Banyak orang yang menganggap museum tour atau liburan ke museum adalah kegiatan yang sangat membosankan. Namun faktanya lain. Apalagi memilih Museum Nasional Indonesia sebagai tempat liburan kali ini.
Museum ini memiliki nama julukan Museum Gajah lantaran di halaman depan museum terdapat patung gajah dari perunggu. Patung ini merupakan hadiah kenang-kenangan dari raja Thailand, Chulalongkorn.
Bangunan museum ini masuk dalam kelompok museum berbagai bidang seperti sejarah, arkeologi, geogradi, dan etnografi.
Lokasinya sendiri ada di Jakarta pusat – satu kawasan dengan tempat wisata terdekat, Museum Taman Prasasti. Museum ini merupakan museum terbesar se-Asia Tenggara dan juga museum pertama di Asia Tenggara.
Anda pasti penasaran dengan daya tarik dan benda-benda koleksi di museum ini, bukan? Sebelum ke bagian tersebut, mari simak dulu sejarah museum ini.
Sejarah Museum Nasional Indonesia
Museum Nasional Indonesia adalah sebuah bangunan museum di Jakarta Pusat yang dibangun pada tanggal 24 April 1778. Mulanya, museum ini adalah sebuah gedung baru yang eksis atas saran Thomas Stamford selaku direktur lembaga kebudayaan pada masa itu.
Gedung tersebut pada akhirnya dibangun dan dimanfaatkan sebagai museum sekaligus tempat pertemuan untuk para penyuka literatur.
Sekitar tahun 1862, museum ini mulai memiliki sejumlah koleksi. Kemudian, pasca Indonesia merdeka, tepatnya tanggal 17 September 1962, Lembaga Kebudayaan Indonesia secara resmi menyerahkan museum ini kepada pemerintah Indonesia.
Pasca diresmikan pada tanggal 28 Mei 1979, museum ini kini menjadi kepemilikan Bangsa Indonesia.
Museum ini pernah berada di bawah pengelolaan Kemendikbud, namun sejak tahun 2005, pengelolaan museum ini telah berpindah tangan ke Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Daya Tarik Museum Nasional Indonesia
Layaknya bangunan museum pada umumnya, daya tarik utama museum ini ada pada benda-benda koleksinya yang terus bertambah. Adapun jenis benda koleksi yang tersimpan di tempat wisata di Jakarta murah meriah ini antara lain prasasti, arca kuno, dan karya kerajinan.
Benda-benda koleksi di atas kemudian digolongkan ke dalam beberapa kategori seperti etnografi, prasejarah, perunggu, keramik, relik sejarah, dll.
Menurut data yang tercatat tahun 2001 lalu, sedikitnya ada 109.342 koleksi di museum ini. Dari jumlah tersebut, Museum Gajah ini layak menyandang label museum terlengkap Indonesia.
Jumlah koleksi tersebut bertambah lagi menjadi 140.000 koleksi di tahun 2006. Selain Prasasti Talang Tuo yang ditemukan di Bukit Siguntang, Palembang, ada beberapa koleksi yang paling menarik.
Salah satu diantaranya adalah Patung Bhairawa, yaitu patung tertinggi di museum ini (414 cm).
Patung ini adalah sosok laki-laki yang sedang berdiri di antara deretan tulang tengkorak. Tangan kirinya memegang cangkir yang terbuat dari tengkorak, sedang tangan kanannya memegang belati Arab.
Kabarnya patung ini ditemukan di daerah Padang Roco, Sumatera Barat, dan diperkirakan sudah ada sejak abad ke-13 atau abad ke-14.
Fasilitas Museum Nasional Indonesia
Berbagai fasilitas umum tersedia di museum kebanggaan kita ini. Salah satu fasilitas yang pasti ada adalah area parkir. Tempat parkir museum ini cukup luas.
Area parkir yang cukup luas ini dapat menampung beberapa jenis kendaraan termasuk kendaraan untuk rombongan seperti bus pariwisata, Hiace, dan Elf.
Saat peak season atau musim liburan, area parkir ini akan penuh dengan kendaraan yang mengangkut rombongan wisatawan. Seperti Hiace yang disewa dari layanan paket sewa Elf Long di Jakarta Pusat.
Adapun jenis fasilitas umum lainnya adalah toilet umum yang terjamin bersih dan nyaman. Fasilitas booth untuk pembelian tiket juga tersedia di sini. Booth ini melayani pengunjung yang ingin membeli tiket secara langsung alias on the spot.
Museum ini juga mempunyai fasilitas ruang pamer atau ruang untuk menyimpan koleksi yang dipusatkan di Gedung A atau Museum Gajah.
Sementara untuk keperluan selain ruang pamer, terdapat fasilitas Museum Arca atau Gedung B. Gedung ini terdiri dari kantor, laboratorium, perpustakaan, dan ruang konferensi.
Tidak ada fasilitas resto atau foodcourt di museum ini. Pengunjung dapat keluar area museum dan mencari pusat wisata kuliner Jakarta terdekat apabila sudah mulai haus atau lapar.
Lantas, bagaimana dengan pengunjung yang ingin berbelanja merchandise atau souvenir sebagai buah tangan? Museum ini juga tidak memiliki fasilitas pusat merchandise atau merchandise shop.
Singgahlah sebentar di Pasar Baru, pusat oleh-oleh khas Jakarta terdekat, untuk berbelanja buah tangan. Jarak museum ke Pasar Baru ini hanya sekitar 2 KM saja.
Harga Tiket Masuk Museum Nasional Indonesia
Di masa pandemi yang sudah mulai membaik ini, pihak pengelola museum kini telah membuka kembali layanan kunjungan untuk para wisatawan.
Harga tiket masuk yang berlaku juga masih sama dengan harga tiket masuk sebelum pandemi. HTM ini terbagi menjadi 3 kategori, dan berikut informasinya:
Retribusi | Tarif |
---|---|
Tiket Masuk | Rp5.000,00 (Dewasa)
Rp2.000,00 (Pelajar dan anak-anak) Rp3.000,00 (Dewasa minimal 30 orang) Rp1.000,00 (Anak-anak minimal 30 orang) Rp10.000,00 (Wisman) |
Selain melayani pembelian tiket langsung atau on the spot, pihak pengelola museum juga membuka layanan pemesanan tiket secara online.
Untuk mendapatkan e tiket, Anda harus mengunjungi laman resmi museum ini lalu memilih fitur Pilihan Tiket. Sangat praktis, bukan.
Namun ada cara yang lebih praktis lagi di mana Anda tak perlu memesan tiket. Anda hanya perlu menggunakan layanan paket liburan Jakarta 1 hari yang disediakan oleh Salsa Wisata.
Team kami yang nantinya akan menangani segala keperluan museum tour Anda, mulai dari keperluan transportasi, hotel, bahkan tiket wisata.
Lokasi dan Rute Menuju Museum Nasional Indonesia
Museum ini terletak di kawasan Jakarta Pusat. Alamat lengkapnya di Jalan Merdeka Barat No.12, Gambir, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.
Gunakan rute Jalan Teuku Cik Ditiro atau Jalan M.H. Thamrin atau bisa juga pilih Jalan Medan Merdeka Selatan untuk tiba di alamat tersebut.
Anda juga memiliki opsi tempat wisata recommended yang ada di kawasan ini. Sebut saja Monas, Taman Ismail Marzuki, Tugu Proklamasi Jakarta, dan masih banyak lainnya.
Jam Operasional Museum Nasionl Indonesia
Pihak pengelola museum memberlakukan jam operasional yang berbeda untuk kunjungan saat libur akhir pekan dan kunjungan di hari biasa.
Untuk kunjungan hari biasa, jam operasionalnya adalah dari jam 08.00 sampai jam 16.00 WIB. Sementara itu untuk kunjungan di hari libur akhir pekan, jam operasionalnya mulai dari jam 08.00 sampai jam 17.00 WIB.
Agar Anda memiliki pengalaman museum tour yang optimal, sebaiknya datang sejak pagi karena museum ini masih relatif sepi dan tenang.
Keuntungan lainnya adalah Anda akan memiliki sisa waktu liburan untuk kegiatan wisata lainnya. Misalnya wisata kuliner di pusat kuliner terdekat.
Sudah pasti ada banyak makanan khas Jakarta populer yang akan Anda temui di sini.
Berada di jantung kota, Museum Nasional Indonesia memang pas untuk jadi target kunjungan saat akhir pekan. Selain murah, ada banyak sekali benda koleksi yang siap memenuhi Anda dengan ribuan wawasan.