Benteng Fort De Kock adalah bangunan bersejarah peninggalan masa penjajahan Hindia Belanda di kawasan Bukittinggi. Tempat wisata instagramable di Sumatera Barat ini cukup terkenal di kalangan masyarakat di tanah Bukittinggi.
Benteng ini merupakan saksi pertempuran antara Kaum Padri dan kaum adat. Lalu kisah sejarah apa saja yang ada di benteng ini? Agar tidak penasaran, langsung saja simak informasi berikut ini.
Sejarah Benteng Fort De Kock
Benteng Fort De Kock merupakan benteng yang berdiri pada sekitar tahun 1826. Sejarah pembangunan Benteng Fort de Kock ini dimulai atas gagasan seorang kapten bernama Johan Heinrich Conrad Bauer.
Awalnya, tempat wisata Bukittinggi terbaru ini bernama Sterreschans. Johan lalu mengubah nama benteng tersebut sebagai bentuk penghargaan kepada Hendrik Merkus Baron de Kock.
Fungsi pembangunan benteng ini adalah sebagai benteng pertahanan. Menurut catatan sejarah, pada tahun 1803 hingga tahun 1838, terjadi Perang Padri. Perang ini pecah akibat adanya pertikaian antara kaum adat dan Kaum Padri.
Ketika perang tersebut bergejolak, tentara Hindia Belanda turun tangan membantu kaum adat. Mereka mendirikan beberapa benteng di dataran tinggi Minangkabau, dan salah satunya adalah benteng ini.
Lokasi Benteng Fort De Kock
Lokasi Benteng Fort De Kock terletak di Kota Bukittinggi. Tepatnya di Jalan Yos Sudarso, Benteng Pasar Atas, Guguk Panjang. Jaraknya dekat dengan Jam Gadang Bukittinggi, yakni hanya 10 menit saja.
Anda bisa menaiki bus dengan rute Pasar Bawah – Simpang Alur dan turun di RSUD Dr. Achmad Mochtar. Jika dari Google Maps, jaraknya hanya sekitar 150 meter saja untuk sampai di lokasi tujuan.
Namun tetap akan lebih nyaman dengan berkendara sendiri atau sewa mobil plus supir di Salsa Wisata. Anda dapat menyewa mobil dari Kota Padang dengan harga murah.
Untuk trip bersama rombongan, misalnya, salah satu rekomendasi yang cocok adalah layanan rental mobil Elf di Padang. Kapasitasnya hingga belasan penumpang, harga sewanya juga terjangkau.
Jam Buka Benteng Fort De Kock
Jadwal operasional benteng ini sama dengan jadwal operasional Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi. Hal ini dikarenakan keduanya berada di satu kawasan yang sama.
Berikut adalah info jam buka Benteng Fort de Kock lengkap dengan info jadwal operasionalnya:
Jadwal Operasional | Jam Operasional |
---|---|
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu, dan Minggu | 09.30-17.30 WIB |
Jumat | Tutup |
Harga Tiket Masuk Benteng Fort De Kock
Tidak ada biaya Benteng Fort de Kock Bukittinggi. Namun untuk dapat memasuki area benteng, Anda harus melalui pintu masuk Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi.
Anda juga harus membeli tiket masuk Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi yang harganya cukup mahal. Berikut info harga tiket masuk wisata taman marga satwa yang terbaru:
Retribusi | Tarif |
---|---|
Tiket Masuk – Anak | Rp20.000,00 per orang |
Tiket Masuk – Dewasa | Rp25.000,00 per orang |
Usai puas jalan-jalan di kawasan benteng, tentu perut pun menjadi lapar. Untuk recharge energi, sempatkan diri untuk singgah di pusat wisata kuliner untuk mengganjal perut dengan makanan ringan khas Bukittinggi yang terkenal lezat.
Anda akan mendapati banyak opsi warung makan lengkap dengan aneka pilihan menu. Silahkan pilih yang cocok dengan lidah Anda.
Daya Tarik Wisata Benteng Fort De Kock
Bila Gunung Sago memiliki daya tarik pesona alamnya, beda dengan benteng yang satu ini. Daya tarik utamanya lebih pada nilai sejarah yang pernah menyertainya.
Selain itu, ada juga beberapa daya tarik tambahan lainnya yang juga boleh Anda coba. Misal bermain wahana sepeda gantung, menunggang hewan, wisata museum rumah adat, dan ke kebun binatang.
Meriam Peninggalan Perang Padri
Konstruksi benteng ini merupakan benteng pertahanan yang dibangun pada saat Perang Padri sedang bergejolak. Sebagai benteng pertahanan, tentu ada banyak senjata yang tersimpan di dalam benteng.
Salah satunya adalah sebuah meriam tua. Menurut catatan sejarah, meriam tersebut merupakan meriam model tahun 1813. Meriam ini kerap digunakan pada saat perang tengah berlangsung.
Piknik di Sekitar Benteng
Lokasi benteng ini berada di atas Bukit Jirek yang memiliki ketinggian sekitar 958 meter di atas permukaan laut. Karena letaknya berada di ketinggian, Anda dapat menyaksikan keindahan Kota Bukittinggi dari atas benteng.
Selain itu, suasana yang ada di sekitar bangunan utama area benteng ini cukup teduh – cocok untuk menjadi tempat piknik. Tak sedikit pengunjung yang datang ke sini membawa bekal dan alas duduk untuk berpiknik.
Sebagian membawa bekal makanan yang mereka buat di rumah. Namun ada juga yang memilih cara praktis, yaitu membeli makanan ringan di toko oleh-oleh khas Minangkabau yang ada di Kota Bukittinggi.
Wahana Sepeda Gantung
Setelah puas keliling benteng, kini saatnya manjakan diri dengan menaiki wahana sepeda gantung. Tenang saja, wahana ini sangat aman karena tiap pengunjung yang naik wahana wajib mengenakan tali pengaman.
Seperti sepeda biasa, Anda harus mengayuh pedalnya agar wahana ini dapat melaju di atas ketinggian. Menariknya lagi, Anda dapat mengabadikan momen seru ini dengan kamera fotografi profesional.
Menunggang Gajah atau Kuda
Anak-anak pasti menyukai kegiatan menunggang kuda atau gajah ini. Kuda dan gajah di sini sudah jinak, jadi aman untuk si kecil tunggangi. Ada juga pemandu yang akan terus menemani si kecil selama menunggang kuda atau gajah.
Anda orang dewasa juga bisa menjajal untuk menunggang gajah. Karena tubuhnya kuat, satu ekor gajah mampu menahan beban hingga 2 orang dewasa. Bagaimana, berminat?
Safari ke Kebun Binatang
Lengkapi acara liburan keluarga Anda dengan mendatangi kebun binatang yang lokasinya dekat dengan benteng. Temukan banyak spesies satwa yang menjadi koleksi kebun binatang ini.
Koleksinya sendiri cukup lengkap yang mana terdiri dari spesies unggas, mamalia, dan reptil. Anda boleh berfoto bersama dengan satwa-satwa ini.
Namun khusus untuk satwa tertentu, pengunjung mungkin hanya bisa melihatnya dari kejauhan. Misalnya saja para karnivora seperti harimau, singa, dll.
Museum Rumah Adat
Pada area ini, Anda juga bisa mengunjungi Museum Rumah Adat Baanjuang. Tempat ini merupakan bangunan dengan gaya Rumah Gadang Bagonjong Gajag Maharam.
Rumah adat yang satu ini berfungsi sebagai museum yang menyimpan berbagai peninggalan sejarah dan kebudayaan Minangkabau. Di sini, para pengunjung juga bisa menyewa busana pengantin khas Minang untuk berfoto.
Fasilitas di Benteng Fort De Kock
Fasilitas yang tersedia untuk area benteng ini terbilang sudah mumpuni. Selain memiliki beragam fasilitas umum, tempat ini juga memiliki fasilitas berupa wahana yang memberikan pengalaman menyenangkan bagi para pengunjung.
Kami infokan sejumlah fasilitas umum yang tersedia di kawasan wisata ini. Berikut infonya:
- area parkir kendaraan
- toilet
- kantin
- pusat penyewaan kostum pengantin tradisional Minang
- pusat penyewaan hammock
- mushola
Dengan fasilitas ini, acara liburan pun akan terasa menyenangkan. Terlebih daya tariknya tidak hanya benteng ini saja. Masih banyak daya tarik lainnya seperti banyaknya gerai yang jual makanan khas Sumatera Barat yang terkenal, dll.
Bagi yang sudah tak sabar untuk berkunjung ke sini, sebaiknya booking paket wisata terlebih dahulu agar liburan di Benteng Fort de Kock ini semakin lancar dan terakomodir dengan baik.