Yogyakarta terkenal dengan berbagai destinasi wisatanya. Mulai dari wisata alam Jogja yang menawan hingga wisata religi bisa Anda temukan di sini salah satunya adalah Gereja Ganjuran, gereja katolik tertua di Bantul.
Gereja ini memiliki daya tarik tersendiri khususnya bagi umat Katolik. Setiap hari, banyak dari mereka yang datang ke sini untuk melakukan berbagai kegiatan termasuk salah satunya ibadah.
Sejarah Gereja Ganjuran
Gereja Ganjuran atau Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran merupakan gereja yang unik. Bangunan Gereja Katolik Roma ini cukup berbeda dari gereja Katolik lainnya karena arsitekturnya yang mencampurkan gaya Jawa dan Hindu.
Gereja ini sudah menjadi tempat peribadatan umat Katolik sejak berdirinya dari tahun 1927. Tapi, pembangunannya sendiri sudah mulai sejak tahun 1924 atas kepemilikian Julius Smutzer dan Joseph Smutzer, dua saudara keturunan Belanda.
Mereka berdua juga memiliki sebuah pabrik gula bernama Gondang Lipuro dan juga ikut membangun 12 sekolah dan 1 klinik. Klinik tersebut sekarang bernama RS Panti Rapih, salah satu rumah sakit terkenal di Jogja.
Kemudian, seiring dengan waktu, komplek gereja ini mengalami penyempurnaan dengan adanya candi. Candi tersebut bernama Candi Hati Kudus Yesus dan dikenal dengan nama Gereja Ganjuran.
Daya Tarik Gereja Ganjuran
Gereja yang berada di Bantul ini selalu ramai dengan umat Katolik baik yang ingin beribadah atau sekedar berwisata. Ada beberapa daya tarik utama dari wisata religi populer di Indonesia ini, berikut di antaranya:
Akulturasi Budaya Jawa dan Eropa
Keunikan pertama dari gereja ini adalah desain arsitekturnya meng memadukan gaya Jawa, Hindu dan Eropa. Jelas, ini berbeda dengan desain gereja Katolik pada umumnya.
Gaya Eropa dari kompek gereja ini dapat dilihat dari bentuk bangunan jika dari atas. View dari atas memperlihatkan komplek gereja yang membentuk salib. Ini tidak bisa lepas dari dua saudara keturunan Belanda tersebut.
Gereja Ganjuran Bantul juga memiliki arsitektur sentuhan Jawa. dengan atapnya membentuk tajug yang juga berfungsi sebagai atap ibadah. Sentuhan Jawa ini semakin jelas dengan adanya empat tiang besar.
Tiang ini dari kayu jati dan menopang dengan kokoh atap tajug gereja. Empat tiang ini menggambarkan empat penulis injil yakni Yohanes, Lukas, Markus dan Matius.
Selain itu, akulturasi budaya Jawa ini juga dapat peziarah lihat dari patung Yesus dan Bunda Maria serta malaikatnya. Semuanya mengenakan pakaian adat kebesaran suku Jawa.
Begitu juga dengan relief-relief yang memiliki gambaran seperti pendeta Hindu. Patung dan relief ini memiliki daya tarik yang kuat bagi Umat Katolik, oleh sebab itu sangat terkenal. Bahkan telah menjadi ikon gereja.
Sedangkan dari sentuhan Hindu, di komplek Gereja Ganjuran Bantul Yogyakarta ini terdapat sebuah candi. Di bawah candi ini, ada mata air yang biasanya peziarah ambil sebagai oleh-oleh.
Air ini mereka percayai dapat menyembuhkan orang sakit karena mendapatkan doa dari banyak peziarah lain. Mereka biasanya membawa jerigen kecil untuk mengambil air.
Pendopo Bernuansa Jawa
Gereja Ganjuran memiliki pendopo untuk para peziarah beristirahat. Ada Pendopo Julius Schmutzer, Caroline Schmutzer, Joseph Schmutzer termasuk yang memiliki nama jawa, Pendopo Tekle.
Nama Tekle sendiri berasal dari Yu Tekle, yakni seorang yang memiliki cacat pada tangan, tapi ia sering membersihkan gereja. Adapun nama aslinya adalah Sarjiyem, Tekle adalah sebutan karena tangan cacat.
Nuansa Jawa juga bisa peziarah lihat dari sancristi (tempat untuk menyimpan alat-alat misa), altar dan doopvont (wadah air untuk baptis). Chatevummenen (tempat katekis) juga memiliki corak Jawa yang khas.
Adem, Sejuk, Tenang
Tidak sedikit peziarah yang merupakan umat Katolik datang ke sini untuk menenangkan diri. Suasananya yang adem, sejuk dan tenang sangat cocok bagi peziarah untuk mengistirahatkan pikiran.
Pepohonan rindang dan suasananya memang mendukung bagi Umat Katolik untuk beristirahat sejenak. Udaranya juga segar sehingga banyak peziarah yang bisa berlama-lama di sini.
Apalagi peziarah umat Katolik juga bisa datang jam berapa saja karena Gereja Ganjuran Yogyakarta ini buka setiap hari. Ada yang datang pagi, siang atau bahkan malam hari untuk berdoa atau meminta hajat.
Berfoto Ria
Nama gereja ini sudah akrab di telinga umat Katolik di Indonesia. Gereja ini salah satu destinasi wisata hits di Jogja bagi umat Katolik. Sehingga tidak sedikit yang ziarah ke gereja ini berasal dari luar kota.
Sehingga banyak yang mengabadikan momen ketika ziarah atau ibadah di gereja ini. Biasanya yang paling sering menjadi tempat foto adalah area di mana ada patung dan candi yang merupakan ikon gereja.
Bagi penikmat arsitektur, maka desain dari gereja ini juga tidak lepas dari bidikan kamera. Ornamen Jawa, Hindu dan Eropa-nya sangat khas apalagi perpaduan warnanya juga unik seperti bangunan keraton.
Fasilitas di Kawasan Gereja Ganjuran
Gereja Ganjuran sudah menjadi destinasi wisata religi bagi umat Katolik sejak dulu, termasuk mereka yang dari luar kota. Sehingga fasilitas untuk peziarah juga lengkap seperti pendopo, area parkir luas, toilet dan lainnya.
Tempat parkir gereja ini juga sangat luas dan bisa untuk banyak kendaraan dengan berbagai jenis dan ukuran. Untuk peziarah luar kota juga bisa memilih sejumlah hotel murah di Jogja yang dekat dengan lokasi gereja.
Harga Tiket Masuk Gereja Ganjuran
Tiket masuk Gereja Ganjuran ini gratis terutama bagi jamaah dan peziarah yang ingin berkunjung ke gereja ini. Biaya parkir pun tidak ada jadi, Anda bisa bebas datang sepuasnya jika tertarik dan penasaran ingin melihat keunikan tempat ini.
Retribusi | Tarif |
---|---|
HTM Gereja Ganjuran | Gratis |
Karena tiket masuknya yang gratis, Anda bisa menyiapkan budget untuk mencoba berbagai kuliner khas Jogja yang terkenal enak. Gereja ini pun layak untuk masuk daftar destinasi wisata murah yang bisa Anda kunjungi selama liburan.
Rute Menuju Lokasi Gereja Ganjuran
Lokasi Gereja Ganjuran berada di Jln. Ganjuran, Jogodayoh, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul. Peziarah bisa mengikuti rute yang tersedia di Google Map untuk bisa menemukan lokasi gereja ini lebih mudah.
Bagi peziarah yang sebelumnya menjelajahi wisata Jogja termasuk wisata kulinernya maka bisa arahkan kendaraan ke Bantul terlebih dahulu. Ini karena lokasi gereja dekat dengan pusat kota Bantul.
Perjalanan ke gereja dari pusat oleh-oleh Jogja Malioboro cukup dekat, sekitar 18 km atau setara dengan 45 menit perjalanan. Jika kondisi jalan tidak padat, bisa lebih cepat lagi.
Rutenya adalah dari Malioboro menuju Jln Bantul sampai perempatan Jln Pemuda. Lurus ikuti jalan sampai ke arah Pantai Samas. Masih jalan lagi sekitar 10 km sudah ada plang penunjuk arah ke Ganjuran.
Ambil kiri dan ikuti jalan sampai sekitar 500 meter. Setelah itu, peziarah sudah sampai di gerbang Gereja Ganjuran. Jika menggunakan rental mobil alphard Jogja plus sopir, peziarah lebih mudah mencapai lokasi.
Jam Buka Gereja Ganjuran
Gereja Ganjuran buka setiap hari selama 24 jam, oleh sebab itu, peziarah bisa datang kapan saja. Namun perlu diingat, gereja ini masih berfungsi sebagai tempat ibadah, jadi usahakan datang di luar jadwal kebaktian gereja.
Untuk peziarah yang ingin memanfaatkan waktu di Jogja dengan menjelajahi wisatanya, bisa menggunakan jasa biro perjalanan seperti Salsa Wisata. Ada banyak pilihan destinasi wisata terbaik di Yogyakarta yang bisa Anda kunjungi dengan berbagai layanan yang ada.
Misalnya saja paket family gathering Jogja murah yang siap melayani perjalanan Anda bersama rombongan. Jadi, selain ke Gereja Ganjuran, bersama Salsa Wisata, Anda bisa mengunjungi berbagai spot menarik di Jogja lainnya.