Ada tempat wisata buatan yang memang pihak pengembang membangunnya, ada juga yang secara alami terbentuk. Bahkan ada yang secara tidak sengaja viral kemudian berubah menjadi tempat wisata, misalnya Ranu Manduro, Ngoro, Mojokerto.
Tempat wisata Mojokerto yang lagi hits ini memang sebenarnya bukan tempat wisata. Tapi karena viral di media sosial akhirnya banyak netizen atau wisatawan datang ke tempat ini. Hingga saat ini kemudian berubah menjadi tempat wisata.
Sekilas Tentang Ranu Manduro
Ranu Manduro adalah hamparan padang rumput yang berada di kawasan pegunungan. Tempat ini sebenarnya bukan tempat wisata melainkan hanya padang rumput biasa miliki sebuah perusahaan.
Perusahaan tersebut menjadi area ini sebagai tempat pertambangan pasir. Pasir kemudian mereka angkut untuk mengatasi bencana lumpur Lapindo. Tapi karena tempatnya indah, ada seorang netizen yang merekamnya.
Selanjutnya di membagikannya ke media sosial dan viral. Setelah itu, tempat ini kemudian berubah menjadi salah satu tempat wisata Jawa Timur murah yang eksotis. Banyak wisatawan pun kagum dengan pesonanya.
Hamparan rumput hijau berpadu sempurna dengan latar Gunung Penanggungan. Apalagi di kawasan ini juga terdapat sebuah danau cantik yang mampu menjadi magnet bagi wisatawan.
Harga Tiket Masuk Ranu Manduro
Sebenarnya, tidak ada harga tiket masuk Ranu Manduro, Ngoro, Mojokerto, karena ini bukanlah tempat wisata resmi. Hanya saja, pengunjung perlu membayar parkir kendaraan khusus pengunjung yang membawa kendaraan.
Berikut kami bagikan informasi tarif parkir kendaraan, baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat:
Retribusi | Tarif |
---|---|
Tiket Masuk | Gratis |
Parkir Motor | Rp3.000,00 |
Parkir Mobil | Rp5.000,00 |
Rute Menuju Lokasi Ranu Manduro
Lokasi Ranu Manduro Ngoro Mojokerto berada di Dusun Manduro, Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Jarak dari pusat kota sekitar 30 KM atau sekitar 1 jam berkendara.
Sebaiknya menggunakan jasa rental mobil terdekat agar perjalanan lebih nyaman apalagi jika datang bersama beberapa teman. Untuk rutenya, ikuti saja jalan raya Mojokerto ke arah Pasuruan atau Jln Raya Gempol menuju Mojokerto.
Setelah tiba di Daerah Manduro, nanti akan bertemu Puskesmas Manduro, maju sedikit ada Alfamart, lalu belok ke kanan ke arah lokasi wisata.
Daya Tarik Wisata Ranu Manduro
Wisata Mojokerto terbaru ini memiliki sejumlah daya tarik yang mampu menjadi magnet para wisatawan. Bahkan, saat baru viral, tempat ini padat dengan wisatawan. Ini karena objek wisata ini sangat indah.
Piknik di Sabana
Untuk saat ini, di dalam area wisata hanya ada satu warung. Warung yang lain ada di pinggir jalan sebelum masuk ke kawasan wisata.
Warung-warung ini menyediakan berbagai makanan dan minuman khas Jawa Timur dengan harga yang relatif terjangkau. Beberapa makanannya seperti mie instan, lontong sayur dan lainnya. Minumannya seperti teh hangat.
Oleh sebab itu, jika tidak membawa bekal bisa membeli makanan dan minuman di warung. Jika membawa alas, maka bisa menyiapkan bekal dari rumah dan piknik di sabana. Pasti seru.
Menikmati Keindahan Sabana
Daya tarik utama dari objek wisata ini sebenarnya adalah pemandangannya. Sabana atau padang rumput hijau menjadi atraksi utamanya. Sejauh mata memandang, area sabana ini sangat mempesona.
Apalagi di musim hujan di mana rumput tumbuh dengan subur, view-nya sangat eksotis. Belum lagi pegunungan yang berada di belakang dan menjadi latar yang spektakuler.
Perpaduan antara sabana, pepohonan, dan Gunung Penanggungan ini yang menjadikannya seperti padang rumput di New Zealand. Apalagi terkadang warga setempat menggembalakan sapi-sapi di padang rumput ini.
Oleh sebab itu, cukup wajar jika Ranu Manduro ini ada yang menyebutnya sebagai New Zealand-nya Mojokerto. Tapi jujur, panoramanya memang sungguh eksotis dan mampu membuat siapa saja terpukau.
Berkunjung Ke Danau
Nama ‘Ranu’ sendiri berarti danau atau telaga. Tapi, jangan berharap danau atau telaga di sini seperti Telaga Madirda yang keberadaan airnya berasal dari mata air. Danau ini sebenarnya adalah genangan air.
Terutama saat musim hujan, ketika hujan turun terus menerus maka akan menggenangi area sabana. Di salah satu sudut, ada yang berbentuk cekung (bekas galian) dan air yang menggenang layaknya sebuah telaga.
Oleh sebab itu, kehadirannya semakin memperindah tempat wisata alam ini. Tidak sedikit pengunjung yang berfoto dekat danau ini atau dengan menggunakan teknik mirroring, yaitu teknik menampilkan refleksi objek di atas air.
Sejarah Ranu Manduro
Mungkin banyak pengunjung yang tak menyangka bahwa danau cantik ini dulunya adalah kubangan hasil galian tambang. Kemudian pasca operasional tambang berhenti total, area tambang ini terbengkalai.
Kemudian sekitar tahun 2018 hingga tahun 2019, wisata ranu ini mulai viral dan berakhir menjadi sebuah objek wisata baru di Daerah Mojokerto.
Banyak yang mengatakan bahwa kawasan wisata baru ini adalah New Zealand-nya Indonesia. Sebab, ada hamparan sabana luas nan hijau plus danau di tengahnya.
Batu-Batu Unik untuk Spot Foto
Selain sabana hijau, yang membuat tempat ini begitu unik adalah adanya batu dalam jumlah cukup banyak. Batu ini berukuran sangat besar hingga ada yang setinggi orang dewasa berdiri.
Batu-batu ini kemungkinan besar berasal dari letusan Gunung Penanggungan. Sebab lokasi ini sebelumnya adalah tambang pasir dan batu-batu ini besar bisa jadi sebelumnya terkubur di dalam.
Entah bagaimana batu itu berada di sini, nyatanya batu-batu ini menjadi spot favorit untuk berfoto. Ada yang duduk, berdiri atau, bahkan berfoto di atas batu dengan menggunakan sepeda.
Spot Healing yang Menenangkan
Objek wisata Mojokerto ini memang sangat indah dan memanjakan mata. Udaranya sejuk dan suasananya penuh dengan kedamaian serta ketenangan. Jauh dari hiruk pikuk kendaraan dan perkotaan.
Yang ada di sini hanya alam berupa sabana, batu, pohon dan perbukitan, serta pegunungan. Sisanya adalah hewan yang menghuni kawasan sabana. Oleh sebab itu, sangat pas untuk menjadi spot healing di akhir pekan.
Apalagi saat kabut mulai menyelimuti Gunung Penanggungan, suasananya lebih sejuk dan pastinya membuat siapapun merasa damai. Pastikan datang di waktu pengunjung lain belum datang, seperti pagi hari.
Berburu Foto Estetik
Kawasan wisata ini sebenarnya daya tarik utamanya adalah pemandangannya yang sangat instagramable. Sedangkan aktivitas wisata yang utama adalah berburu foto untuk diunggah ke media sosial.
Oleh sebab itu, ketika berencana datang ke sini, pastikan untuk mengosongkan memori HP atau kamera. Hampir setiap sisi kawasan wisata ini dapat menjadi spot foto estetik dan dramatik.
Tapi jika ingin hasil foto yang majestic, datanglah ketika cuaca cerah sehingga penampakan Gunung Penanggungan dapat terlihat sangat gagah. Jadikan gunung ini sebagai latar foto.
Jika sudah puas berfoto dan menikmati pemandangan di sini, lanjutkan perjalanan Anda dengan berburu oleh-oleh di toko oleh-oleh Jawa Timur. Ada cukup banyak jenis oleh-oleh yang bisa Anda beli.
Fasilitas di Ranu Manduro
Walau bukan tempat wisata resmi, fasilitas Ranu Manduro sudah cukup memadai. Di antaranya sudah ada area parkir kendaraan dan warung yang menyediakan berbagai makanan dan minuman.
Untuk fasilitas lain seperti toilet juga belum ada sebab ini tempat wisata ini masih dikelola oleh paguyuban warga sekitar. Walau demikian. Anda tidak perlu khawatir. Anda bisa menggunakan toilet atau kamar mandi yang disediakan oleh pemilik warung.
Jam Buka Wisata Ranu Manduro
Objek wisata viral ini buka setiap hari. Anda juga bisa datang atau berkunjung jam berapa saja karena jam buka Ranu Manduro saat ini adalah 24 jam. Akan tetapi, sebaiknya datang di pagi hari atau siang hari saat cuaca masih cerah.
Hindari datang selama musim kemarau karena view sabana saat musim kemarau tak sehijau saat musim hujan. Pilihlah hari saat cuaca cerah di mana langit memperlihatkan pesona kebiruannya lengkap dengan gumpalan awannya.
Pastikan perjalanan ke wisata Ranu Manduro, Gunung Anjasmoro, dan destinasi wisata lainnya di Mojokerto aman dan nyaman. Anda bisa memanfaatkan layanan dari Salsa Wisata berupa paket wisata dengan tarif yang bersahabat tapi kualitas pelayanan terbaik.