Museum Bali bisa menjadi alternatif destinasi wisata untuk Anda ketika berkunjung ke Kota Denpasar. Tempat ini sudah menjadi salah satu tempat wisata di Bali yang sangat direkomendasikan untuk mengisi liburan Anda bersama keluarga.
Berbagai koleksi bersejarah Bali mulai dari zaman batu hingga modern bisa Anda temukan di tempat ini. Belajar sambil berlibur di Museum ini bisa menjadi pengalaman baru yang berharga untuk Anda dan keluarga.
Museum ini bisa menjadi paket wisata edukasi yang lengkap untuk Anda nikmati selama berlibur di Pulau Dewata. Namun sebelum berkunjung, simak ulasan lengkap tentang museum berikut ini.
Sejarah Museum Bali
Museum Bali Denpasar pertama dibangun pada tahun 1910 atas prakarsa dari W.F.J. Kroon, Asisten Residen Bali dan juga seorang arsitek. Dengan bantuan tiga orang arsitek, bangunan pertama Gedung Arca Museum Bali akhirnya rampung.
Ketiga arsitek tersabut adalah I Gusti Gede Ketut Kandel, I Gusti Ketut Rai, dan Curt Grundler dari Jerman. Pembangunan museum ini disokong dana oleh raja-raja Bali pada waktu itu seperti Raja Buleleng, Tabanan, dan Karangasem.
Pada tahun 1930, koleksi museum mulai dilengkapi dengan peninggalan etnografi setelah gagasan dari W.F. Stutterheim, Kepala Dinas Purbakala Bali. Museum ini mulai dibuka untuk umum pada tahun 1932 tepatnya tanggal 8 Desember setelah pembentukan yayasan pengelola museum.
Luas bangunan Museum Bali awalnya hanya sekitar 2600 meter persegi yang terbagi menjadi 3 gedung terpisah. Gedung-gedung tersebut yakni Gedung Tabanan, Karangasem, dan Buleleng sesuai dengan nama daerah raja yang membiayai pembangunan museum.
Baru kemudian pada tahun 1969, 4 tahun setelah pengambilalihan pengelolaan museum oleh pemerintah, Museum ini kembali dikembangkan. Luasnya kini menjadi 6000 meter persegi dengan tambahan satu gedung bernama gedung timur.
Hingga sekarang, Museum ini menjadi salah satu tujuan wisata utama yang ada di Kota Denpasar. Banyak hal baru dan seru yang bisa Anda dapatkan ketika mengunjungi museum terbesar di Bali ini.
Daya Tarik Museum Bali
Bukan Bali namanya jika tidak menawarkan keindahan dan keseruan untuk berlibur di setiap tempat wisatanya tidak terkecuali Museum ini. Berikut ini beberapa hal menarik yang bisa Anda temukan ketika berkunjung ke museum satu ini
Arsitektur Bangunan
Kesan pertama saat melihat Museum ini mungkin Anda tidak akan mengira tempat wisata di Bali ini merupakan sebuah museum. Arsitektur dari Museum ini bisa dibilang lebih mirip sebuah istana dengan gapura megah ciri khas Bali.
Komplek museum terpisah oleh pagar dengan gerbang atau gapura yang menghubungkan satu tempat dengan yang lain. Setiap halaman juga dihiasi tanaman-tanaman indah yang terlihat seperti taman kerajaan.
Tata letak bangunan nya pun mengikuti konsep tri mandala dimana konsep ini sering digunakan untuk pembangunan pura atau tempat suci. Tiga area tersebut diantaranya nista mandala sebagai area luar, madya mandala area tengah, dan utama mandala atau area utama.
Area ini memisahkan barang koleksi yang dipamerkan di masing-masing gedung dimana barang sakral diletakan di area Jeroan atau utama mandala. Dengan konsep arsitektur yang unik ini, mengunjungi Museum ini akan jadi pengalaman paling berkesan dibanding museum lainnya.
Koleksi Bersejarah
Museum ini menyimpan berbagai koleksi penting terutama yang berkaitan dengan sejarah dan budaya Bali. Komplek museum terbagi menjadi 4 gedung yang mewakili nama beberapa kabupaten di Bali yakni Gedung Badung, Buleleng, Karangasem, dan Gedung Tabanan.
Gedung Badung atau gedung timur menjadi gedung pertama yang akan Anda masuki. Di dalamnya terdapat koleksi benda prasejarah mulai dari zaman batu hingga zaman besi yang ditemukan di Bali.
Lalu untuk koleksi di Gedung Buleleng didominasi oleh karya seni berbahan dasar kain. Anda bisa mempelajari berbagai jenis kain dan bentuk kerajinan tangan nya seperti kipas tradisional Bali atau lainnya.
Kemudian di Gedung Karangasem berbagai benda untuk upacara adat masyarakat Bali di pamerkan di tempat ini. Kebanyakan benda tersebut berkaitan dengan upacara Panca Yadnya yang sering dilakukan masyarakat Bali pada umumnya.
Terakhir di Gedung Tabanan berisi benda-benda pusaka yang disakralkan masyarakat Bali seperti keris, Barong dan lainnya. Mengunjungi museum ini akan semakin menambah wawasan Anda mengenai budaya Bali pada khususnya.
Panorama Sekitar Museum
Dari arsitektur bangunan nya yang unik, Museum ini bisa menjadi tempat rekreasi yang berbeda dari biasanya. Sekedar berkeliling area museum saja Anda sudah bisa menikmati keindahan dan merasakan kekayaan budaya yang ada di Bali.
Suasana alam di sekitar museum yang penuh berbagai macam tumbuhan terasa sangat asri dan nyaman bagi wisatawan untuk berkeliling. Apalagi bentuk bangunan dari luar yang terlihat seperti sebuah istana sangat pas menjadi spot berfoto para pengunjung.
Tidak jarang pengunjung yang sengaja datang hanya untuk melakukan sesi fotografi untuk prewedding atau lainnya. Keindahan Museum ini memang sayang untuk Anda lewatkan begitu saja tanpa di upload di sosial media.
Masih banyak hal seru lain yang bisa Anda lakukan di Museum Bali Denpasar. Apapun itu, dengan mengunjungi museum ini Anda tidak hanya berlibur namun juga dapat belajar dengan menyenangkan.
Harga Tiket Masuk Museum Bali
Untuk masuk kawasan Museum ini, wisatawan harus membayar biaya biaya masuk sebagai retribusi pembangunan dan pemeliharaan. Biayanya sangat terjangkau baik untuk wisatawan lokal maupun mancanegara berikut ini rinciannya:
Retribusi | Tarif |
---|---|
Tiket Masuk Wisatawan | Rp15.000,00 |
Izin Foto Prewedding | Rp150.000,00 per sesi |
Parkir Motor | Rp2.000,00 |
Parkir Mobil | Rp5.000,00 |
Harga yang tercantum di dalam tabel sewaktu-waktu dapat berubah tergantung kebijakan pihak pengelola. Namun daftar ini bisa Anda gunakan sebagai bahan persiapan sebelum mengunjungi Museum ini.
Anda juga bisa mendapatkan liburan yang lebih murah dengan menggunakan paket wisata Bali dari Biro Perjalanan. Selain dapat mengunjungi lebih banyak tempat wisata, Anda juga tidak perlu pusing mengurusi kebutuhan akomodasi selama berlibur.
Lokasi Dan Rute Menuju Museum Bali
Museum Bali Denpasar terletak di Jl. Mayor Wisnu No.1, Dangin Puri, Kec. Denpasar Timur, Kota Denpasar. Lokasinya tepat berada di sebelah timur Lapangan Puputan Badung dan simpang Patung Catur Muka.
Jarak dari Bandara Ngurah Rai menuju Bali Museum ini sekitar 15 km dengan waktu tempuh dari kurang lebih 31 menit saat jalan lancar. Namun ketika terjadi kemacetan di Denpasar, Anda bisa membutuhkan waktu sampai 1 jam untuk bisa sampai di Museum ini.
Meskipun begitu Anda bisa manfaatkan perjalanan ini untuk mampir ke beberapa destinasi yang akan Anda lewati seperti Trans Studio Bali. Beberapa wisatawan juga terkadang berhenti untuk berbelanja di toko oleh-oleh khas Bali yang tahan lama berada di jalur menuju Museum ini.
Rute termudah menuju Museum ini bisa Anda dapatkan dengan menggunakan bantuan dari Google Maps. Dengan bantuan Google Maps dari manapun Anda berada bisa langsung dapat rute terbaik untuk bisa sampai ke Museum ini menggunakan jasa rental mobil innova reborn Bali.
Jam Operasional
Anda bisa mengunjungi Museum Bali setiap hari mulai dari pukul 07.30 WITA sampai 15.30 WITA. Hanya saja untuk hari Jum’at museum tutup lebih awal pada pukul 13.00 WITA.
Waktu terbaik untuk mengunjungi tempat ini adalah saat pagi hari sekitar pukul 09.00 WITA. Suasana pagi yang masih segar dan belum terlalu panas sangat pas bagi Anda yang senang berfoto di lingkunan Museum.