ratu Boko.

Posisi Candi yang relatif tinggi memungkinkan Anda untuk lebih jelas melihat pemandangan yang ada di sekitar. Teras atau pelataran yang tidak banyak ornamen ini juga bisa menjadi tempat berfoto terbaik di kawasan Candi Ratu Boko.

Alun-Alun dan Paseban

Selain Candi Pembokoran, setelah gapura utama terhampar lapangan rumput luas yang menjadi alun-alun dari kawasan Situs Ratu Boko. Di halaman rumput hijau ini ditanami sejumlah pohon rindang serta tanaman hias yang membuat suasana situs keraton semakin asri.

Lalu di sisi selatan Anda bisa menemukan dua buah pondasi batu yang menjadi tempat menghadap raja atau Paseban. Teras pondasi dari batu Andesit ini memiliki ukuran tinggi sekitar 1.5 meter, panjang 38 meter, dan lebar kurang lebih 7 meter.

Di sekeliling teras ini juga terdapat 20 umpak lubang yang menjadi tempat menancapkan tiang pembuatan dinding pembatas. Namun karena bahan tiang yang terbuat dari bahan selain batu membuat bagian yang tersisa hanya pondasinya saja.

Pendopo dan Keputren

Jika terus berjalan ke arah selatan, Anda bisa menemukan sebuah tembok yang merupakan dinding dari Pendapa Ratu Boko. Pada sisi barat, utara, dan selatan dinding tersebut terdapat gapura paduraksa atau gapura beratap yang menjadi jalan masuk menuju pendapa.

Di dalam dinding tersebut terdapat pelataran tinggi dengan panjang dan lebar sekitar 40×30 meter yang menjadi ruang tamu keraton. Sedangkan pada bagian luar tembok Anda bisa melihat saluran pembuangan air yang sering disebut Jaladwara mengelilingi tembok tersebut.

Kawasan Pendopo ini juga berdekatan dengan kawasan Keputren yang jadi tempat tinggal bagi para putri. Uniknya lagi Keputren ini memiliki banyak sekali kolam air yang menjadi tempat para putri mandi.

Goa Lanang dan Goa Wadon

Selain beberapa bangunan, Kawasan Situs Ratu Boko juga memiliki dua buah Goa di lereng bukit sisi timur pendapa. Kedua Goa ini memiliki nama Goa Lanang dan Goa Wadon yang dulu berfungsi sebagai tempat bertapa.

Goa Lanang memiliki bentuk persegi dengan beberapa relung yang menjadi bilik di sisi kiri, kanan, dan belakang Goa. Di dalam goa ini juga terdapat pahatan yang berbentuk seperti sebuah pigura persegi panjang untuk memajang beberapa barang.

Sedangkan untuk Goa Wadon terletak tidak terlalu jauh dari Goa Lanang namun dengan ukuran yang lebih kecil. Kedua Goa ini bisa jadi tempat menarik untuk Anda kunjungi saat berada di Candi Ratu Boko ini.

Menikmati Pemandangan Sunset

Sunset di Candi Ratu Boko

Pesona keindahan Candi Ratu Boko ini semakin terlihat sempurna saat senja dan cuaca cerah. Anda bisa melihat dengan jelas pemandangan langit berubah menjadi senja dan matahari perlahan tenggelam di ufuk barat.

Lampu-lampu kota yang sedikit demi sedikit menyala jadi pemandangan apik yang bisa Anda saksikan di tempat ini. Momen ini yang juga jadi alasan bagi para pengunjung untuk berfoto di salah satu tempat favorit yakni Gapura Utama.

Cahaya matahari yang menembus pintu masuk gapura terlihat sangat epik dan bisa menjadi latar berfoto menarik untuk sosial media Anda. Tidak heran bila candi ini sering menjadi lokasi favorit untuk sesi pemotretan prewedding atau yang lainnya.

Jam Buka Candi Ratu Boko

Kawasan Candi Ratu boko ini bisa Anda kunjungi setiap hari mulai pukul 09.00 WIB hingga 17.00 WIB. Namun biasanya tempat ini semakin ramai saat sore hari sekitar pukul 16.00 WIB untuk menyaksikan sunset dari kawasan candi.

Jika Anda ingin berkunjung usahakan datang saat musim kemarau atau cuaca panas agar bisa terhindar dari hujan. Dengan begitu kunjungan Anda ke Candi Ratu Boko akan menjadi lebih sempurna tanpa terhalang cuaca mendung dan hujan.

By Categories: Destinasi, Jogja

Bagikan Artikel Ini Ke: