Dewasa ini, tempat wisata Indonesia terbaik bukan hanya berkutat pada wisata alam dan wisata kuliner saja. Banyak orang yang mendatangi situs wisata religi seperti Masjid Raya Al Mashun sebagai wujud relaksasi spiritual.

Kompleks bangunan masjid di Kota Medan ini memang sangat menarik. Tak hanya menarik dari sisi desain arsitekturnya saja. Melainkan juga sangat menarik dari sisi sejarah masjid.

Sekilas Tentang Masjid Raya Al Mashun

Masjid Raya Al Mashun kota medan sumatera utara

Masjid Raya Al Mashun adalah salah satu tempat wisata Medan kota yang juga terkenal dengan nama Masjid Raya Medan atau Masjid Agung Medan.

Pembangunan masjid yang satu ini rampung pada tanggal 10 September 1909 silam, membuat masjid ini menjadi masjid tertua di kota tersebut.

Sultan Ma’mun adalah sosok di balik pembangunan masjid yang megah ini. Konon katanya, kemegahan masjid ini juga mengalahkan kemegahan Istana Maimun itu sendiri. Bahkan nama masjid ini pernah muncul dalam sejarah Istana Maimun.

Dari segi desain arsitekturnya, masjid ini terbilang unik. Sebab, detail visual desainnya memperlihatkan perpaduan gaya arsitektur dari negara yang berbeda. Sebut saja India, Spanyol, dan Timur Tengah.

Lokasi Masjid Raya Al Mashun

Lokasi Masjid Raya Al Mashun terletak di tempat yang cukup strategis dan mudah untuk Anda jangkau. Alamatnya sendiri berada di Jalan Sisingamangaraja No. 61, Kecamatan Medan Kota, Medan, Sumatera Utara.

Jika Anda berangkat dari Bandara Kuala Namu, Anda bisa melanjutkan perjalanan via Jalan Tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi Menuju ke Jalan Tol Belmera.

Dari sana, lanjutkan perjalanan ke Jalan Patumbak, kemudian ke Jalan Sisingamangaraja hingga sampai ke lokasi. Anda juga dapat gunakan layanan rental mobil Medan Kualanamu dari Salsa Wisata agar mudah dan nyaman.

Sementara itu, jika berangkat dari Kota Medan, Rutenya adalah dari Jl. Guru Patimpus lalu Jl. Gatot Subroto. Lanjut ke Jl. Kapten Maulana Lubis hingga ke Jl. Imam Bonjol, Jalan KH. Samanhudi, dan Jalan Ir. H. Juanda. Lihat Google Maps untuk jalurnya.

Jam Buka Masjid Raya Al Mashun

Masjid Raya Medan ini adalah fasilitas publik yang beroperasi setiap hari selama 24 jam. Jadi, jam buka Masjid Raya Al Mashun ini tidak ada batasan. Anda yang ingin berwisata boleh datang jam berapa saja dan hari apa saja.

Namun perlu diingat bahwa saat sedang waktu sholat, masjid ini sementara hanya menerima jamaah yang ingin menjalankan ibadah sholat. Di luar waktu sholat, pintu masjid ini terbuka lebar untuk umum.

Harga Tiket Masuk Masjid Raya Al Mashun

Lain hal dengan situs wisata sejarah Istana Maimun, Kota Medan, masjid raya yang satu ini tidak memberlakukan biaya tiket masuk. Artinya, siapapun boleh memasuki area wisata religi ini secara gratis.

Budget yang sebelumnya sudah Anda siapkan nantinya bisa Anda gunakan untuk keperluan wisata lain yang bermanfaat. Misal, untuk belanja souvenir atau buah tangan, wisata kuliner, atau bahkan untuk safari ke objek wisata terdekat.

Daya Tarik Masjid Raya Al Mashun

Tempat wisata religi di Indonesia yang satu ini bukan hanya megah, tetapi juga memiliki beberapa daya tarik yang membuatnya populer di kalangan wisatawan.

Berikut ini adalah beberapa daya tarik yang ditawarkan oleh masjid bersejarah di Kota Medan ini:

Sejarah Masjid

Masjid Raya Al Mashun kota medan

Kilas sejarah Masjid Raya Al Mashun dimulai dari pembangunannya yang dilaksanakan pada periode pemerintahan Sultan Ma’mun Alrasyid Perkasa Alam. Pada saat itu, beliau sudah berusia 113 tahun.

Pembangunannya sendiri dimulai pada tahun 1906 dan rampung pada tahun 1909. Dulunya, bangunan masjid ini menyatu dengan kawasan Istana Maimun.

Namun kini, keduanya terpisahkan meski jaraknya masih berdekatan. Banyak pengunjung istana yang sekaligus tertarik untuk mengunjungi masjid ini. Alhasil, masjid ini pun selalu ramai, terutama saat libur akhir pekan.

Situs Wisata Religi Untuk Semua Pemeluk Agama

Pada umumnya, objek wisata religi memang hanya membolehkan pemeluk agama tertentu untuk mengunjunginya. Tetapi, ternyata tidak demikian halnya dengan masjid ini.

Masjid yang satu ini terbuka untuk wisatawan, baik wisatawan yang muslim maupun non-muslim. Asalkan, para wisatawan patuh dengan peraturan yang ada.

Menariknya lagi, pada bulan Ramadan, pengurus masjid juga seringkali membagikan takjil gratis bagi para wisatawan dan masyarakat sekitar. Takijl di sini berupa makanan ringan ataupun makanan berat.

Setiap harinya selama Bulan Ramadhan, ribuan takjil yang dibagikan biasanya adalah makanan khas Medan halal dan jajanan tradisional asli Medan.

Perancangnya Merupakan Arsitek Belanda

Seperti yang Anda sudah ketahui, gaya arsitektur masjid ini mengadopsi gaya khas Timur Tengah, India, dan Spanyol. Tetapi siapa sangka, ternyata bangunan ini merupakan hasil rancangan seorang arsitek asal Belanda.

Arsitek asal Belanda bernama Van Erp ini mendapatkan permintaan langsung dari Sultan Ma’mun untuk merancang pembangunan masjid tersebut. Alasannya, pada masa itu memang belum ada arsitek asal Indonesia yang mumpuni.

Sayangnya, Van Erp kemudian mendapatkan pekerjaan di tanah Jawa sehingga harus pindah. Pekerjaannya ini pun diambil alih oleh JA Tingdeman yang juga merupakan arsitek asal Belanda.

Berada di Kompleks Istana Maimun

Masjid ini berada di dalam area kompleks Istana Maimun. Hal ini tak ayal membuat masjid yang satu ini semakin ramai dikunjungi wisatawan.

Bagi yang belum tahu, Istana Maimun merupakan istana tempat tinggal Sultan Ma’mun yang merupakan Raja dari Kesultanan Deli. Beliau sengaja membangun masjid megah tersebut dengan jarak sekitar 200 meter saja dari istananya.

Tujuannya, selain sebagai fasilitas ibadah untuk beliau sendiri, masjid ini juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar istana. Kini, masjid ini juga berperan sebagai situs wisata religi yang terkenal.

Ada banyak fasilitas pendukung di sekitarnya. Salah satunya adalah fasilitas pusat oleh-oleh khas Medan terdekat yang menjual beragam jenis oleh-oleh dan souvenir asli Medan.

Fasilitas di Masjid Raya Al Mashun

sejarah Masjid Raya Al Mashun

Meskipun menjadi tempat wisata religi, masjid raya kebanggaan masyarakat Medan ini tetaplah masjid yang orang gunakan sebagai tempat ibadah.

Kendati demikian, pihak pengelola tempat ini melengkapinya dengan berbagai fasilitas umum yang cukup memadai, seperti:

  • area parkir kendaraan
  • toilet pria dan wanita
  • tempat wudhu
  • ruang ibadah

Masjid ini masih aktif digunakan sebagai tempat ibadah yang nyaman. Di sisi lain, masjid ini juga berperan sebagai situs wisata sejarah dan religi yang edukatif.

Kunjungi destinasi wisata Medan yang hits lainnya dengan dukungan layanan paket wisata dari Salsa Wisata. Ada banyak pilihan paket wisata. Silahkan Anda bisa pilih salah satu yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

By Categories: Destinasi, Medan

Bagikan Artikel Ini Ke: