Ada kaitan yang erat antara Majapahit dan Mojokerto. Oleh sebab itu, di kota ini terdapat beragam peninggalan bersejarah. Salah satunya adalah Makam Troloyo yang tidak pernah sepi oleh peziarah.

Makam ini sudah menjadi bagian dari destinasi wisata religi Mojokerto. Di hari-hari tertentu bahkan jumlah peziarah bisa mencapai ribuan orang dalam satu waktu. Mereka datang dari berbagai kota dan daerah.

Sejarah Makam Troloyo

gerbang Makam Troloyo

Makam Troloyo Mojokerto merujuk pada area pemakaman di daerah Troloyo. Makam ini adalah tempat bersemayamnya kakek dari Sunan Ampel, salah satu Walisongo, seorang dai di era Majapahit.

Beliau adalah Sayyid Muhammad Jumadil Qubro atau masyarakat sering menyebutnya dengan nama Syekh Jumadil Qubro. Makam ini sendiri usianya sudah ratusan tahun sehingga masuk kategori makam kuno.

Jika peziarah melihat tahun yang ada di batu nisan maka tertera angka 1376. Tahun ini sama dengan masa pemerintahan Majapahit. Artinya, usia makam sudah lebih dari 600 tahun jika melihat tahun terakhir.

Prasasti batu nisan ini bisa menjadi sangkaan tentang awal mula masuknya Islam di tanah Jawa. Oleh sebab itu, sebenarnya, ketika datang ke tempat wisata Jawa Timur ini, peziarah juga akan belajar tentang sejarah Islam.

Harga Tiket Masuk Makam Troloyo

Untuk memasuki area makam, pengunjung harus membayar tiket masuk terlebih dahulu. Tiket masuk Makam Troloyo sangat murah. Harga tiket belum termasuk biaya parkir yang tiap jenis kendaraan berbeda biayanya.

Retribusi Tarif
Tiket masuk Rp5.000,00

Rute Menuju Makam Troloyo

ziarah Makam Troloyo

Lokasi Makam Troloyo terletak di Jl. Syekh Jumadil Kubro, Desa Troloyo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Dari pusat kota Mojokerto jaraknya sekitar 16 km dengan waktu tempuh sekitar 28 menit.

Anda bisa menggunakan jasa rental mobil plus driver murah untuk ziarah ke makam ini. Jika datang dengan rombongan bisa memilih mobil Hiace atau medium bus hingga big bus kapasitas 60 orang.

Rutenya dari Mojokerto ikuti jalan raya yang mengarah ke Jombang. Sesampainya di daerah Trowulan belok kiri atau ikuti papan penunjuk arah ke makam. Di daerah Trowulan sendiri ada banyak tempat wisata lainnya.

Daya Tarik Makam Troloyo

Makam Troloyo Mojokerto Jawa Timur memiliki sejumlah daya tarik yang menjadi alasan kenapa tempat ini selalu ramai akan peziarah. Daya tarik tersebut mulai dari sejarah hingga melihat secara langsung makam wali.

Mengenal Sosok Syekh Jumadil Qubro

makam sayyid jumadil qubra

Syaikh Jumadil Qubro adalah ulama besar asal Samarkand, Uzbekistan. Beliau adalah golongan dai atau penyebar Islam pertama di Nusantara. Kehadirannya atas perintah Sultan Muhammad 1 dari Turki Utsmani.

Tugasnya adalah menyebarkan Islam di Majapahit. Babad Cirebon, menyatakan bahwa beliau adalah moyang para wali di Jawa. Yakni Sunan Ampel, Sunan Bonang dan Sunan Gunung Jati termasuk Sunan Kalijaga.

Ada juga yang menyebutkan bahwa Syekh Jumadil Qubro adalah kakek buyut dari Sunan Giri Pertama (anak Maulana Ishaq atau cucu dari Sunan Ampel). Inilah yang masyarakat ketahui hingga saat ini.

Sedangkan menurut Thomas Stamford Raffles, di dalam The History of Java memiliki versi lain. Syekh Jumadil Qubro adalah seorang pembimbing wali pertama, yakni Raden Rahmat atau Sunan Ampel.

Mengenal Area Makam Troloyo

komplek Makam Troloyo

Di kompleks Makam Troloyo ada dua kelompok makam. Yakni makam bagian depan yang merupakan tempat wisata religi terdiri dari makam Syekh Jumadil Qubro dan makam Wali Songo.

Selain makam Syekh Jumadil Qubro, di bagian depan terdapat Makam Telu. Yakni makam dari Syekh Abdul Qodir Jailani Assyni, Syekh Maulana Sekhah dan Syekh Maulana Ibrahim. Di bagian depan ini juga terdapat petilasan.

Petilasan ini konon sebagai tempat berembug atau diskusi para wali berkaitan dengan penyebaran agama Islam. Hingga saat ini, peziarah juga bisa melihat petilasan tersebut.

Mengenal Area Makam Lainnya

Makam Troloyo Mojokerto

Kelompok kedua ada di bagian belakang yang terdiri dari dua cungkup. Yakni cungkup makam Raden Ayu Anjasmara dan Ratu Kencanawungu. Adapun yang paling banyak peziarahnya adalah makam bagian depan.

Sedangkan di sisi utara masjid juga terdapat komplek makam yakni makam dari Sunan Ngudung atau Syekh Ngudung. Selain itu, ada yang namanya Makam Pitu. Nama ini merujuk pada makam yang berjumlah tujuh.

Yakni Polo Putro, Emban Kinasih, Sabdo Palon, Naya Genggong, Gajah Permodo, Patih Noto Kusumo dan Pangeran Noto Suryo. Semuanya adalah pejabat pemerintahan Majapahit seperti Patih, Senopati dan Abdi Dalem.

Makam Pitu ini sangat unik dengan adanya Lengkung Kurawal yang berhubungan dengan kesenian Hindu. Semua ini tentu memiliki kaitan dengan sejarah Majapahit dan awal Islam masuk ke tanah Jawa.

Puncak Ziarah Haul 15 Muharram

haul Makam Troloyo

Memang tidak ada yang tahu pasti kapan Syekh Jumadil Qubro lahir. Akan tetapi yang tertulis adalah tanggal wafat beliau yakni pada tanggal 15 Muharram 797 H atau 1376 M dalam usia di atas 100 tahun.

Tanggal itulah yang kemudian menjadi acara haul atau peringatan kematian sosok ulama besar. Oleh sebab itu, setiap tanggal 15 Muharram komplek Makam Troloyo sangat ramai dan penuh sesak.

Di acara haul tersebut, jumlah peziarahnya bisa mencapai 5.000 orang bahkan lebih. Oleh sebab itu, jika ingin suasana yang lebih sepi, bisa menghindari tanggal tersebut.

Wisata Kuliner dan Oleh-Oleh Mojokerto

Ziarah ke makam ini juga bisa sekaligus menikmati sajian kulinernya. Di sepanjang jalan menuju makam ada banyak pedagang makanan khas Mojokerto enak. Saat perut lapar, tak perlu ragu untuk membelinya.

Jumlah pedagang makanan ini ada sangat banyak termasuk yang ada di dalam kios-kios. Harganya juga standar dan pedagang juga tidak akan mematok harga mahal karena tahu apa yang namanya keberkahan.

Selain wisata kuliner, di area yang sama juga bisa menjadi wisata oleh-oleh. Ada cukup banyak jenis oleh-oleh khas Jawa Timur tahan lama yang bisa Anda beli di sini. Baik itu pakaian, kaos atau pernak-pernik lainnya.

Fasilitas Makam Troloyo

fasilitas Makam Troloyo

Sebagai salah satu destinasi wisata andalan di Mojokerto, pastinya fasilitas Makam Troloyo sangat lengkap. Beberapa di antaranya ada area parkir sangat luas, mushola atau masjid, tempat istirahat dan toilet.

Selain itu, fasilitas lain seperti warung makan, tempat oleh-oleh dan masih banyak lagi. Adapun jika membutuhkan penginapan, ada hotel di dekat jalan raya Jombang – Mojokerto, tepat sebelum arah ke makam.

Jam Buka Makam Troloyo

Makam Troloyo buka setiap hari tanpa ada libur atau tutup. Peziarah bisa datang kapan saja dan jam berapa saja. Sebaiknya berkunjung saat pagi hari dan bukan di hari libur atau hari besar Hijriyah.

Baik wisata religi, sejarah, oleh-oleh atau bahkan wisata alam di Mojokerto, Anda bisa menggunakan layanan dari Salsa Wisata. Termasuk untuk ziarah ke Makam Troloyo. Ada layanan paket wisata dan jasa rental kendaraan.

 

Bagikan Artikel Ini Ke: