Keraton Kasepuhan Cirebon merupakan salah satu cagar budaya kebanggan Kota Cirebon yang wajib Anda kunjungi. Keindahan dan nilai budayanya tidak kalah dengan Keraton Solo ataupun keraton lainnya.

Dulunya, bangunan bersejarah ini menjadi pusat Pemerintahan Kesultanan Cirebon.

Selain itu, keberadaannya di antara wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat membuat kesultanan ini sebagai jembatan antara kedua kebudayaan, yaitu Sunda dan Jawa.

Masih banyak sejarah dan keunikan yang tersimpan dalam keraton tersebut. Ada banyak hal lainnya juga yang bisa wisatawan pelajari saat berkunjung ke keraton ini. Berikut ulasan lengkapnya.

Sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon

Pada awalnya, Keraton Kasepuhan Cirebon adalah perluasan dari Keraton Pakungwati yang dulunya menjadi keraton tertua di Cirebon.

Pangeran Cakrabuana merupakan pendiri dari Keraton Kasepuhan pada masa perkembangan Islam sekitar tahun 1528.

Keraton Kasepuhan masih berada dalam satu kompleks dengan Keraton Pakungwati. Nama Pakungwati adalah nama dari Ratu Dewi Pakungwati binti Pangeran Cakrabuana yang menikah dengan Sunan Gunung Jati.

Karena beliau mempunyai nasab Gunung Jati, Keraton Pakungwati adalah bentuk pengabadian nama beliau. Akhirnya, keraton ini menjadi kerajaan Islam di mana sebagai tempat para pendiri Cirebon bertahta.

Akibat adanya konflik internal, Kesultanan Cirebon pernah pecah menjadi Kesultanan Kasepuhan dan Kesultanan Kanoman pada tahun 1969.

Pangeran Martawijaya bergelar Sultan Sepuh I memimpin Kasultanan Kasepuhan dan Pangeran Kartawijaya yang bergelar Sultan Anom I menjadi pemimpin Kesultanan Kanoman.

Meski pernah terpecah, namun keraton tersebut berada dalam satu kawasan dan saat ini menjadi satu nama, yaitu Keraton Kasepuhan Cirebon.

Sekarang memang Keraton Cirebon tidak lagi menjadi pusat pemerintahan. Namun keberadaan keraton yang kini menjadi tempat wisata Cirebon terlaris ini menjadi simbol untuk mengingat jasa Sunan Gunung Jati.

Beliau adalah tokoh penting yang sangat berjasa dalam memperkenalkan Islam dan menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat luas di Cirebon.

Daya Tarik Keraton Kasepuhan Cirebon

Sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon

Sebagai sebuah situs wisata sejarah terkenal di Cirebon, tentu ada banyak hal menarik yang tersimpan di keraton ini. Dan berikut informasinya.

Keunikan Gaya Arsitektur Bangunan

Memasuki kawasan keraton, arsitektur bangunan dan interior khas siap memamerkan keindahannya pada pengunjung yang hadir.

Susunan bangunan keraton memiliki dominan cat warna putih dan masih memperlihatkan batu bata yang khas pada temboknya.

Taman dan pepohonan hijau terlihat mengelilingi kawasan keraton ini, menjadikannya begitu asri. Sekitar keraton pun terlihat menawan. Terdapat pula pendopo dan singgasana raja yang menjadi ciri khas bangunan keraton.

Secara keseluruhan, bangunan keraton menunjukkan perpaduan arsitektur dari budaya Hindu dan Islam. Pengaruh Cina dan Belanda juga masih menyelimuti bangunan tersebut.

Acara Festival Budaya

Pemerintah sering menyelenggarakan beberapa acara kebudayaan di kesultanan kasepuhan ini sebagai bentuk pelestarian budaya.

Bila Anda datang di waktu yang tepat, pastinya Anda bisa menonton beberapa acara menarik tersebut.

Beberapa acara yang sering ada di keraton ini adalah kirab budaya atau pawai budaya yang melibatkan beberapa kabupaten sekitar Cirebon.

Biasanya masing-masih daerah akan menunjukkan atraksi budaya khas daerah sehingga wisatawan bisa semakin mengenal budaya mereka.

Tidak hanya itu, beberapa festival nusantara juga turut memeriahkan acara festival di di wisata bersejarah ini.

Misalnya seperti festival keraton Nusantara, festival topeng Nusantara, Grebeg Syawal, dan festival kebudayaan lainnya.

Bangunan Siti Hinggil

Lahan seluas 25 Hektar ini menyimpan berbagai macam bangunan bersejarah, salah satunya adalah bangunan Siti Hinggil. Bangunan tersebut berada di paling depan kawasan keraton yang selalu menyambut wisatawan.

Siti Hinggil artinya tanah yang tinggi. Bangunan ini terbuat dari susunan bata merah dengan gaya arsitektur Majapahit. Di kawasan ini, Anda akan menemukan lima bangunan tanpa dinding.

Bangunan utamanya bernama Malang Semirang dengan tiang penyangga berjumlah enam. Tiang tersebut merupakan simbol yang melambangkan rukun iman dalam ajaran Islam.

Tetapi secara keseluruhan, bangunan tersebut mempunyai 20 tiang yang melambangkan sifat-sifat Allah.

Museum Pusaka

Memasuki kompleks bagian dalam keraton, pengunjung akan menjumpai gapura bergaya Majapahit. Kata ‘gapura’ sendiri berasal dari Bahasa Arab, yaitu “Al Ghafur” yang artinya Maha Pengampun.

Setelah gapura, ada banyak koleksi benda pusaka yang tertata rapi dan apik. Apalagi terdapat Kereta Kencana Singa Barong yang sangat ikonik. Kereta ini dulunya menjadi kendaraan Sunan Gunung Jati.

Singa Barong menjadi simbol dari perpaduan tiga budaya dan agama kala itu, yaitu Indonesia, Tiongkok, dan India. Kereta ini merupakan karya dari Panembahan Losari pada tahun 1529.

Bentuk Singa Barong berasal dari perpaduan 4 hewan yaitu naga yang menjadi kepala, garuda sebagai sayap, singa atau macan sebagai anggota tubuh, dan tambahan belalai gajah.

Lokasinya Strategis

Seperti dengan Keraton Yogyakarta atau keraton di Jawa pada umumnya, wisata bersejarah ini berdiri di sisi Selatan menghadap ke alun-alun kota. Sedangkan di bagian Barat keraton, berdiri Masjid Agung Sang Cipta Rasa.

Karena berdekatan dengan alun-alun, terdapat pasar kasepuhan yang selalu ramai pengunjung. Anda bisa sambil tempat kuliner terkenal di Cirebon di sekitar kawasan ini sambil menikmati suasana Kota Cirebon.

Keindahan Tatanan Jalan Masuk Keraton

Di sekeliling area keraton, wisatawan akan menjumpai aliran air sebagai representasi air laut. Laut mempunyai arti keluasan dan kerendahan hati.

Ketika akan memasuki keraton, pengunjung pasti melewati jembatan di atas sungai kecil.

Setelah melewati jembatan, taman kecil dengan bunga berwarna-warni siap menyambut kedatangan wisatawan. Pagar batu bata yang mengelilingi taman menjadi ciri khas keraton.

Fasilitas di Keraton Kasepuhan Cirebon

Tiket Masuk Keraton Kasepuhan Cirebon

Meskipun masih berfungsi sebagai bangunan keraton, fasilitas yang tersedia tidak jauh berbeda dengan obyek wisata pada umumnya.

Beberapa sarana seperti toilet umum, tempat ibadah, tempat sampah, dan area parkir bisa pengunjung manfaatkan dengan gratis.

Ada pula beberapa halaman pendopo atau ruang kosong yang cukup luas yang biasanya menjadi tempat pagelaran atau penyelenggaraan acara penting.

Sayangnya wisata ini tidak menyediakan kawasan tempat makan. Namun kekurangan tersebut terakomodasi dengan wilayah keraton yang strategis.

Anda bisa mampir ke warung makan yang ada di sekitar alun-alun untuk mencicipi makanan khas Cirebon seperti Docang, Empal Gentong, Mie Koclok yang masuk dalam daftar makanan khas Cirebon paling terkenal.

Harga Tiket Masuk Keraton Kasepuhan Cirebon

Sebagai salah satu cagar budaya, biaya masuk kawasan keraton ini terbilang cukup terjangkau. Harga tiket masuk Keraton Kasepuhan Cirebon hanya beberapa ribu rupiah saja.

Hanya dengan tiket yang murah ini, pengunjung bisa berkeliling dan belajar sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon.

Di samping harus membeli tiket masuk, wisatawan yang membawa kendaraan juga wajib membayar biaya parkir kendaraan yang nominalnya juga murah. Berikut info HTM dan biaya parkir di kompleks wisata Keraton Cirebon:

Retribusi Tarif
Tiket Masuk Rp20.000,00
Parkir Sepeda Motor Rp3.000,00
Parkir Mobil Rp5.000,00

Tarif tersebut bisa berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan pengelola wisata. Bila Anda datang secara rombongan, misalnya bersama para siswa sekolah, biasanya harga tiket masuk bisa lebih murah.

Kami sarankan Anda menggunakan bus pariwisata, Elf, atau Hiace bila berkunjung secara rombongan agar nyaman dan tetap menyenangkan.

Namun jika Anda mendambakan perjalanan yang lebih private dan hanya ingin bersama orang-orang terdekat saja, rental mobil Cirebon tanpa supir tentu akan jadi pilihan yang tepat.

Rute Menuju Lokasi Keraton Kasepuhan Cirebon

Lokasi Keraton Kasepuhan Cirebon

Lokasi Keraton Kasepuhan Cirebon ini berada di Jalan Kasepuhan No. 43, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat. Lokasinya sangat strategis karena dekat dengan Alun-Alun Cirebon, Masjid Agung Cirebon, dan pusat jajanan atau kuliner.

Yang lebih menarik dari area sekitar keraton ini adalah selain penuh dengan aneka kuliner, Anda tak hanya akan menjumpai kuliner khas dari Kota Cirebon saja.

Ada cukup banyak warung atau gerai yang menjual berbagai makanan khas Jawa Barat terkenal seperti Batagor Bandung, Seblak, Cimol, dsb.

Bila Anda berangkat dari arah Terminal Harjamukti, perjalanan membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Tetapi jika Anda tiba dari Stasiun Kejaksaan, bisa menuju ke arah Selatan selama 30 menit.

Jam Operasional Keraton Kasepuhan Cirebon

Obyek wisata ini mempunyai waktu operasional setiap hari, yaitu dari Senin hingga Minggu.

Jadi wisatawan bisa memilih hari kapan pun untuk menjelajahi wisata edukasi berikut. Untuk jam buka Keraton Kasepuhan Cirebon mulai dari pukul 08.00 – 18.00 WIB.

Demikian ulasan lengkap tentang objek wisata sejarah, yaitu Keraton Cirebon. Banyak hal yang bisa Anda pelajari dengan mengunjungi obyek wisata ini.

Namun sebelum berkunjung, kami sarankan wisatawan luar kota mengunjungi toko oleh-oleh khas Cirebon terlebih dahulu. Karena di kawasan keraton tersebut tidak menjual makanan atau buah tangan.

Keraton Kasepuhan Cirebon tentu akan menjadi rekomendasi yang tepat untuk Anda para penyuka sejarah. Ada banyak bukti sejarah yang bisa menjadi sarana edukasi.

Selain sarat akan nilai edukasi, kompleks keraton ini juga menyuguhkan hiburan terutama seni dan kuliner.

Melihat banyaknya hal menarik di Cirebon, tak salah Anda jadikan kota ini sebagai destinasi utama.

Dengan layanan paket tour domestik dari Salsa Wisata, Anda bisa dengan mudah mengakses sejumlah tempat wisata hits dan terkenal di Cirebon.

Ajak orang-orang terkasih untuk manfaatkan waktu liburan dengan mendatangi tempat-tempat favorit di Kota Cirebon.

By Categories: Destinasi, Cirebon

Bagikan Artikel Ini Ke: