Indonesia memang pernah menjadi pusat kerajaan Hindu dan Budha. Hal ini tercatat dengan sangat baik dalam berbagai prasasti di beberapa tempat. Salah satunya adalah Prasasti Ciaruteun di daerah Bogor.
Prasasti ini berasal dari Kerajaan Tarumanegara, salah satu kerajaan Hindu di Provinsi Jawa Barat. Eksistensinya mulai muncul di sekitar abad ke-4 dan bertahan hingga abad ke-7 Masehi.
Kemudian pada masa penjajahan Belanda, tepatnya tahun 1863, prasasti ini ditemukan di dekat Ciampea. Tak heran jika batu dengan tulisan dan cap telapak kaki ini juga terkenal dengan sebutan Prasasti Ciampea.
Sekarang ini batu tulis tersebut tersimpan dengan rapi dan terawat dengan baik di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulan. Tempat wisata Bogor ini menjadi destinasi bagi wisatawan yang ingin melihat langsung prasasti.
Sejarah Penemuan Prasasti Ciaruteun
Prasasti Ciaruteun adalah sebuah prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang berisikan barisan puisi dan cap dua kaki Raja Purnawarman.
Objek prasasti ini terbuat dari batu dengan ukuran 200 x 150 cm. Di permukaan prasasti ini terdapat tulisan yang berupa sebuah bait puisi (4 baris) yang ditulis dalam bahasa Sanskerta dan dalam huruf Pallawa.
Batu tulis ini ditemukan di muara kali Cisadane tepatnya di sungai Ciaruteun pada tahun 1863. Agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan baru pada tahun 1981 batu tulis dipindah dan diamankan di dalam pendopo khusus.
Prasasti Tarumanegara ini sendiri berisi kata-kata pujian atas keberanian dan menggambarkan kejayaan sang Raja Purnawarman. Buktinya diabadikan dalam bentuk cap kedua telapak kaki sang raja.
Berdasarkan isi prasasti, Raja Purnawarman adalah sosok raja yang gagah berani di dunia. Telapak kaki pada batu tersebut memiliki makna simbol kekuasaan.
Cap telapak kaki ini juga menegaskan bahwa kedudukan sang raja adalah sebagai penguasa sekaligus pelindung rakyat layaknya Dewa Wisnu. Kini prasasti ini disimpan di sebuah bangunan pendopo di Desa Ciaruteun.
Anda juga bisa melihat versi replikanya di beberapa museum seperti Museum Sejarah Jakarta, Museum Nasional Indonesia dan Museum Sri Baduga di Kota Bandung.
Bagi Anda yang penasaran dengan wujud dari prasasti ini, bisa langsung mendatangi salah satu tempat wisata museum terdekat di atas. Atau jika Anda ingin melihat versi aslinya, langsung saja datang ke Desa Ciaruteun di Bogor.
Daya Tarik Prasasti Ciaruteun
Tentu menjadi hal yang menarik ketika Anda mengisi waktu liburan Anda dengan kegiatan yang bermanfaat namun tetap menyenangkan. Mengunjungi lokasi cagar budaya di mana prasasti ini tersimpan dan dipamerkan, misalnya.
Belajar Sejarah dari Sebuah Prasasti
Sama halnya dengan berkunjung ke Museum Ullen Sentalu, di Desa Ciaruteun ini juga Anda bisa belajar banyak hal. Khususnya pengetahuan sejarah tentang Kerajaan Tarumanegara.
Tak hanya itu, dengan bimbingan dari seorang guide tour, Anda akan mendapatkan banyak informasi terkait dengan objek prasasti ini.
Misal, makna tulisan yang terukir di atas batu tersebut, arti dari simbol cap kaki milik raja, dan informasi lainnya.
Berburu Foto atau Selfie
Daya tarik lainnya dari situs cagar budaya yang ada di Bogor ini adalah para pengunjung dapat bebas berfoto di sekitar objek prasasti.
Bahkan berpose dengan tangan menyentuh prasasti juga diperbolehkan asal tidak dengan sengaja melakukan pengrusakan.
Meski sangat berisiko, pihak pengelola tetap mengingatkan para pengunjung untuk memperlakukan prasasti batu ini dengan baik.
Jembatan Rawayan
Di dekat cagar budaya ini terdapat sebuah jembatan baru yang menghubungkan Kecamatan Cibungbulang dan Kecamatan Rancabungur. Jembatan Rawayan namanya.
Jembatan sepanjang 126 meter ini memang secara visual terlihat sangat menarik. Bagian pijakan alias lantai jembatan terbuat dari kayu yang kokoh dan dicat warna-warni.
Kemudian di bagian railing alias pegangannya juga terbuat dari besi yang dicat dengan warna hitam.
Jembatan ini sangat aman dan kokoh. Dan menariknya lagi, warga yang melintasi jembatan ini akan mendapatkan suguhan pemandangan alam yang menyegarkan mata.
Jika Anda amati dengan baik, jembatan ini cukup mirip dengan Jembatan Gantung Situ Gunung di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Terutama pada bagian suguhan panorama sekitar jembatan yang terlihat hijau dan subur yang berasal dari berbagai vegetasi khas hutan tropis.
Nikmati Wisata Kuliner
Masih di sekitar lokasi cagar budaya di Desa Ciaruteun, terdapat beberapa warung yang siap Anda jadikan sasaran untuk mengisi perut Anda yang lapar.
Aneka menu makanan khas Bogor enak tersedia di sini. Anda bisa bebas memilih menu yang menjadi menu favorit Anda.
Fasilitas di Prasasti Ciaruteun
Di sekitar cagar alam, tersedia sejumlah fasilitas umum yang dapat dimanfaatkan oleh para pengunjung.
Salah satunya adalah fasilitas area parkir yang cukup luas. Area parkir ini terletak sesudah Jembatan Rawayan.
Jarak dari area parkir ini menuju lokasi cagar budaya tak jauh. Hanya sekitar 100 meter saja. Cukup dengan jalan kaki sekitar 5 menit saja, Anda akan sampai di lokasi tujuan.
Fasilitas selanjutnya adalah warung makan sederhana namun pilihan menunya sangat lengkap. Warung-warung ini terletak di sekitar area parkir, jadi sangat strategis dan mudah untuk Anda jangkau.
Seringnya warung makan ini menjadi target utama bagi sebagian pengunjung yang gagal menemukan tempat wisata kuliner Bogor terdekat. Tak heran jika warung-warung makan ini selalu laris manis.
Fasilitas kamar mandi dan toilet umum pastinya juga tersedia di sini. Kondisi fasilitas ini cukup bersih dan layak. Setidaknya fasilitas yang satu ini akan memberikan kemudahan bagi pengunjung terkait dengan kebutuhan MCK.
Harga Tiket Masuk Prasasti Ciaruteun
Hingga saat ini, pihak pengelola cagar budaya tidak memungut biaya kepada pengunjung yang hendak berwisata di sini. Tidak ada biaya tiket masuk sama sekali alias gratis.
Dengan kata lain, cagar budaya di Desa Ciaruteun ini bisa jadi alternatif tempat liburan hemat selain Gunung Pancar dan Situ Gede.
Pengunjung hanya wajib membayar biaya parkir kendaraan bagi mereka yang membawa kendaraan. Dan berikut tarif parkir terbaru yang berlaku di cagar budaya ini:
Retribusi | Tarif |
---|---|
Tiket Masuk | Gratis |
Parkir Sepeda Motor | Rp2.000,00 |
Parkir Mobil | Rp5.000,00 |
Lokasi dan Rute Menuju Prasasti Ciaruteun
Objek prasasti warisan Kerajaan Tarumanegara ini kini disimpan di Cagar Budaya Serang yang terletak di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Lokasi ini berjarak 19 KM dari Kota Bogor.
Namun banyak wisatawan yang lebih memilih rute dari Kecamatan Rancabungur karena dinilai lebih dekat berkat adanya Jembatan Rawayan. Selain lebih dekat, akses jalannya juga lebih mudah.
Anda yang berangkat dari Bogor juga bisa melewati rute ini: Jalan Raya Cibadak – Ciampea atau Jalan Raya Leuwiliang-Bogor. Waktu tempuhnya sekitar 50 menit saja.
Kedua rute utama ini sering jadi pilihan karena ada cukup banyak toko penjual oleh-oleh khas Bogor yang bisa Anda sambangi.
Agar tidak terlalu lelah akibat perjalanan jauh, ada solusi terbaik untuk Anda. Salah satunya dengan memanfaatkan layanan sewa mobil di Salsa Wisata.
Untuk city tour keluarga semacam ini, Anda bisa gunakan paket sewa mobil Hiace Bogor murah yang nyaman dari Salsa Wisata.
Jam Operasional Prasasti Ciaruteun
Cek jam operasional menjadi hal wajib yang Anda lakukan sebelum datang ke cagar budaya ini. Hal ini untuk memastikan jadwal buka dan juga untuk mengetahui waktu terbaik berkunjung ke sini.
Mengutip dari pihak pengelola cagar budaya, tempat wisata sejarah ini buka dari jam 08.00 sampai jam 16.00 WIB. Dan waktu kunjungan terbaik adalah siang hari karena pagi dan sore hari cenderung akan turun hujan.
Itu dia informasi singkat mengenai prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara. Tempat ini sangat menarik untuk mengenal lebih jauh warisan sejarah dari kerajaan yang berjaya di Nusantara.
Oleh karena itu, sangat pantas rasanya jika Prasasti Ciaruteun ini masuk dalam list destinasi wisata incaran Anda.