Bali adalah destinasi paling terkenal di Indonesia yang menjadi favorit wisatawan lokal hingga mancanegara. Ada banyak tempat wisata hits Bali yang bisa Anda kunjungi, salah satunya adalah Alas Kedaton.
Di tempat ini, pengunjung dapat melihat berbagai kera ekor panjang jinak. Hutan yang penuh ratusan monyet ini akan memberikan pengalaman wisata alam dan petualangan menarik bagi siapapun yang mengunjunginya.
Tidak seperti berkunjung ke kebun binatang, yang mana hewan-hewan berada di dalam kandang. Di tempat ini kera-kera berada liar di area objek wisata. Anda tidak perlu khawatir dengan gangguan kera, karena mereka tidak akan mengganggu wisatawan.
Sekilas Tentang Alas Kedaton
Objek wisata Alas Kedaton berada di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali. Kawasan hutan lindung ini memiliki luas kurang lebih 12 hektar. Hutan ini adalah satu objek wisata Bali yang banyak mendapat kunjungan wisatawan.
Selain pepohonan yang rindang, pengunjung juga akan melihat banyak kera ekor panjang di sekitar area hutan. Di dalamnya juga terdapat sebuah pura yang bernama Pura Alas Kedaton atau Pura Dalem Kahyangan.
Tempat rekreasi alam liar seperti hutan ini merupakan wisata yang cukup hits di Pulau Dewata seperti halnya Monkey Forest Ubud. Apalagi lokasinya yang strategis membuat pengunjung mudah menemukannya.
Daya Tarik Alas Kedaton
Alas Kedaton tidak hanya menyuguhkan dengan pemandangan alam saja, pengunjung juga bisa menikmati hutan monyet yang berisi ratusan kera ekor panjang jinak.
Terlebih jika Anda mengunjungi tempat ini bersama keluarga dan anak-anak. Wisata ini bisa menambah wawasan si kecil mengenai Bali dan sekitarnya.
Berkunjung ke Hutan Monyet
Alas atau hutan di sini masih sangat hijau dan asri. Pepohonan yang tumbuh di sepanjang jalan menjadi ciri khas utama dari wisata ini. Rimbunnya pohon di sana juga menyebabkan sinar matahari tampak hanya bisa mengintip dari langit.
Hutan ini adalah rumah bagi ratusan ekor kera seperti halnya di Wanagiri Hidden Hill. Mereka seakan sudah terbiasa dengan kedatangan para pengunjung. Meskipun ada yang masih malu-malu dengan mengintip dari balik dedaunan, namun rata-rata dari mereka cenderung jinak dan tidak menyerang.
Ketika Anda memasuki area ini, pasukan monyet akan menyambut dengan berbagai tingkah. Ada yang berlari, menggoda, melindungi anak-anaknya, bahkan ada yang terdiam memperhatikan pengunjung.
Kera di sini memiliki penciuman yang cukup tajam. Makanan yang terselip dalam tas atau kantong pakaian Anda bisa tercium oleh mereka. Makanan tersebut akan menarik perhatian para kera tersebut.
Sebenarnya, mereka tidak akan menggigit dan membahayakan pengunjung. Namun sebaiknya Anda tidak membawa makanan yang dapat terlihat atau tercium, kecuali jika memang ingin memberikannya ke monyet-monyet ini.
Selain itu, pernak-pernik seperti kacamata, dompet dan handphone yang mengundang perhatian sebaiknya Anda amankan dengan baik. Karena meski terlihat jinak mereka tetap saja suka usil dan memiliki rasa ingin tahu.
Tapi tenang saja, jika ada sesuatu yang tidak diinginkan, Anda bisa melapor ke guide lokal yang berada di tempat rekreasi. Jadi tetap berhati-hati dan patuhi aturan yang berlaku di sekitar tempat ini.
Mengunjungi Pura Dalem Kahyangan
Daya tarik objek wisata yang satu ini tidak hanya hewan-hewan yang ada di hutan. Sebab di sini juga terdapat Pura Dalem Kahyangan yang konon sudah berdiri sejak tahun 1364 masehi.
Pura kuno ini berbeda dengan pura-pura di Bali pada umumnya. Sebab pura ini memiliki arsitektur yang hanya berupa susunan batu. Anda tidak akan menemukan banyak ukiran pada bagian pura seperti halnya di Pura Uluwatu.
Karena hal itu, banyak yang beranggapan bahwa pura ini diperkirakan ada sejak zaman megalithikum. Arsitektur di dalam pura juga kental dengan nuansa megalithikum. Terlebih dengan keberadaan menhir yang menjadi tempat pemujaan di masa itu.
Keunikan lainnya dari pura ini adalah memiliki pintu di setiap sisinya. Pintu utama pura ini berada pada bagian Baratnya. Tidak seperti pura lainnya, halaman tengahnya juga lebih rendah.
Pura ini tidak menggunakan penjor. Upacara persembahyangan di sini harus sudah selesai sebelum matahari terbenam. Saat upacara tersebut berlangsung, akan ada tradisi yang bernama Ngerebeg. Pesertanya berlari dan bersorak dengan membawa tombak, tedung dan ranting-ranting pohon.
Menurut sejarah, pura ini merupakan buatan Mpu Rajakertha atau Mpu Kuturan pada masa pemerintahan Raja Sri Masula Masuli di Bali. Raja ini diperkirakan memerintah pada tahun 1178 masehi.
Menyaksikan Tradisi Piodalan
Jika ingin melihat tradisi warga sekitar, Anda bisa mengunjungi tempat wisata ini pada hari Selasa atau 20 hari setelah Hari Raya Galungan. Tepat pada hari itu, warga setempat akan melangsungkan upacara Piodalan.
Tradisi ini berlangsung di siang hari hingga sebelum matahari terbenam. Uniknya, upacara ini tidak menggunakan sarana dupa atau kwangen seperti tradisi pada umumnya.
Warga hanya akan membawa Gebogan, yaitu susunan buah dan sesaji. Buah-buahan ini dibawa menuju Dulang yang memiliki ketinggian mencapai 1 meter sebagai seserahan.
Biasanya, ibu-ibu lah yang bertugas untuk membawa gebogan menuju ke Pura Dalem Kahyangan. Mereka melakukan tradisi iring-iringan atau tradisi mapeed ini, lengkap dengan pakaian khas Bali.
Setelah upacara selesai, buah-buahan dari gebogan tadi menjadi santapan bagi kera-kera yang ada di sini.
Fasilitas di Kawasan Alas Kedaton
Alas Kedaton menyediakan fasilitas yang terbilang lengkap. Pemandu wisata siap menemani Anda dan akan menjelaskan mengenai kawasan wisata ini secara gratis.
Namun biasanya pengunjung membayar jasa mereka dengan membeli souvenir atau oleh-oleh khas Bali di toko yang terdapat di area wisata. Karena pemandu wisata tersebut biasanya merupakan pemilik toko yang bergantian menjadi pemandu.
Harga Tiket Masuk Alas Kedaton
Tiket masuk Alas Kedaton sangat murah hanya sekitar Rp20.000,00 saja. Namun ini belum termasuk biaya parkir atau pengeluaran lain jika Anda ingin membeli sesuatu di sini
Retribusi | Tarif |
---|---|
Tiket Masuk Wisatawan Domestik | Rp20.000,00 |
Tiket Masuk Wisatawan Mancanegara | Rp30.000,00 |
Bagi Anda yang tertarik dengan wisata kuliner Bali, maka bisa mengunjungi beberapa tempat makan di sekitar area ini. Berbagai menu makanan khas Bali yang halal dan modern tersedia untuk mengobati rasa penasaran Anda akan rasa makanan di sana.
Rute Menuju Lokasi Alas Kedaton
Alas Kedaton terletak di Jl. Raya Alas Kedaton, Kukuh, Marga, Tabanan, sekitar 30 Kilometer dari kawasan Pantai Kuta Badung. Jarak tersebut biasanya hanya memerlukan waktu tempuh kurang lebih 1 jam menggunakan kendaraan pribadi.
Bagi Anda yang tak membawa kendaraan pribadi, bisa menggunakan layanan rental mobil di Bali dari Salsa Wisata. Bersama sopir berpengalaman yang bertugas, pasti membuat perjalanan Anda terasa aman dan nyaman.
Jam Buka Alas Kedaton
Alas Kedaton buka pukul 09.00 sampai 17.00 WITA dan bisa Anda kunjungi setiap hari. Jika bermalam di sana, Anda juga bisa memilih berbagai penginapan yang berada di sekitar tempat wisata.
Agar semua perjalanan Anda tersebut semakin lancar, tidak ada salahnya untuk memanfaatkan layanan biro perjalanan. Misalnya saja dengan paket liburan ke Bali dari Salsa Wisata yang siap memberikan Anda pengalaman liburan terbaik dan berkesan.
Langsung saja hubungi kami sekarang dan wujudkan liburan seru yang Anda inginkan di Bali dan destinasi lainnya. Selamat berlibur, semoga liburan Anda menyenangkan.