Kota Pekanbaru memiliki satu situs peninggalan sejarah yang berupa sebuah candi yang kita kenal dengan nama Candi Muara Takus.
Bangunan candi ini merupakan bukti keberadaan agama Budha yang pernah ada di lokasi sekitar candi. Situs ini juga menjadi salah satu bangunan ikonik peninggalan Kerajaan Sriwijaya.
Hingga kini, kompleks wisata candi ini menjadi tempat wisata sejarah yang ramai. Apalagi saat akhir pekan dan libur nasional tiba seperti halnya Candi Prambanan.
Pengunjung yang hadir tidak terbatas pada wisatawan umum, melainkan juga siswa dan mahasiswa.
Sejarah Candi Muara Takus
Situs candi ini merupakan satu-satunya bangunan candi agama Budha yang ada di Pekanbaru. Lokasinya sendiri sekitar 135 KM dari pusat kota.
Mungkin tak banyak orang yang tahu seputar asal usul dan sejarah candi ini. Kami akan informasikan kepada Anda asal usul dan sejarah dari tempat wisata Pekanbaru yang satu ini.
Terdapat dua pendapat terkait dengan penamaan candi ini. Pendapat pertama mengatakan bahwa nama Takus merupakan nama sebuah sungai yang mengalir ke Sungai Kampar Kanan.
Sedang pendapat kedua menyatakan bahwa kata Takus di sini adalah bahasa Cina yang artinya besar, tua, dan candi/ kuil. Jadi, jika digabungkan menjadi ‘candi tua-besar yang terletak di muara sebuah sungai’.
Seperti Candi Borobudur dan candi Budha pada umumnya, situs candi ini juga mempunyai stupa sebagai ciri khasnya.
Namun ada ahli sejarah lainnya yang juga berpendapat bahwa candi ini adalah situs bangunan yang mengaplikasikan perpaduan Hindu dan Budha. Pendapat ini diperkuat dengan bentuk candi yang mirip dengan Lingga dan Yoni.
Candi terbesar di Pekanbaru ini berukuran 32.8 meter (panjang) dan 21.8 meter (lebar).
Bangunan candi ini sangat kokoh meski hanya terbuat dari batu bata, pasir, dan batu. Di sekitar candi utama, terdapat candi kecil yang dinamakan Candi Mahligai.
Selain Candi Mahligai, ada dua candi lainnya, yaitu Candi Bungsu dan Candi Palaka. Ketiga candi pelengkap ini terletak berdekatan dengan candi induk.
Konon, candi induk ini menjadi pusat ritual keagamaan terutama bagi keluarga kerajaan. Candi ini juga menjadi pusat peradaban Kerajaan Sriwijaya selama berkuasa.
Pendapat bahwa candi ini adalah peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya hingga kini masih menuai pro dan kontra.
Pasalnya, sebagian besar sejarawan kita menekankan bahwa Sriwijaya terletak di Palembang. Letak kerajaan ini sangat jauh dari Pekanbaru.
Sedang banyak peneliti yang mengungkapkan bahwa ada beberapa bukti yang semakin menguatkan bahwa candi ini adalah candi warisan Sriwijaya.
Harga Tiket Masuk Candi Muara Takus
Wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi wisata sejarah ini harus membeli tiket masuk terlebih dahulu dengan harga yang sangat terjangkau.
Selain biaya tiket, ada biaya lainnya yang juga sebaiknya wisatawan siapkan. Biaya parkir kendaraan, misalnya, yang berlaku bagi wisatawan yang membawa kendaraan sendiri.
Retribusi | Tarif |
---|---|
Tiket Masuk | Rp5.000,00 |
Parkir Motor | Rp2.000,00 |
Parkir Mobil | Rp5.000,00 |
Tarif tiket dan parkir di atas berlaku untuk hari biasa alias Senin-Jumat. Tarif akan naik saat libur akhir pekan (Sabtu-Minggu) dan libur nasional.
Oleh karena itu, jika Anda berencana untuk berkunjung pada saat hari libur, sebaiknya Anda siapkan uang tunai dengan jumlah lebih.
Daya Tarik Candi Muara Takus
Ada banyak daya tarik yang dapat Anda saksikan ketika berwisata di kompleks candi ini. Keunikan arsitektur, panorama sekitar candi, dan yang pasti sumber pengetahuan sejarah adalah tiga daya tarik utama dari candi ini.
Keunikan Arsitektur Situs Candi
Sebagai situs agama Budha, candi ini berhiaskan stupa seperti yang kita jumpai di Candi Kalasan dan candi Budha populer lainnya.
Stupa sendiri adalah sebuah karya yang berbentuk setengah lingkaran dan memiliki sebuah puncak yang disebut Meru. Stupa di candi ini berdiri sendiri alias tidak menjadi pelengkap bagian candi induk.
Kemudian jika Anda lihat arsitektur stupa candi ini, bentuknya cukup unik. Stupa dengan model serupa hampir tidak ada di candi-candi Budha lainnya.
Secara umum, arsitektur stupa pada candi ini terlihat mirip dengan stupa-stupa yang ada di Myanmar, Sri Lanka, Vietnam, dan India.
Panorama sekitar Candi
Kompleks candi dikelilingi hamparan rumput hias yang dipangkas rapi. Candi sebagai center of interest nampaknya memainkan perannya dengan baik.
Siapapun yang datang ke sini akan takjub dengan pemandangan yang kontras antara tone bangunan candi dan tone hijau alami rerumputan.
Masih di sekitar kompleks, pepohonan dengan daun rindangnya menjadikan area wisata ini terlihat asri dan menyejukan mata. Hampir semua titik di lokasi ini sangat terjaga kebersihan dan kerapiannya.
Anda boleh piknik di area yang ditumbuhi pepohonan ini, tapi tidak di area rerumputan. Tentu akan terasa menyenangkan piknik di spot ini.
Anda dapat mengagumi keindahan candi sambil mengunyah Kue Bangkit, makanan khas Pekanbaru yang gurih. Cara menikmati liburan yang simpel tapi menyenangkan.
Anda juga bisa bebas berfoto dengan candi sebagai latarnya. Simpel tapi memorable.
Tambah Pengetahuan Sejarah
Salah satu kelebihan liburan di tempat wisata sejarah adalah bertambahnya wawasan seputar sejarah candi. Apalagi jika Anda menggunakan jasa guide. Informasi yang Anda dapat tentu bersifat valid.
Fasilitas di Candi Muara Takus
Di dalam kompleks wisata candi, pengunjung akan menjumpai beberapa fasilitas umum seperti toilet dan mushola. Untuk parkir kendaraan, pihak pengelola juga telah menyiapkan area parkir yang luas dan cukup memadai.
Masih di kawasan kompleks, terdapat beberapa warung penjual makanan dan minuman. Jadi, pengunjung tidak perlu cemas jika merasa lapar atau haus ketika sedang berada di area dalam kompleks wisata candi.
Menurut pihak pengelola, saat ini pihaknya sedang mengusahakan untuk menambah sarana & prasarana pendukung wisata di tempat ini.
Kabarnya, akan ada sentra oleh-oleh khas Pekanbaru dan souvenir khas seperti yang ada di kawasan wisata Candi Prambanan.
Lokasi & Rute Menuju Candi Muara Takus
Kompleks wisata candi ini terletak di desa yang bernama Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Kota, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Lokasinya cukup strategis dan akses jalannya juga cukup baik.
Bagi Anda yang membawa kendaraan pribadi atau kendaraan sewa, Anda bisa arahkan kendaraan Anda ke Bangkinang, ibu kota Kabupaten Kampar.
Nah, dari pusat kabupaten ini, Anda hanya butuh waktu tempuh kurang lebih 1 hingga 2 jam untuk tiba di lokasi tujuan wisata.
Atau jika Anda masih kurang paham dengan rute menuju ke candi, Anda bisa memanfaatkan layanan rental kendaraan dari Salsa Wisata. Sopir yang bertugas siap mengantar Anda langsung ke lokasi.
Pilihan armadanya pun beragam bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan atau keinginan Anda. Paket sewa mobil Avanza Pekanbaru plus driver, misalnya, akan menjadi opsi terbaik untuk perjalanan wisata Anda.
Jam Operasional Candi Muara Takus
Kompleks wisata candi Buddha ini buka setiap hari Senin sampai Minggu, mulai pukul 08.00-18.00 WIB. Wisata candi tetap buka saat hari libur nasional dengan jam operasional yang sama.
Candi Muara Takus menjadi satu-satunya situs wisata sejarah peninggalan kerajaan Budha di Pekanbaru. Selain langka, tempat ini menawarkan banyak daya tarik, terutama bagi wisatawan penyuka sejarah.
Jika Anda termasuk wisatawan yang sangat menyukai sejarah, Anda wajib mengunjungi tempat ini. Nah supaya perjalanan tersebut semakin lancar, gunakan saja layanan dari biro perjalanan seperti Salsa Wisata.
Salsa Wisata, dengan berbagai macam produk paket wisata terbaiknya, siap menjadikan momen wisata Anda lebih berkesan dan mudah.