Laweyan merupakan kawasan yang sangat terkenal sebagai pusat penghasil batik terbaik di Kota Solo dan sekitarnya. Kampung Batik Laweyan ini bahkan menjadi salah satu destinasi wisata di Solo yang paling ramai kunjungan wisatawan dari berbagai belahan dunia.

Ketenaran dari Kampung Batik Laweyan sendiri sudah ada sejak masa kerajaan di abad ke-15 Masehi. Anda bisa belajar berbagai hal mengenai batik mulai dari proses pembuatan hingga jadi dan siap dijual ke para pengunjung.

Objek wisata ini bisa Anda kunjungi dengan mudah menggunakan paket tour Solo yang ditawarkan oleh Biro Perjalanan. Namun sebelum berkunjung, mari simak terlebih dahulu beberapa informasi menarik tentang Kampung Batik Laweyan berikut ini:

Sejarah Kampung Batik Laweyan

Sejarah panjang Kampung Laweyan dimulai sejak masa kerajaan Pajang pada tahun 1546 Masehi. Kawasan Laweyan ini merupakan hadiah yang diberikan oleh Sultan Pajang Hadiwijaya atau Jaka Tingkir kepada Ki Ageng Enis.

Hadiah tanah seluas 24 hektar ini diberikan karena Ki Ageng Enis telah berjasa dengan mengalahkan Arya Panangsang di Jipang. Beliau pun mengajarkan para santrinya bagaimana cara pembuatan batik tulis di tanah tersebut.

Nama Laweyan menurut beberapa sumber berasal dari kata Lawe yang memiliki arti sebagai bahan dasar kain. Sebab lokasi tersebut dulunya banyak sekali ditumbuhi tanaman kapas yang menjadi bahan pembuat kain atau lawe.

Ada pula yang menyebutkan Laweyan berasal dari bahasa sansekerta yakni Laway yang berarti jenazah tanpa kelapa. Hal ini karena pada waktu itu tempat ini pernah menjadi lokasi pemenggalan atau Nglawe orang yang bersalah.

Masa Kejayaan Batik Laweyan

Masyarakat pada masa itu telah memproduksi batik tulis dengan pewarna alami yang khas dan menjadikan kawasan Laweyan pusat batik tertua. Lalu pada tahun 1912, para pedagang dan produsen batik pribumi mendirikan asosiasi dagang yakni Syarekat Dagang Islam di Laweyan.

Sejak saat itu kawasan Laweyan semakin berkembang terlebih lagi setelah industri batik mulai bergeser dari batik tulis ke batik cap. Bahkan produksi batik dari Laweyan ini telah diekspor ke luar negeri yang dipelopori oleh Tjokrosoemarto eksportir batik pertama di Indonesia.

Keberhasilan Tjokrosoemarto dan juragan batik lainnya membuat kawasan laweyan menjadi kawasan elit yang dipenuhi bangunan megah. Bangunan-bangunan ini pun masih bisa Anda lihat langsung kemegahannya meski hanya berupa peninggalan.

Masa Kemunduran Kampung Batik Laweyan

Namun pada tahun 1970-an batik tulis dan batik cap yang menjadi andalan dari Laweyan mulai tergantikan dengan teknik printing. Proses pembuatan tekstil bermotif batik jadi lebih cepat dan murah dengan teknik printing ini.

Harganya yang terjangkau juga membuat pemasaran batik tulis dan batik cap di Laweyan kalah jauh dan terancam gulung tikar. Buktinya pada awal tahun 2000-an, hanya tersisa sekitar 20 pengrajin batik yang masih bisa bertahan.

Munculnya Kampung Batik Laweyan

Prihatin dengan hal tersebut, akhirnya para pengusaha batik serta sejumlah tokoh masyarakat bermusyawarah untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Hasil musyawarah ini pun menjadi awal kebangkitan dari Kampung Batik ini.

Kampung yang awalnya hanya pusat produksi batik mulai bergerak ke sektor pariwisata yang menjadikan batik sebagai daya tarik utama. Anda bisa belajar dan melihat langsung proses pembuatan batik tulis dan cap di Kampung Batik Laweyan.

Bangunan megah peninggalan masa kejayaan kampung ini juga bisa Anda nikmati sebagai tempat bersejarah. Objek wisata ini dapat menjadi destinasi terbaik untuk mengisi waktu liburan Anda di Solo.

Kegiatan Seru di Kampung Batik Laweyan

Kampung Batik Laweyan Solo

Setelah berbenah dan menjadi destinasi wisata, ada banyak fasilitas dan hal seru yang akan membuat liburan Anda menyenangkan. Berikut ini beberapa kegiatan seru yang bisa Anda lakukan saat berkunjung ke Kampung Batik Laweyan:

Belajar Membatik

Mengunjungi tempat wisata ini bisa jadi hal yang tepat jika Anda ingin belajar bagaimana proses pembuatan batik secara tradisional. Para produsen batik di kampung ini siap mengajarkan Anda langkah-langkah pembuatan batik baik itu batik tulis maupun batik cap.

Anda bisa mencoba langsung caranya membuat motif batik menggunakan canting dari tembaga dan juga lilin panas. Di sini Anda pun akan diajarkan tentang berbagai motif batik yang biasa diproduksi seperti motif Truntum dan Tirto Rejo khas laweyan.

Setelah melewati proses membatik Anda akan diajak untuk melihat tata cara pewarnaan batik di kampung ini. Sebagian prosesnya dilakukan secara tradisional dan menggunakan pewarna alami yang begitu khas.

Untuk Anda yang tertarik bisa mengikuti kelas khusus belajar membatik bersama para produsen batik yang ada. Kegiatan ini bisa menjadi sarana edukasi yang menarik untuk Anda terlebih lagi untuk mengenalkan budaya pada anak-anak.

Berbelanja

Selain belajar dan melihat-lihat, batik-batik yang ada di destinasi wisata ini ini bisa Anda beli dengan harga bervariasi. Barang yang dijual pun tidak hanya berbentuk kain batik namun juga beberapa barang dengan motif batik yang tidak kalah menarik.

Batik dari Laweyan ini bisa menjadi oleh-oleh Khas Solo yang tahan lama terbaik yang bisa Anda dapatkan. Nilai sejarah dan keindahan motif dari Batik Laweyan akan memberikan kepuasan dan ciri khas yang membedakannya dari batik jenis lainnya.

Anda juga bisa menikmati berbagai macam makanan khas Solo yang terkenal seperti sate kere, kue ledre, apem, dan lainnya di Kampung Batik Laweyan. Ada banyak restoran dan tempat makan unik yang siap mengobati rasa lapar Anda setelah puas berkeliling seperti Wedangan Rumah Nenek.

Rumah makan ini mengusung konsep rumah khas Jawa pada masa belanda yang terlihat antik dan megah. Rasa lapar Anda hilang perut pun kenyang dan liburan Anda ke Kampung Batik Laweyan terasa senang.

Spot Foto Instagramable Penuh Nilai Sejarah

Bangunan di sekitar Kampung Batik Laweyan yang bergaya klasik dan megah menjadi spot menarik untuk Anda berfoto. Spot-spot foto ini biasanya juga menyimpan banyak nilai sejarah yang sangat layak untuk dipelajari seperti Ndalem Tjokrosoemartan.

Rumah milik Tjokrosoemartan ini memiliki gaya yang unik yakni perpaduan antara arsitektur jawa dan eropa yang elegan. Kaca patri yang menghiasi rumah serta ornamen mewah lainnya bisa menjadi pemanis foto Anda di sini.

Selain itu ada pula Masjid Laweyan yang juga memiliki nilai sejarah yang tidak kalah penting di kawasan Laweyan. Masjid Laweyan contohnya, masjid ini merupakan masjid pertama yang dibangun pada masa kerajaan Pajang.

Di tempat inilah Kyai Ageng Henis mengajarkan santrinya agama islam dan juga cara membatik. Arsitekturnya yang unik bisa jadi tempat menarik untuk Anda berfoto sekaligus belajar sejarah panjang dari Kampung Batik Laweyan.

Harga Tiket Masuk Kampung Batik Laweyan

Untuk masuk kawasan Kampung Batik Laweyan Anda tidak perlu membayar biaya yang mahal. Selain itu ada banyak pilihan paket wisata di Kampung Batik ini yang bisa Anda pilih, berikut beberapa diantaranya:

Retribusi Tarif
Tiket Masuk Wisatawan Gratis
Paket Kursus Batik 30×30 Rp30.000,00 – Rp75.000,00 per orang
Paket Kursus Batik 50×50 Rp50.000,00 – Rp100.000,00 per orang
Parkir Motor Rp5.000,00
Parkir Mobil Rp10.000,00

Harga yang tercantum di dalam tabel diatas dapat berubah sewaktu-waktu tergantung keputusan pihak pengelola. Namun daftar ini bisa Anda jadikan perkiraan biaya yang diperlukan ketika akan berkunjung ke Kampung Batik Laweyan.

Anda juga bisa mengunjungi tempat wisata lain di Solo dan sekitarnya dengan Paket Wisata dari Biro Perjalanan. Paket ini akan mengurus segala kebutuhan akomodasi Anda selama liburan sehingga waktu kunjungan Anda ke Solo bisa dinikmati dengan santai.

Lokasi dan Rute Menuju Kampung Batik Laweyan

Kampung Batik Laweyan terletak di Jl. Dr. Rajiman No.521, Laweyan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. Lokasinya tidak terlalu jauh dari Stasiun Solo Balapan yang berjarak 4 km dengan waktu tempuh 11 menit.

Rute terbaik menuju Kampung Batik Laweyan bisa Anda dapatkan dengan menggunakan petunjuk dari Google Maps. Bisa pula dengan memanfaatkan jasa sopir rental innova Solo mobil atau biro perjalanan yang siap langsung mengantar langsung ke lokasi

Jam Operasional Kampung Batik Laweyan

Kampung Batik Laweyan bisa Anda kunjungi mulai dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB setiap hari. Anda bisa datang kapanpun waktu yang menurut Anda pas, namun biasanya tempat ini ramai saat musim liburan berlangsung.

Usahakan juga untuk datang saat musim kemarau agar Anda bisa terhindar dari cuaca mendung atau hujan. Dengan begitu Anda bisa bebas berkeliling dan mendapatkan liburan puas di Kampung Batik Laweyan.

By Categories: Destinasi, Solo

Bagikan Artikel Ini Ke: