Saat melihat wisata Bandung dari sisi manapun, Anda pasti akan takjub dengan keindahan dan keseruannya. Ada banyak wisata dengan tema sejarah dan edukasi yang seru untuk Anda seperti Observatorium Bosscha.

Tempat ini bukan hanya sekedar observatorium tetapi juga sudah menjadi wisata edukatif untuk wisatawan dari mana saja. Destinasi wisata ini penuh dengan ilmu pengetahuan yang seru terutama untuk anak-anak.

Pengunjung yang datang ke sini akan mendapatkan ilmu dan wawasan baru. Tentu saja, mereka juga akan mendapatkan pengalaman baru tentang bagaimana mengobservasi benda-benda astronomi di langit.

Sejarah Observatorium Bosscha

Observatorium Bosscha di Bandung ini merupakan yang terbesar di Indonesia dan masih dalam naungan FMIPA ITB. Lokasi ini merupakan pusat pendidikan, penelitian dan pengembangan astronomi di Indonesia.

Walau demikian, tempat ini terbuka untuk umum yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang ilmu astronomi. Sejarahnya sendiri, bangunan ini sudah ada sejak zaman Belanda dan jadi pusat astronomi pada waktu itu.

Perhimpunan Astronomi Hindia Belanda atau  Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereniging (NISV) membangun observatorium ini pada tahun 1923. Adapun nama Bosscha terinspirasi dari sang tuan tanah, Karel Albert Rudolf Bosscha.

Namanya diabadikan menjadi lokasi observatorium ini karena telah memberikan lahan sekaligus teropong bintang. NISV membangun Observatorium Bosscha bertujuan untuk memajukan ilmu astronomi di wilayah Hindia Belanda.

Pembangunan tempat ini sendiri memakan waktu hingga lebih dari 5 tahun, dari tahun 1923 sampai 1928. Kemudian, di tahun 1933 secara resmi observatorium ini diumumkan secara internasional.

Kemudian pada masa Perang Dunia II, aktivitas observasi di tempat wisata Lembang ini sempat berhenti. Baru setelah PD II usai, berlangsung renovasi secara besar-besaran untuk memulihkan kembali kondisi observatorium.

Pada tanggal 17 Oktober 1951, pihak Hindia Belanda menyerahkan observatorium ini kepada pemerintahan Indonesia. Oleh sebab itu, hingga saat ini, tempat ini masih menjadi objek vital pemerintah Indonesia.

Daya Tarik Observatorium Bosscha

Sejarah Observatorium Bosscha

Salah satu daya tarik dari tempat ini adalah bentuknya yang unik, melingkar dan memiliki atap kubah dengan warna putih. Bahkan dari kejauhan Anda sudah bisa dengan mudah mengenali tempat.

Di sekitar bangunan Bosscha, terdapat banyak pepohonan hijau yang membuat suasana di sini begitu segar dan menenangkan. Masih di sekitaran tempat ini banyak juga bangunan kuno dan bersejarah dari zaman Belanda.

Semua bangunan tersebut masih terawat dan dalam kondisi yang baik. Beberapa di antaranya malah masih berfungsi sebagai kantor dan juga tempat tinggal kepala observatorium hingga sekarang.

Ketenaran tempat ini pun kembali naik usai pemutaran film ‘Pengabdi Setan 2: Commonium’ menyaingi Kota Mini Lembang. Banyak wisatawan yang penasaran dan ingin melihat langsung sejarah dari lokasi syuting tersebut.

Mereka juga penasaran dengan beberapa bangunan kuno yang menjadi latar scene di film horor tersebut. Penasaran dengan daya tarik lain yang bisa Anda dapatkan di tempat ini simak ulasannya:

Kunjungan Siang

Jadwal buka observatorium Bandung ini sendiri terbagi menjadi dua sesi, yakni sesi siang dan malam. Untuk kunjungan siang, pengunjung dapat melihat bagaimana salah satu teleskop yakni Teleskop Zeiss bekerja.

Lokasi teleskop ini terletak di dalam area kubah dan memiliki ukuran sangat besar. Teleskop berukuran raksasa ini sendiri, merupakan satu dari 10 teleskop yang masih aktif dan berfungsi di observatorium.

Selama kunjungan siang, Anda juga bisa melihat langsung bagaimana proses atap kubah bergerak untuk pengamatan. Atap kubah observatiorium ini bisa terbuka dan tertutup sesuai dengan pengaturan.

Dengan begitu, Teleskop Zeiss dapat berada dalam posisi menghadap ke langit. Selain itu, lantai di area tengah ruangan juga dapat naik turun dan berputar untuk menyesuaikan posisi teleskop selama pengamatan.

Kunjungan Malam

Selain kunjungan siang, Anda juga bisa menikmati kunjungan malam ke observatorium ini. Sayangnya tidak setiap waktu ada, karena kunjungan malam hanya memungkinkan di bulan April sampai Oktober saja.

Namun bukan tanpa alasan, sebab biasanya pada bulan tersebut ada banyak fenomena astronomi yang terjadi. Jadi untuk Anda yang sudah menemukan hotel murah Bandung untuk menginap, bisa coba datang ke observatorium ini saat malam hari.

Jika langit dalam keadaan cerah, menggunakan teleskop Zeiss dan Bamberg adalah pilihan yang tepat. Dengan kedua teleskop tersebut, Anda bisa melihat pemandangan menakjubkan yang ada di langit.

Bintang, bulan dan benda-benda langit dapat terlihat dengan teleskop ini. Jika sudah puas dengan pemandangan langit di malam hari, Anda bisa menjelajah wisata kuliner Bandung yang ada di sekitar kawasan Lembang.

Fasilitas di Observatorium Bosscha

Harga Tiket Masuk Observatorium Bosscha

Observatorium di Bandung ini memiliki beberapa fasilitas utama dan penunjang untuk kenyamanan pengunjung. Untuk fasilitas utama di sini adalah adanya teleskop yang bisa Anda gunakan untuk pengamatan.

Dari 12 teleskop yang ada, setidaknya ada 7 teleskop yang bisa Anda manfaatkan seperti, Teleskop Refraktor Ganda Zeiss. Selain itu ada juga Bosscha Robotic Telescope (BRT), STEVia, dan Teleskop GAO-ITB RTS.

Kemudian ada juga teleskop surya dan Teleskop Bamberg untuk mengamati matahari serta Teleskop Portable untuk pengamatan biasa. Dengan instrumen pengamatan yang lengkap, Anda bisa menikmati kunjungan dengan lebih menyenangkan.

Untuk fasilitas pendukungnya seperti toilet dan lahan parkir luas. Berkat fasilitasnya yang lengkap tersebut, wajar jika banyak tempat sewa bus pariwisata Bandung menjadikan tempat ini sebagai destinasi.

Harga Tiket Masuk Observatorium Bosscha

Harga tiket Observatorium Bosscha sangat murah termasuk untuk bisa menggunakan semua teleskop. Biaya ini sepadan bahkan tidak lebih berharga dari pengalaman serta ilmu pengetahuan yang akan Anda dapatkan.

Retribusi Tarif
Kunjungan Siang Hari Rp15.000,00
Kunjungan Malam Hari  Rp20.000,00

Rute Menuju Lokasi Observatorium Bosscha

Lokasi Observatorium Bosscha

Observatorium ini berada di Jalan Peneropongan Bintang No.45, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Sedangkan untuk keperluan kunjungan resmi (surat menyurat) bisa datang ke FMIPA Institut Teknologi Bandung yang berada di Jln. Peneropongan Bintang, Lembang, Bandung Barat.

Jam Buka Observatorium Bosscha

Observatorium Bosscha buka hari Selasa sampai Sabtu dengan jadwal seperti di tabel berikut. Supaya kunjungan Anda lebih nyaman, bisa menghubungi terlebih dahulu pihak pengelola di sini Kunjungan Bosscha.

Jadwal Kunjungan Siang
Hari Jam – Sesi Kapasitas Keterangan
Selasa – Kamis 09.00 WIB – 10.30 WIB 180 orang Instansi sekolah / organisasi
11.00 WIB – 12.30 WIB
13.00 WIB – 14.30 WIB
Jumat 09.00 WIB – 10.30 WIB 180 orang Instansi sekolah / organisasi
13.00 WIB – 14.30 WIB
Sabtu 09.00 WIB – 10.30 WIB 90 orang Keluarga / Pribadi / Kelompok 20 orang
10.45 WIB – 11.45 WIB
12.00 WIB – 12.45 WIB
13.00 WIB – 14.00 WIB
Jadwal Kunjungan Malam
Bulan Tanggal Jam Kapasitas
April 11, 12 17.00 – 20.00 WIB 180 orang
Juni 20, 21, 27, 28
Juli 4, 5, 11, 12
Agustus 8, 9, 15, 16
September 5, 6, 12, 13
Oktober 3, 4, 10, 11

Setelah kunjungan Anda, jangan lupa pula untuk mencoba menikmati kelezatan makanan khas Bandung. Misalnya saja seperti siomay, mie koclok, atau menu lainnya sesuai selera Anda saat lapar nanti.

Nah, untuk bisa menjelajah semua wisata seru di Bandung termasuk Observatorium Bosscha ini, sebaiknya manfaatkan layanan dari Salsa Wisata. Contohnya seperti paket gathering Bandung murah yang dapat memudahkan perjalanan Anda bersama rombongan.

By Categories: Destinasi, Bandung

Bagikan Artikel Ini Ke: