Taman Sari atau istana air dari Keraton Yogyakarta merupakan destinasi wisata instagramable Jogja yang tidak boleh Anda lewatkan. Arsitektur Jawa tradisional yang unik dengan kolam air yang jernih jadi daya tarik tersendiri dari tempat ini.

Di komplek kolam keraton dan pemandian raja serta permaisuri ini Anda bisa belajar sejarah menarik di masa lampau. Namun sebelum berkunjung, mari simak terlebih dahulu beberapa informasi menarik mengenai Taman Sari berikut ini.

Sejarah Taman Sari Jogja

Taman Sari merupakan taman miliki Keraton Yogyakarta yang sudah berdiri sejak masa Sultan Hamengkubuwono I sekitar tahun 1758 dan selesai bulan September 1765. Pada awalnya taman dengan sebutan The Fragrant Garden ini memiliki luas 10 hektar.

Dengan luas total 10 hektar tersebut terdapat sekitar 57 bangunan mulai dari gedung, kolam, jembatan gantung, hingga lorong bawah tanah. Namun saat ini hanya tersisa sedikit bangunan Taman Sari yang bisa Anda lihat karena sudah berbaur dengan masyarakat dan lainya.

Meski begitu keindahan dari Taman Sari tetap bisa Anda nikmati dengan puas terutama pada area kolam dan juga Sumur Gumuling. Pembangunan Taman ini sendiri dipimpin oleh Tumenggung Mangundipuro dan berlokasi di bekas keraton lama yakni Pesanggrahan Garjitawati.

Keindahan dari Taman Sari membuatnya dijuluki Water Castle Jogja dan sering menjadi spot fotografi bagi banyak wisatawan. Mengunjungi Taman Sari bisa jadi pilihan terbaik terutama untuk Anda yang ingin mendapatkan foto apik selama liburan.

Jam Buka Taman Sari Yogyakarta

Taman Sari terbuka untuk kunjungan wisatawan mulai dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB setiap harinya. Tempat ini selalu ramai saat musim liburan tiba dan Anda akan cukup kesulitan mencari tempat parkir yang dekat.

Hari Jam Buka
Senin – Minggu 09.00 WIB – 15.00 WIB

Meski begitu bila Anda datang saat musim kemarau, Anda tetap bisa puas menikmati keindahan dari Taman Sari dengan sempurna. Sehingga liburan Anda di Jogja akan menjadi liburan terbaik yang bisa Anda dapatkan.

Rute Menuju Lokasi Taman Sari

Lokasi Taman Sari Jogja

Kampung Wisata Taman Sari terletak di daerah Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, sekitar 750 meter dari Alun-Alun kidul. Untuk menuju Taman Sari tidak terlalu sulit karena hanya berjarak sekitar 5 menit perjalanan dari titik 0 KM Jogja.

Jika Anda ingin mengunjungi Taman Sari dengan mudah bisa manfaatkan petunjuk dari Google Maps yang akan memberikan Anda rute terbaik. Bisa juga dengan menggunakan jasa sopir dari rental mobil innova zenix murah di Jogja atau biro perjalanan yang siap mengantar Anda langsung ke lokasi.

Harga Tiket Masuk Taman Sari

Untuk masuk Taman Sari Jogja, Anda harus mempersiapkan biaya yang cukup terutama jika ingin melakukan sesi pemotretan. Lebih jelasnya mengenai biaya yang Anda butuhkan untuk masuk Taman Sari silahkan perhatikan tabel berikut:

Retribusi Tarif
Tiket Masuk Wisatawan Lokal Rp10.000,00 – Rp15.000,00
Tiket Masuk Wisatawan Asing Rp20.000,00 – Rp25.000,00
Izin Kamera Rp3.000,00
Sesi Foto Rp150.000,00 – Rp500.000,00
Guide Rp25.000,00 – Rp30.000,00
Parkir Motor Rp2.000,00
Parkir Mobil Rp5.000,00

Harga yang tercantum di dalam tabel merupakan updater terbaru namun sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu tergantung pihak pengelola.

Anda juga bisa mengunjungi berbagai tempat menarik lain di Jogja dengan menggunakan paket wisata yang tersedia di Biro Perjalanan. Paket ini akan memudahkan perjalanan Anda terutama yang ingin menikmati makanan khas Jogja atau membeli oleh-oleh khas jogja selama liburan.

Tempat Menarik di Taman Sari Yogyakarta

Taman Sari yang luas memiliki banyak tempat menarik untuk dikunjungi dan Anda pilih sebagai tempat foto yang bagus. Berikut ini beberapa bagian Taman Sari yang jangan sampai Anda lewatkan bila berkunjung ke Taman Sari.

Gapura Panggung

Gapura Panggung

Gapura Panggung merupakan bagian pertama dari Taman Sari yang akan Anda lihat karena menjadi pintu masuk utama bagi wisatawan. Pada area ini terdapat dua buah bangunan yang terlihat seperti kamar dan pos penjagaan di sisi kiri dan kanannya.

Seperti namanya Gapura Panggung memiliki dua tingkatan dengan hiasan ular naga terukir di tembok tangga menuju lantai dua gapura. Bagian atas gapura ini dulunya sering menjadi tempat bagi sultan dan istrinya untuk menyaksikan pagelaran tari serta gamelan dari atas.

Sedangkan di bagian bawah sering kali digunakan sebagai kamar dan tempat berhias para permaisuri dan sultan. Namun sekarang bagian Gapura Panggung ini menjadi tempat pembelian tiket masuk bagi para wisatawan yang berkunjung.

Bentuk Gapura Panggung yang unik juga jadi salah satu tempat favorit bagi wisatawan untuk berfoto dan mengambil gambar. Suasana yang asri dan arsitekturnya yang khas jadi tempat menarik dan sayang untuk dilewatkan. Jika Anda ingin membawa rombongan ke tempat wisata ini kami menyarankan menggunakan po bus Jogja yang ada disana.

Gedong Sekawan

Gedong Sekawan

Setelah melewati Gapura Panggung, Anda akan tiba di sebuah halaman luas yang disebut sebagai Gedong Sekawan. Nama ini diberikan karena di halaman berbentuk segi delapan ini terdapat empat bangunan yang dihiasi beberapa pot bunga besar.

Saat masih berfungsi, Gedong Sekawan merupakan tempat bagi sultan, permaisuri serta keluarga kerajaan untuk beristirahat. Setiap bangunan memiliki pintu di keempat sisinya sehingga bisa diakses dari arah manapun.

Selain itu di keempat arah mata angin taman Gedong Sekawan terdapat pintu yang menghubungkannya dengan area lainnya di Taman Sari. Namun saat ini hanya beberapa pintu saja yang bisa diakses yakni pintu di sebelah timur dan barat.

Untuk pintu sebelah timur terhubung dengan Gapura Panggung sedangkan pada pintu sebelah barat mengarah langsung ke area kolam. Tempat ini sering juga menjadi tempat beristirahat bagi para pengunjung karena suasananya yang sejuk dan asri berkat pohon di sekitarnya.

Umbul Binangun

Umbul Binangun Taman Sari

Area selanjutnya adalah Umbul Binangun atau terkadang disebut juga Umbul Pasiraman yang menjadi daya tarik utama dari Taman Sari. Di area ini terdapat tiga kolam dengan air jernih berwarna biru yang menjadi tempat mandi sultan, putri, permaisuri, dan selir.

Kolam yang paling terlihat adalah Umbul Kawitan dan Umbul Pamuncar yang menjadi tempat pemandian bagi putri, permaisuri, dan selir. Sedangkan untuk Umbul Panguras menjadi pemandian khusus untuk sultan dan permaisuri atau selir yang diizinkan sultan.

Pada area Umbul Binangun juga terdapat dua bangunan yakni di sisi utara yang menjadi tempat para putri berganti pakaian. Bangunan lainnya terletak diantara Umbul Pamuncar dan Umbul Panguras yang memiliki banyak kamar serta sebuah menara pengamatan.

Dari menara tersebut biasanya sultan dapat melihat langsung para permaisuri dan selir yang sedang membersihkan diri. Dibangunan yang sama sultan biasanya sering bersantai dan beristirahat persis seperti ruang spa atau sauna.

Gapura Agung Taman Sari

Gapura Agung Taman Sari

Sisi barat Umbul Binangun Anda akan melihat gerbang besar dengan ukiran yang indah dan disebut sebagai Gapura Agung Taman Sari. Ukiran yang ada di Gapura Agung ini merupakan Candra Sengkala Lajering Kembang Sinesep Peksi yang terdiri dari bunga dan burung.

Sengkalan Memet atau ukiran tersebut merupakan petunjuk yang memberi tahukan tahun pembuatan Taman Sari yakni tahun 1765 Masehi. Dahulu Gapura Agung inilah yang menjadi gapura utama untuk masuk Taman Sari bagi sultan dan rombongannya.

Halaman luas Gapura Agung sering dimanfaatkan sebagai parkir kereta kuda atau kereta kencana rombongan sultan. Pada bagian atas gapura juga terdapat pelataran yang memungkinkan pengunjung melihat pemandangan di bawah gapura dan sekitar Taman Sari.

Sumur Gumuling

Sumur Gumuling

Selain Umbul Binangun, Taman Sari juga terkenal dengan Sumur Gumuling atau masjid bawah tanahnya yang berbentuk unik. Bentuk masjid yang melingkar dan berlubang pada bagian tengahnya menjadi ciri khas dari Sumur Gumuling ini.

Bangunan Sumur Gumuling juga telah didesain sedemikian rupa sehingga suara imam dari mihrab bisa terdengar ke seluruh ruangan. Sirkulasi udara di tempat ini juga sangat terjaga sehingga meski berada di bawah tanah Anda tidak akan merasa panas.

Selain itu terdapat tangga unik yang menghubungkan lantai satu dan dua tepat di tengah lubang bangunan Sumur Gumuling. Tangga ini sering menjadi tempat berfoto instagramable bagi para pengunjung termasuk untuk sesi pemotretan prewedding profesional.

Untuk menuju Sumur Gumuling Anda harus menuruni tangga dan melewati terowongan air bawah tanah yang cukup panjang. Suasana terowongan yang terang dari cahaya matahari juga menjadi tempat favorit wisatawan untuk berpose dengan berbagai gaya.

Gedung Kenongo

Gedung Kenongo

Tidak jauh dari Sumur Gumuling, Anda bisa mengunjungi Gedung Kenongo atau yang terkenal juga dengan nama Pulo Kenongo atau Pulo Cemeti. Bangunan ini merupakan bangunan dengan posisi tertinggi di Taman Sari dan menjadi tempat bersantai bagai sultan dan tamunya.

Dulunya di dekat Gedung Kenongo ini terdapat danau buatan untuk bermain air yang kini telah menjadi Pasar Ngasem dan pemukiman. Dari atas Anda bisa melihat pemandangan indah rumah-rumah warga dan juga golden sunset dengan sangat jelas.

Bangunan yang hanya tinggal reruntuhan ini menjadi tempat yang bagus untuk Anda yang ingin berfoto dengan latar instagramable. Tidak ada salahnya untuk berhenti dan mampir ke Gedung Kenongo sebelum Anda pulang dan membeli oleh-oleh khas Jogja.

By Categories: Destinasi, Jogja

Bagikan Artikel Ini Ke: